Dow Jones Menguat 115 Poin di Tengah Kekhawatiran Perang Dagang
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street berakhir bergelombang pada perdagangan Kamis waktu setempat. Mengutip dari CNBC, Jumat (16/3/2018), indeks Dow Jones ditutup menguat, namun S&P 500 dan Nasdaq ditutup melemah karena investor masih mengkhawatirkan kemungkinan perang dagang.
Indeks Dow Jones berakhir naik 115,54 poin ditutup menjadi 24.873,66, dengan saham UnitedHealth memberi kontribusi kenaikan terbesar. Sebelumnya di sesi tersebut, Dow naik hampir 300 poin. Hanya saja saham Boeing yang telah tertatih-tatih belakangan ini, turun 0,1% sehingga menggerus nilai Dow Jones.
"Boeing mendapat pukulan tiga hari beruntun karena aksi balas dari China dan negara lain," kata Art Cashin, direktur operasi bursa untuk UBS kepada CNBC. Dia mengatakan saham Boeing menjadi salah faktor penting di Dow Jones.
Sementara itu, indeks S&P 500 turun 0,1% menjadi 2.747,33, dengan kerugian saham material dan indeks Nasdaq melemah 0,2% menjadi 7.481,74.
Analis mengatakan rencana Gedung Putih untuk mengenakan tarif sebesar USD60 miliar terhadap impor barang China, bisa menyebabkan ancaman perang dagang yang mendalam. Investor khawatir negara lain melakukan pembalasan dengan menerapkan tarif mereka sendiri atas barang buatan AS. Hal ini akan merugikan perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri, terutama perusahaan multinasional besar seperti Boeing.
"Ada dua faktor ketakutan yang memukul saham hari ini," kata Tom Essaye, pendiri The Sevens Report. Pertama, kata dia, pernyataan khusus Donald Trump yang menargetkan pencurian kekayaan intelektual AS oleh China. Analis percaya hal ini dapat menampar tarif pada produk China.
Kedua, lanjut dia, hukum yang digunakan pemerintahan Trump yaitu UU Perdagangan 1974 Bagian 301 soal perlindungan perdagangan AS, hal yang memberi wewenang kepada presiden untuk melakukan tindakan perdagangan balasan. Alhasil, kekhawatiran perang dagang dapat terjadi antara AS dengan China muncul ke permukaan.
Indeks Dow Jones berakhir naik 115,54 poin ditutup menjadi 24.873,66, dengan saham UnitedHealth memberi kontribusi kenaikan terbesar. Sebelumnya di sesi tersebut, Dow naik hampir 300 poin. Hanya saja saham Boeing yang telah tertatih-tatih belakangan ini, turun 0,1% sehingga menggerus nilai Dow Jones.
"Boeing mendapat pukulan tiga hari beruntun karena aksi balas dari China dan negara lain," kata Art Cashin, direktur operasi bursa untuk UBS kepada CNBC. Dia mengatakan saham Boeing menjadi salah faktor penting di Dow Jones.
Sementara itu, indeks S&P 500 turun 0,1% menjadi 2.747,33, dengan kerugian saham material dan indeks Nasdaq melemah 0,2% menjadi 7.481,74.
Analis mengatakan rencana Gedung Putih untuk mengenakan tarif sebesar USD60 miliar terhadap impor barang China, bisa menyebabkan ancaman perang dagang yang mendalam. Investor khawatir negara lain melakukan pembalasan dengan menerapkan tarif mereka sendiri atas barang buatan AS. Hal ini akan merugikan perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri, terutama perusahaan multinasional besar seperti Boeing.
"Ada dua faktor ketakutan yang memukul saham hari ini," kata Tom Essaye, pendiri The Sevens Report. Pertama, kata dia, pernyataan khusus Donald Trump yang menargetkan pencurian kekayaan intelektual AS oleh China. Analis percaya hal ini dapat menampar tarif pada produk China.
Kedua, lanjut dia, hukum yang digunakan pemerintahan Trump yaitu UU Perdagangan 1974 Bagian 301 soal perlindungan perdagangan AS, hal yang memberi wewenang kepada presiden untuk melakukan tindakan perdagangan balasan. Alhasil, kekhawatiran perang dagang dapat terjadi antara AS dengan China muncul ke permukaan.
(ven)