Sri Mulyani Prediksi Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp13.500 per USD

Senin, 12 Maret 2018 - 19:48 WIB
Sri Mulyani Prediksi...
Sri Mulyani Prediksi Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp13.500 per USD
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada tahun ini, tembus Rp13.500 per USD, atau melampaui target yang ada di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018, sebesar Rp13.400 per USD.

Hal ini seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam beberapa waktu belakangan.

Dia mengakui, kurs mata uang Garuda dalam beberapa waktu belakangan mengalami pelemahan. Karena itu, dia memperkirakan nilai tukar menjadi Rp13.500 per USD untuk keseluruhan tahun.

"Nilai tukar mungkin agak sedikit melemah ya, ke Rp13.500 untuk keseluruhan tahun," katanya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin (12/3/2018).

Selain nilai tukar, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga memprediksi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) akan melampaui target di APBN 2018. Pada tahun ini, ICP diprediksi tembus di level USD55 hingga USD60 per barel dari target di APBN 2018, sebesar USD48 per barel.

"Sementara lifting minyak tetap dijaga di 800 ribu barel per hari, dan lifting gas tetap dijaga di 1.200 ribu barel setara minyak per hari," imbuh dia.

Sri Mulyani menambahkan, untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini, diprediksi akan sesuai dengan target yang ada di APBN 2018 yaitu sebesar 5,4%, inflasi 3,5% dan tingkat bunga SPN 3 bulan diprediksi sekitar 5,0% atau di bawah asumsi di APBN 2018 sebesar 5,2%.

"Untuk 2018 evaluasi pelaksanaan APBN, pertumbuhan ekonomi kita tetap perkirakan di 5,4%. Kita terus berusaha menstabilkan harga, menjaga momentum konsumsi, dan akselarasi investasi dan ekspor," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani menambahkan, meskipun beberapa asumsi makro diprediksi akan melampaui target, namun pihaknya masih belum dapat memutuskan untuk mengajukan APBN perubahan tahun ini. Hal tersebut baru akan diputuskan pada semester I 2018 mendatang.

"APBNP nanti semester satu. Didiskusikan lagi dengan Komisi XI DPR," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9351 seconds (0.1#10.140)