Ruang Udara Jalur Selatan Akan Dibuka Sebelum 2019
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, pemerintah kemungkinan akan membuka ruang udara jalur selatan sebelum 2019. Pembukaan itu dilakukan untuk penambahan koridor penerbangan di beberapa bandara baru.
Direktur Navigasi Penerbangan di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, salah satu bandara yang akan beroperasi tahun depan di wilayah selatan yakni New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.
"Paling tidak kan ada beberapa bandara baru dibangun di selatan, misalnya Kulonprogo itu 2019 terus Wirasaba. Paling tidak, pada saat bandara itu melayani, kita sudah ada jalur untuk kasih keleluasaan, kita enggak mungkin ambil semuanya, tapi ada tambahan koridor," ujarnya di Jakarta, Senin (19/3/2018).
Menurut Polana, ruang udara jalur Selatan sekarang masih ada di ranah Tentara Nasional Indonesia (TNI), sehingga harus ada komunikasi yang dilakukan terkait pembukaan koridor baru.
"Sebenarnya jalur selatan sekarang ini masih dalam domain militer ya. Pertama, kita harus bicara dengan TNI, saat ini masih dalam tahapan pembicaraan dengan mereka," katanya.
Sementara, soal efisiensi yang dihasilkan dari pembukaan jalur penerbangan baru ini juga masih dalam pembahasan antara pihaknya dengan pihak TNI.
"Ya salah satu tujuannya kan itu (biaya efisien), tapi kita enggak bisa menetapkan sendiri karena itu merupakan daerah militer. Kita harus bicara dengan militer," pungkasnya.
Sebelumnya, pemanfaatan ruang udara di jalur selatan diyakini akan mengurangi kepadatan pergerakan pesawat udara pada rute sebelah utara yang selama ini menjadi basis utama rute penerbangan maskapai komersial.
Manager Pengendalian Pelayanan Air Navigation (Airnav) Moeji Soebagyo mengatakan jalur selatan yang dikenal sebagai area T1 (Tanggo 1) bisa sangat efektif mengurangi kepadatan jalur utara saat ini. "Rute ini sebenarnya sudah ada, makanya kita usul supaya jadi jalur alternatif yang existing," ujar dia.
Direktur Navigasi Penerbangan di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, salah satu bandara yang akan beroperasi tahun depan di wilayah selatan yakni New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.
"Paling tidak kan ada beberapa bandara baru dibangun di selatan, misalnya Kulonprogo itu 2019 terus Wirasaba. Paling tidak, pada saat bandara itu melayani, kita sudah ada jalur untuk kasih keleluasaan, kita enggak mungkin ambil semuanya, tapi ada tambahan koridor," ujarnya di Jakarta, Senin (19/3/2018).
Menurut Polana, ruang udara jalur Selatan sekarang masih ada di ranah Tentara Nasional Indonesia (TNI), sehingga harus ada komunikasi yang dilakukan terkait pembukaan koridor baru.
"Sebenarnya jalur selatan sekarang ini masih dalam domain militer ya. Pertama, kita harus bicara dengan TNI, saat ini masih dalam tahapan pembicaraan dengan mereka," katanya.
Sementara, soal efisiensi yang dihasilkan dari pembukaan jalur penerbangan baru ini juga masih dalam pembahasan antara pihaknya dengan pihak TNI.
"Ya salah satu tujuannya kan itu (biaya efisien), tapi kita enggak bisa menetapkan sendiri karena itu merupakan daerah militer. Kita harus bicara dengan militer," pungkasnya.
Sebelumnya, pemanfaatan ruang udara di jalur selatan diyakini akan mengurangi kepadatan pergerakan pesawat udara pada rute sebelah utara yang selama ini menjadi basis utama rute penerbangan maskapai komersial.
Manager Pengendalian Pelayanan Air Navigation (Airnav) Moeji Soebagyo mengatakan jalur selatan yang dikenal sebagai area T1 (Tanggo 1) bisa sangat efektif mengurangi kepadatan jalur utara saat ini. "Rute ini sebenarnya sudah ada, makanya kita usul supaya jadi jalur alternatif yang existing," ujar dia.
(fjo)