BPS: Kinerja Impor RI Juli 2020 Rontok 32,55%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Juli 2020 turun 32,55 persen menjadi UD15,52 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun, jika dibandingkan dengan Juni tahun ini (month to month), nilai impor Juli 2020 tercatat turun tipis 2,73 persen dari posisi Juni 2020 sebesar 10,76miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan harga minyak menyumbang impor pada bulan Juli mencapai 41,3%. Namun demikian, untuk impor non migas mengalami penurunan mencapai 5,75%. "Penurunanya ini adanya non migas 5,75% sedangkan impor migas kita naik tinggi 41,3% disebabkan karena harga minyak sehingga dari segi volume ikut naik," kata Suhariyanto dalam video virtual, Selasa (18/8/2020).
Dia merinci untuk impor penggunaan barang mengalami penurunan serentak dengan kontribusi terbesar dipimpin oleh penurunan bahan baku atau penolong sebesar 34,46% , impor barang modal turun 29,25%. "Sedangkan impor barang konsumsi turun 24,11% yoy," katanya.
Sementara itu, nilai akumulasi impor Indonesia sepanjang Januari-Juli 2020 mencapai USD90,12 miliar atau turun 6,21% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya senilai USD96,09 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan harga minyak menyumbang impor pada bulan Juli mencapai 41,3%. Namun demikian, untuk impor non migas mengalami penurunan mencapai 5,75%. "Penurunanya ini adanya non migas 5,75% sedangkan impor migas kita naik tinggi 41,3% disebabkan karena harga minyak sehingga dari segi volume ikut naik," kata Suhariyanto dalam video virtual, Selasa (18/8/2020).
Dia merinci untuk impor penggunaan barang mengalami penurunan serentak dengan kontribusi terbesar dipimpin oleh penurunan bahan baku atau penolong sebesar 34,46% , impor barang modal turun 29,25%. "Sedangkan impor barang konsumsi turun 24,11% yoy," katanya.
Sementara itu, nilai akumulasi impor Indonesia sepanjang Januari-Juli 2020 mencapai USD90,12 miliar atau turun 6,21% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya senilai USD96,09 miliar.
(nng)