Proteksionisme AS Ancam Neraca Perdagangan RI di Awal 2018

Kamis, 15 Maret 2018 - 15:31 WIB
Proteksionisme AS Ancam Neraca Perdagangan RI di Awal 2018
Proteksionisme AS Ancam Neraca Perdagangan RI di Awal 2018
A A A
JAKARTA - Kebijakan proteksionisme yang diusung Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu penyebab kenapa neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit pada dua bulan pertama di 2018, lantaran mempengaruhi perdagangan global. Meski begitu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto masih berkeyakinan neraca dagang RI dapat kembali surplus.

"Saya masih berharap (neraca perdagangan Indonesia bisa surplus sepanjang tahun). Ini kita agak goyang karena kebijakan AS. Tetapi seperti dilihat tadi penurunan komoditas ekspor kita ke AS itu bukan karena komoditas yang diproteksi, tetapi komoditas yang terkait konveksi dan alas kaki," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

(Baca Juga: Neraca Perdagangan RI Defisit Tiga Bulan Beruntun
Dia berharap, negara-negara di dunia tidak melakukan perang dagang (trade war) dengan Amerika Serikat (AS). Sebab, hal ini berimplikasi terhadap aktivitas perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi global yang sudah diprediksi akan membaik. Jika seluruh negara di dunia berlomba melakukan proteksi, maka akan berdampak negatif terhadap aktivitas perdagangan global.

Apabila perdagangan global menurun, maka efeknya akan berimbas pada permintaan bahan baku untuk industri yang akan menurun. "Ke depan mudah-mudahan tidak ada perlombaan proteksi antar negara karena kalau itu terjadi memang membahayakan, pedagangan global akan turun. Ketika perdagangan global turun Industrinya juga akan turun, bahan baku akan turun dan tentunya akan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi global yang sudah diproyeksi membaik," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5924 seconds (0.1#10.140)