Ini Cara Gubernur BI Terpilih Tingkatkan Perekonomian
A
A
A
BATAM - Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih, Perry Warjiyo mengatakan bank sentral dan pemerintah akan terus bekerja sama meningkatkan sektor perekonomian di daerah demi meningkatkan ekonomi nasional. Salah satunya Batam, yang menjadi kawasan khusus untuk peningkatan ekspor di Indonesia.
Untuk meningkatkan perekonomian Batam, Perry mencermati masalah ekspor dan penetapan Upah Minimum Kota alias UMK. "Mengapa eskpor di Batam lambat, itu adalah masalah kita bersama. Dan masalah UMK itu sendiri ada rumusannya. Hal itu akan kami koordinasikan di tingkat rakor untuk diatasi," ujar Perry di Batam, Sabtu (14/4/2018).
Tidak hanya itu, permasalahan lain soal perizinan juga harus diselesaikan. Apalagi penggunaan teknologi berbasis online memudahkan pertumbuah ekonomi di Indonesia.
"Masalah izin di Batam sudah ada mall perizinan. Namun harus diperjelas antara kewenangan dari pusat dan daerah. Oleh karena itu, Presiden akan keluarkan single submission. Secara online, sistem akan memastikan dalam sekian lama harus diselesaikan. Bottleneck akan ditemukan oleh pak Menko lalu dilaporkan ke Presiden," tukasnya.
Untuk itu, kata Perry, ada empat langkah strategis percepatan pengembangan industri berorientasi ekspor disiapkan oleh pemerintah dalam upaya memperbaiki neraca perdagangan Indonesia.
Pertama, pengembangan kawasan industri secara menyeluruh, didukung insentif yang memadai dan infrastruktur yang berkualitas. Kedua, penyediaan sumber daya manusia yang mampu mengimbangi aplikasi teknologi dan inovasi di manufaktur. Ketiga, perluasan akses pasar melalui perjanjian perdagangan. Keempat, keterkaitan industri domestik dengan rantai nilai global.
Untuk meningkatkan perekonomian Batam, Perry mencermati masalah ekspor dan penetapan Upah Minimum Kota alias UMK. "Mengapa eskpor di Batam lambat, itu adalah masalah kita bersama. Dan masalah UMK itu sendiri ada rumusannya. Hal itu akan kami koordinasikan di tingkat rakor untuk diatasi," ujar Perry di Batam, Sabtu (14/4/2018).
Tidak hanya itu, permasalahan lain soal perizinan juga harus diselesaikan. Apalagi penggunaan teknologi berbasis online memudahkan pertumbuah ekonomi di Indonesia.
"Masalah izin di Batam sudah ada mall perizinan. Namun harus diperjelas antara kewenangan dari pusat dan daerah. Oleh karena itu, Presiden akan keluarkan single submission. Secara online, sistem akan memastikan dalam sekian lama harus diselesaikan. Bottleneck akan ditemukan oleh pak Menko lalu dilaporkan ke Presiden," tukasnya.
Untuk itu, kata Perry, ada empat langkah strategis percepatan pengembangan industri berorientasi ekspor disiapkan oleh pemerintah dalam upaya memperbaiki neraca perdagangan Indonesia.
Pertama, pengembangan kawasan industri secara menyeluruh, didukung insentif yang memadai dan infrastruktur yang berkualitas. Kedua, penyediaan sumber daya manusia yang mampu mengimbangi aplikasi teknologi dan inovasi di manufaktur. Ketiga, perluasan akses pasar melalui perjanjian perdagangan. Keempat, keterkaitan industri domestik dengan rantai nilai global.
(ven)