LSAF Global Bawa Pendidikan Akuntansi Indonesia Go Internasional
A
A
A
JAKARTA - Dunia kerja menjadi semakin kompetitif di Indonesia, terutama bagi sejumlah peluang yang menawarkan jalur karir yang sesuai dan memuaskan.
Manish Gidwani, pendiri dan CEO London School of Accountancy and Finance (LSAF) Global, mengatakan bahwa pendidikan akuntansi di Indonesia masih terfokus pengetahuan yang stagnan. Sementara lulusan akuntansi memerlukan keterampilan nyata dalam menangani masalah yang muncul dalam bisnis yang kian kompleks.
"Pendidikan akuntansi juga membutuhkan keterampilan mengajar yang sesuai praktik bukan konsep semata. Agar siswa di jurusan akuntansi dan keuangan menjadi seorang profesional sejati di bidangnya," kata Manish dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/3/2018).
LSAF GLOBAL menjadi satu-satunya Gold Approved Learning Partner dari Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) di Indonesia, yang mempersiapkan jalur bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis yang dibutuhkan industri akuntansi dan keuangan di Indonesia.
Didirikan di London, Inggris pada tahun 1904, ACCA adalah badan global terkemuka untuk para akuntan profesional, yang didirikan pada tahun 1904 di Inggris, dan memiliki lebih dari 200 ribu anggota dan 486 ribu siswa di seluruh dunia.
Kepala kantor perwakilan ACCA Indonesia, Conny Siahaan mengatakan, misi ACCA di Indonesia adalah untuk mendukung pengembangan akuntan profesional, sehingga industri di Indonesia dan para akuntan muda Indonesia dapat bersaing dan bahkan mengambil peran utama di pasar global.
"Melalui kerja sama dengan Approved Learning Partner seperti LSAF, ACCA bertujuan untuk membina generasi muda Indonesia yang mencari karir di bidang keuangan dan bisnis dan membantu mempersiapkan para akuntan professional di Indonesia," tuturnya.
Fleksibilitas merupakan keunggulan dari LASF. Siswa lulusan SMA atau sederajat memiliki kesempatan untuk langsung belajar di bidang Akuntansi dan Bisnis. Meskipun fleksibilitas pada tingkat pemula memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mencapai tujuan pribadi mereka sendiri, mungkin tidak ada yang lebih menguntungkan selain para siswa sekolah menengah atas yang belajar meraih sertifikat Diploma Akuntansi dan Bisnis.
Dengan memulai karirnya, hal ini melengkapi mereka dengan sertifikat diploma profesional yang diakui bahkan sebelum mereka mulai mendaftar ke universitas.
Manish Gidwani, pendiri dan CEO London School of Accountancy and Finance (LSAF) Global, mengatakan bahwa pendidikan akuntansi di Indonesia masih terfokus pengetahuan yang stagnan. Sementara lulusan akuntansi memerlukan keterampilan nyata dalam menangani masalah yang muncul dalam bisnis yang kian kompleks.
"Pendidikan akuntansi juga membutuhkan keterampilan mengajar yang sesuai praktik bukan konsep semata. Agar siswa di jurusan akuntansi dan keuangan menjadi seorang profesional sejati di bidangnya," kata Manish dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/3/2018).
LSAF GLOBAL menjadi satu-satunya Gold Approved Learning Partner dari Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) di Indonesia, yang mempersiapkan jalur bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis yang dibutuhkan industri akuntansi dan keuangan di Indonesia.
Didirikan di London, Inggris pada tahun 1904, ACCA adalah badan global terkemuka untuk para akuntan profesional, yang didirikan pada tahun 1904 di Inggris, dan memiliki lebih dari 200 ribu anggota dan 486 ribu siswa di seluruh dunia.
Kepala kantor perwakilan ACCA Indonesia, Conny Siahaan mengatakan, misi ACCA di Indonesia adalah untuk mendukung pengembangan akuntan profesional, sehingga industri di Indonesia dan para akuntan muda Indonesia dapat bersaing dan bahkan mengambil peran utama di pasar global.
"Melalui kerja sama dengan Approved Learning Partner seperti LSAF, ACCA bertujuan untuk membina generasi muda Indonesia yang mencari karir di bidang keuangan dan bisnis dan membantu mempersiapkan para akuntan professional di Indonesia," tuturnya.
Fleksibilitas merupakan keunggulan dari LASF. Siswa lulusan SMA atau sederajat memiliki kesempatan untuk langsung belajar di bidang Akuntansi dan Bisnis. Meskipun fleksibilitas pada tingkat pemula memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mencapai tujuan pribadi mereka sendiri, mungkin tidak ada yang lebih menguntungkan selain para siswa sekolah menengah atas yang belajar meraih sertifikat Diploma Akuntansi dan Bisnis.
Dengan memulai karirnya, hal ini melengkapi mereka dengan sertifikat diploma profesional yang diakui bahkan sebelum mereka mulai mendaftar ke universitas.
(ven)