Rasio Kredit Bermasalah Dijaga Pada Level 2,5%

Rabu, 11 April 2018 - 20:24 WIB
Rasio Kredit Bermasalah...
Rasio Kredit Bermasalah Dijaga Pada Level 2,5%
A A A
JAKARTA - Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) pada tahun 2018 diprediksi oleh Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia (CORE) Indonesia bisa ditekan hingga 2,25% sampai 2,5% dengan asumsi kondisi makro ekonomi bisa terjaga. Sementara itu, hingga periode Februari 2018, NPL naik tipis menjadi 2,88% secara gross dibandingkan Januari 2018 sebesar 2,86%.

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan, kenaikan NPL yang sangat tipis pada bulan Februari tersebut menunjukkan masih adanya permasalahan dalam perekonomian Indonesia dan juga dalam upaya restrukturisasi kredit yang dilakukan perbankan.

Dari sisi perekonomian, kenaikan harga migas ternyata tidak terus diikuti kenaikan harga komoditas lainnya. "Hal ini menyebabkan NPL untuk sektor sektor pertambangan dan perkebunan masih tetap tinggi," kata Piter saat dihubungi, Rabu (11/4/2018).

Sementara itu, belum membaiknya konsumsi dan investasi masyarakat menyebabkan masih tingginya NPL di sektor perdagangan ritel dan juga konstruksi. Lanjut dia, dengan mempertimbangkan belum adanya faktor yang cukup kuat untuk mendorong harga komoditas di luar migas dan juga konsumsi investasi, disamping bank juga belum meningkatkan penyaluran kredit, maka NPL pada bulan Maret diperkirakan tidak akan menurun secara cukup signifikan.

Menurut Piter, perbaikan NPL akan lebih ditentukan oleh upaya konsolidasi dan restrukturisasi oleh bank. "Sementara untuk tahun 2018, kita masih berharap terjadinya perbaikan ekonomi nasional yang kemudian akan mendorong pertumbuhan kredit sekaligus menurunkan NPL," papar dia.

Meskipun ada kenaikan tipis, sambung dia, namun NPL tetap dibawa 3% sehingga bisa dikatakan risiko kredit perbankan masih tergolong aman. "Ini belum tinggi. Secara angka tidak membahayakan," ujar dia.

Akan tetapi, fenomena kenaikan di awal tahun ini perlu diwaspadai. Artinya arah perbaikan ekonomi belum seperti yang diharapkan. Bank-bank juga masih harus meningkatkan upaya konsolidasi dan restrukturisasi nya.
(akr)
Berita Terkait
Perbankan Setengah Hati...
Perbankan Setengah Hati Salurkan Kredit, Ekonom: Kondisinya Tidak Tepat
Penyaluran Kredit Perbankan...
Penyaluran Kredit Perbankan Bulan Maret Meningkat 7,2%
Akses Kredit Perbankan...
Akses Kredit Perbankan Masih Jadi Tantangan UMKM
BI: Penyaluran Kredit...
BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan April 2023 Tumbuh Terbatas
Penyaluran Kredit Perbankan...
Penyaluran Kredit Perbankan Bulan April 2020 Melambat 4,9%
Intermediasi Perbankan...
Intermediasi Perbankan Mulai Pulih, KPR dam Kredit UMKM Memimpin
Berita Terkini
3 Bandara Kembali Berstatus...
3 Bandara Kembali Berstatus Internasional, Ini Daftarnya
24 menit yang lalu
Laba UNVR Melonjak 245%,...
Laba UNVR Melonjak 245%, Unilever PLC Optimistis Bisnis di Indonesia Pulih
37 menit yang lalu
Airlangga Laporkan Perkembangan...
Airlangga Laporkan Perkembangan Terbaru Nogosiasi Tarif AS ke Prabowo
52 menit yang lalu
Perdana, PT Ceria Berhasil...
Perdana, PT Ceria Berhasil Produksi Ferronickel
2 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management Mendorong Program Dana Abadi di Seluruh Kampus Indonesia
2 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management dan Universitas Binawan Teken MoU Endowment Fund Dukung Beasiswa
3 jam yang lalu
Infografis
Trump Frustrasi pada...
Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved