Jelang Pertemuan IMF-World Bank, Pemerintah Melawan Sampah
A
A
A
JAKARTA - Tujuh bulan lagi, ajang pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank siap digelar di Bali. Untuk memastikan kesiapan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan terus melakukan pengecekan. Menurut dia, infrastruktur untuk perhelatan akbar ini siap digunakan menyambut para delegasi yang datang.
Luhut lantas menjelaskan satu per satu pembangunan infrastruktur jelang Annual Meeting IMF-WB. Seperti pembangunan underpass dekat Bandara Ngurah Rai, Bali akan rampung lebih cepat dari target sebelumnya. Selain itu, infrastruktur jalan yang dianggap kurang baik pun telah diperbaiki.
"Kami tinjau (kesiapan infrastruktur) semua diperbaiki. Overall persiapan bagus," katanya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Selain infrastruktur jalan yang tidak kalah penting adalah pengelolaan sampah. Karena ini menyangkut kebersihan dan citra bangsa. Karena itu, pengelolaan sampah di Mandalika juga terus dilakukan agar semakin baik. Pasalnya, di daerah tersebut ada sampah yang bertumpuk hingga setinggi 25 meter, karena dibiarkan begitu saja.
Tidak ingin acara mewah terganggu bau tak sedap dan jutaan lalat, pengelolaan sampah di Mandalika yang tadinya terbengkalai, kini mulai ditata. "Kalau enggak ada Annual Meeting, sampah yang sampai 25 meter tingginya enggak bakal selesai. Lalatnya jutaan. Dengan ini (IMF-WB), kita perbaiki," imbuh dia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan, selain infrastruktur jalan, pemerintah juga memastikan kesiapan infrastruktur internet dengan kecepata tinggi. Karena, salah satu hotel di Bali akan dialihfungsikan menjadi kantor staf IMF-World Bank selama pertemuan tersebut, dan mereka menginginkan internet dengan kualitas tinggi.
"Ada 1.000 staf World Bank dan IMF berkantor di sana selama lebih dari dua pekan atau sekitar sebulan. Jadi hotelnya dikonversi dengan high speed internet. Mereka senang karena telah kami persiapkan. Jadi mereka tidak bawa infrastruktur internet dari luar. Tidak seperti penyelenggaraan di tempat sebelumnya," tandasnya.
Luhut lantas menjelaskan satu per satu pembangunan infrastruktur jelang Annual Meeting IMF-WB. Seperti pembangunan underpass dekat Bandara Ngurah Rai, Bali akan rampung lebih cepat dari target sebelumnya. Selain itu, infrastruktur jalan yang dianggap kurang baik pun telah diperbaiki.
"Kami tinjau (kesiapan infrastruktur) semua diperbaiki. Overall persiapan bagus," katanya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Selain infrastruktur jalan yang tidak kalah penting adalah pengelolaan sampah. Karena ini menyangkut kebersihan dan citra bangsa. Karena itu, pengelolaan sampah di Mandalika juga terus dilakukan agar semakin baik. Pasalnya, di daerah tersebut ada sampah yang bertumpuk hingga setinggi 25 meter, karena dibiarkan begitu saja.
Tidak ingin acara mewah terganggu bau tak sedap dan jutaan lalat, pengelolaan sampah di Mandalika yang tadinya terbengkalai, kini mulai ditata. "Kalau enggak ada Annual Meeting, sampah yang sampai 25 meter tingginya enggak bakal selesai. Lalatnya jutaan. Dengan ini (IMF-WB), kita perbaiki," imbuh dia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan, selain infrastruktur jalan, pemerintah juga memastikan kesiapan infrastruktur internet dengan kecepata tinggi. Karena, salah satu hotel di Bali akan dialihfungsikan menjadi kantor staf IMF-World Bank selama pertemuan tersebut, dan mereka menginginkan internet dengan kualitas tinggi.
"Ada 1.000 staf World Bank dan IMF berkantor di sana selama lebih dari dua pekan atau sekitar sebulan. Jadi hotelnya dikonversi dengan high speed internet. Mereka senang karena telah kami persiapkan. Jadi mereka tidak bawa infrastruktur internet dari luar. Tidak seperti penyelenggaraan di tempat sebelumnya," tandasnya.
(ven)