Kementan Gencarkan Modernisasi Pertanian di Tanah Air
A
A
A
JAKARTA - Modernisasi pertanian adalah jawaban atas tuntutan dan dorongan untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045. Tanpa terobosan-terobosan dalam tata cara bertani, sektor pertanian berpotensi ditinggalkan oleh generasi muda.
Modernisasi pertanian mutlak dilakukan untuk menjadikan Indonesia negara yang kuat berbasis pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, bahwa hingga kini pihaknya telah menggelontorkan ribuan alat dan mesin pertanian (alsintan) ke seluruh pelosok Tanah Air dan menjadi rekor terbanyak sepanjang sejarah pertanian Indonesia.
"Ribuan embung telah kita bangun. Bendungan dan saluran air terus dibangun dan dinormalisasi," kata Amran dalam siaran pers, Sabtu (7/4/2018).
Lebih lanjut Amran menuturkan, swasembada padi, jagung, bawang merah dan cabai yang telah dicapai tak lepas dari faktor mekanisasi pertanian yang pihaknya terus gencarkan. Saat ini Kementan juga sedang giat memacu produksi bawang putih untuk mengejar target swasembada penuh tahun 2021. "Kita ingin wujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," ujarnya.
Di bagian lain, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugena Paruntu menambahkan, daerahnya berhasil menaikkan produksi jagung yang sangat signifikan. Dari hanya 18.000 ton menjadi 81.000 ton lebih setelah mendapatkan bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian.
Selama ini Minahasa Selatan dikenal sebagai dapurnya Indonesia timur yang mensuplai berbagai komoditas sayuran seperti kentang, kubis, wortel, cabai, bawang dan sayuran lainnya. "Kami berkomitmen mendukung peningkatan ekspor jagung Minahasa Selatan melalui jalur Davao Filipina," tuturnya.
Modernisasi pertanian mutlak dilakukan untuk menjadikan Indonesia negara yang kuat berbasis pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, bahwa hingga kini pihaknya telah menggelontorkan ribuan alat dan mesin pertanian (alsintan) ke seluruh pelosok Tanah Air dan menjadi rekor terbanyak sepanjang sejarah pertanian Indonesia.
"Ribuan embung telah kita bangun. Bendungan dan saluran air terus dibangun dan dinormalisasi," kata Amran dalam siaran pers, Sabtu (7/4/2018).
Lebih lanjut Amran menuturkan, swasembada padi, jagung, bawang merah dan cabai yang telah dicapai tak lepas dari faktor mekanisasi pertanian yang pihaknya terus gencarkan. Saat ini Kementan juga sedang giat memacu produksi bawang putih untuk mengejar target swasembada penuh tahun 2021. "Kita ingin wujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," ujarnya.
Di bagian lain, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugena Paruntu menambahkan, daerahnya berhasil menaikkan produksi jagung yang sangat signifikan. Dari hanya 18.000 ton menjadi 81.000 ton lebih setelah mendapatkan bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian.
Selama ini Minahasa Selatan dikenal sebagai dapurnya Indonesia timur yang mensuplai berbagai komoditas sayuran seperti kentang, kubis, wortel, cabai, bawang dan sayuran lainnya. "Kami berkomitmen mendukung peningkatan ekspor jagung Minahasa Selatan melalui jalur Davao Filipina," tuturnya.
(fjo)