Bus Wonderful Indonesia Bikin Heboh di Pameran ITB Berlin

Sabtu, 10 Maret 2018 - 06:03 WIB
Bus Wonderful Indonesia Bikin Heboh di Pameran ITB Berlin
Bus Wonderful Indonesia Bikin Heboh di Pameran ITB Berlin
A A A
JAKARTA - Momen Internationale Tourismus Borse 2017 benar-benar dimanfaatkan Kementerian Pariwisata untuk memperkenalkan brand Wonderful Indonesia. Salah satunya melalui pemasangan logo Wonderful Indonesia ukuran jumbo di sejumlah bus. Ditampilkan juga gambar keindahan Bali, Borobudur, Raja Ampat, dan panorama bawah laut Pulau Komodo yang eksotis.

Kehadiran bus Wonderful Indonesia yang begitu mencolok, mampu mencuri perhatian masyarakat Jerman, juga wisatawan yang berada di sana. Di Jerman, bus Wonderful Indonesia melewati rute seperti Tauentzienstraβe Checkpoint Charlie, Lustgarten, East Side Gallery, Strausberger Platz, Mauerpark, Hauptbahnhof, Brandenburg Tor, Siegessäule. Branding Wonderful Indonesia akan terpasang hingga April 2018.

Internationale Tourismus Borse 2017 adalah ajang berkumpulnya wholesellers, buyers dan sellers pariwisata di seluruh dunia. Dengan mem-branding bus-bus itu, maka semua mata di Berlin bakal memperhatikan Indonesia.

"Mumpung semua pelaku bisnis pariwisata dari 187 negara, dari 5 benua, 10.000 exhibitors, 1.000 buyers top dunia, 26.000 pengunjung konvensi, 120.000 trade visitors kumpul di Berlin, maka ini waktu yang pas untuk menaikkan selling sekaligus branding Wonderful Indonesia di komunitas pariwisata dunia. Kita menemukan momentum istimewa, maka kita mencuri peluang," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Menurutnya, ITB Berlin menjadi rujukan tren pariwisata dunia. Semua perkembangan terkini yang terkait teknologi, digital, destinasi, perusahaan penerbangan, aksesibilitas, marketing, di sektor pariwisata dunia, terbaca di acara ini.

"Ketika brand Wonderful Indonesia naik, orang dengan mudah mencari informasi tentang industri pariwisata Indonesia. Keunggulan dan daya tarik Indonesia bukan hanya dari keindahan destinasi, alam budaya, dan buatan manusia, juga potensi investasi di sektor pariwisata," kata Menpar.

Menurutnya, pelaku pariwisata rata-rata adalah orang yang melek teknologi dan kekinian. Mereka hobi narsis, pecandu selfie, aktif upload foto dan video pendek di media sosial, dan digital lifetyle. Branding bus-bus dan outdoor di Berlin itu, memberi umpan kepada mereka untuk bahan bermain di medsos.

"Mereka punya peluru untuk posting dan menjadi viral di digital. Sangat efektif dibicarakan publik di darat (dunia nyata) maupun di dunia maya," skenario Arief Yahya.

Pasar Jerman sendiri masih potensial untuk digali. Sebab, wisatawan mancanegara asal Jerman yang ke Indonesia menempati tiga besar untuk kawasan Eropa. Atau hanya kalah dari Inggris dan Prancis.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8518 seconds (0.1#10.140)