Indonesia Tawarkan Beragam Investasi Sektor Infrastruktur ke India
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan infrastruktur menjadi program unggulan dari Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Karena itu, Pemerintah Indonesia memberi kesempatan bagi investor asing berpartisipasi dalam membangun proyek infrastruktur.
Hal ini yang menjadi latar belakang terwujudnya Forum Infrastruktur Indonesia-India yang pertama kali dan dilangsungkan di Jakarta, Senin (19/3/2018).
Sekitar 30 delegasi tingkat tinggi ditambah pemimpin perusahaan India yang bergerak di sektor infrastruktur, seperti pelabuhan, pembangkit listrik, bandara, manajemen sumber daya air, kesehatan, IT, dan industri generasi keemmpat hadir dalam perhelatan ini.
Dari Indonesia, 80 perusahaan mitra industri yang bergerak di bidang infrastruktur, seperti Pertamina (migas), Garuda Indonesia (penerbangan), Angkasa Pura (bandara), Pelindo (pelabuhan), Jasa Marga (manajemen jalan tol), BKPM, Kementerian BUMN, dan Kementerian Kesehatan juga turut serta.
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Rawat mengatakan India dan Indonesia telah memiliki hubungan jangka panjang, ia lantas menyerukan kedua negara melakukan sinergi yang lebih besar di sektor perindustrian terutama pada sektor infrastruktur.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik keinginan perusahaan India berinvestasi ke Indonesia. Luhut mengungkapkan dengan potensi yang dimiliki Indonesia dan India, kedua negara sangat perlu membina hubungan strategis di sektor perdagangan dan investasi.
"India merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan Amerika Serikat. Sedangkan Indonesia dalam lima tahun belakangan mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata lima persen," ujarnya, Senin (19/3/2018).
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kerja sama kedua negara bisa mencapai konektivitas penerbangan langsung antar kedua negara.
Diharapkan pertemuan yang melibatkan G2G (government to government) dan B2B (business to business) antara perwakilan perusahaan India dan perusahaan Indonesia bisa dilanjutkan dengan kesepakatan bisnis yang signifikan.
Apalagi Indonesia merupakan mitra dagang terbesar India di kawasan ASEAN dan ini adalah acara pertama yang secara eksklusif berfokus pada peningkatan partisipasi investor India dalam pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia. Untuk selanjutnya diharapkan acara ini bisa menjadi acara tahunan, yang bekerja sama dengan instansi Pemerintah Indonesia.
Hal ini yang menjadi latar belakang terwujudnya Forum Infrastruktur Indonesia-India yang pertama kali dan dilangsungkan di Jakarta, Senin (19/3/2018).
Sekitar 30 delegasi tingkat tinggi ditambah pemimpin perusahaan India yang bergerak di sektor infrastruktur, seperti pelabuhan, pembangkit listrik, bandara, manajemen sumber daya air, kesehatan, IT, dan industri generasi keemmpat hadir dalam perhelatan ini.
Dari Indonesia, 80 perusahaan mitra industri yang bergerak di bidang infrastruktur, seperti Pertamina (migas), Garuda Indonesia (penerbangan), Angkasa Pura (bandara), Pelindo (pelabuhan), Jasa Marga (manajemen jalan tol), BKPM, Kementerian BUMN, dan Kementerian Kesehatan juga turut serta.
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Rawat mengatakan India dan Indonesia telah memiliki hubungan jangka panjang, ia lantas menyerukan kedua negara melakukan sinergi yang lebih besar di sektor perindustrian terutama pada sektor infrastruktur.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik keinginan perusahaan India berinvestasi ke Indonesia. Luhut mengungkapkan dengan potensi yang dimiliki Indonesia dan India, kedua negara sangat perlu membina hubungan strategis di sektor perdagangan dan investasi.
"India merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan Amerika Serikat. Sedangkan Indonesia dalam lima tahun belakangan mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata lima persen," ujarnya, Senin (19/3/2018).
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kerja sama kedua negara bisa mencapai konektivitas penerbangan langsung antar kedua negara.
Diharapkan pertemuan yang melibatkan G2G (government to government) dan B2B (business to business) antara perwakilan perusahaan India dan perusahaan Indonesia bisa dilanjutkan dengan kesepakatan bisnis yang signifikan.
Apalagi Indonesia merupakan mitra dagang terbesar India di kawasan ASEAN dan ini adalah acara pertama yang secara eksklusif berfokus pada peningkatan partisipasi investor India dalam pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia. Untuk selanjutnya diharapkan acara ini bisa menjadi acara tahunan, yang bekerja sama dengan instansi Pemerintah Indonesia.
(ven)