Produk China Penyumbang Terbesar Kenaikan Impor Nonmigas RI
A
A
A
JAKARTA - Realisasi impor nonmigas Indonesia selama periode Januari hingga Februari 2018 mencapai USD25 miliar atau meningkat sekitar 31,44% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar USD19,02 miliar. Lonjakan ini terutama disumbang oleh produk-produk China sebesar USD7,27 miliar atau lebih tinggi 29,09% dari tahun sebelumnya.
(Baca Juga: Beras dan Jeruk Mandarin Bikin Impor RI Naik Drastis
Adapun barang yang diimpor dari Negeri Tirai Bambu -julukan China- yakni laptop, notebook hingga IPhone. "Berdasarkan negara, impor berasal dari Tiongkok terbesar. Yang diimpor terbesar dari Tiongkok itu laptop, notebook, dan IPhone," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Selain China, sambung pria yang akrab disapa Kecuk ini, kenaikan impor juga disumbangkan oleh Jepang dengan realisasi sebesar USD2,73 miliar atau naik 10,90% dibanding periode sama tahun sebelumnya, serta Thailand yang mencapai USD1,63 miliar atau naik 6,51% dibanding periode sama tahun sebelumnya. "Yang diimpor dari Jepang itu motor. Sementara Thailand terutama raw sugar dan white rice," tandasnya.
Sebelumnya, BPS mencatat realisasi impor pada periode Februari 2018 mencapai USD14,21 miliar. Realisasi ini meningkat cukup tajam atau sekitar 25,18% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Jika dibanding bulan Januari 2018 realisasi impor pada periode ini memang menurun sekitar 7,16%. Namun, jika dibanding Januari 2017 dan Januari 2017 peningkatannya cukup tinggi.
(Baca Juga: Beras dan Jeruk Mandarin Bikin Impor RI Naik Drastis
Adapun barang yang diimpor dari Negeri Tirai Bambu -julukan China- yakni laptop, notebook hingga IPhone. "Berdasarkan negara, impor berasal dari Tiongkok terbesar. Yang diimpor terbesar dari Tiongkok itu laptop, notebook, dan IPhone," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Selain China, sambung pria yang akrab disapa Kecuk ini, kenaikan impor juga disumbangkan oleh Jepang dengan realisasi sebesar USD2,73 miliar atau naik 10,90% dibanding periode sama tahun sebelumnya, serta Thailand yang mencapai USD1,63 miliar atau naik 6,51% dibanding periode sama tahun sebelumnya. "Yang diimpor dari Jepang itu motor. Sementara Thailand terutama raw sugar dan white rice," tandasnya.
Sebelumnya, BPS mencatat realisasi impor pada periode Februari 2018 mencapai USD14,21 miliar. Realisasi ini meningkat cukup tajam atau sekitar 25,18% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Jika dibanding bulan Januari 2018 realisasi impor pada periode ini memang menurun sekitar 7,16%. Namun, jika dibanding Januari 2017 dan Januari 2017 peningkatannya cukup tinggi.
(akr)