BUMN Ungkap Alasan Copot Dirut Pertamina dan Empat Direksi

Jum'at, 20 April 2018 - 16:47 WIB
BUMN Ungkap Alasan Copot...
BUMN Ungkap Alasan Copot Dirut Pertamina dan Empat Direksi
A A A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan bahwa salah satu alasan PT Pertamina (Persero) melakukan perombakan struktur direksi, adalah karena kinerja perseroan yang dalam beberapa waktu belakangan merosot. Setidaknya, ada lima posisi direksi yang dicopot termasuk Elia Massa Manik yang menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina.

Deputi bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, belakangan ini Pertamina menjadi sorotan karena beberapa kejadian. Di antaranya, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan kecelakaan minyak tumpah di Teluk Balikpapan.

"Dengan perkembangan kondisi terakhir baik itu kejadian kecelakaan di pipa Balikpapan dan kelangkaan BBM," katanya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Selain itu, kata dia, hingga saat ini proses pengalihan kilang PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang tak kunjung rampung juga menjadi alasan perombakan direksi Pertamina. Dia berharap direksi yang baru akan dapat mempercepat proses pengalihan tersebut.

Ditambahkannya, perombakan direksi ini juga untuk mempercepat pengembangan proyek kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) serta dalam rangka memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. "Dengan direktur yang baru ini justru akan mempercepat proyek kilang RDMP, pengalihan TPPI, holding, dan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat," imbuh dia.

Masih menurut Harry, perombakan direksi ini juga merupakan rangkaian dari tahapan pembentukan holding migas. Seperti diketahui, Pertamina akan menjadi induk holding migas dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai anak usahanya.

"Semua proses dilakukan bersama dan mendapatkan masukan dewan komisaris. Ada beberapa hal. Jadi ini memang rangkaian keseluruhan tahapan setelah holding, memperkuat dan mempercepat implementasi holding," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7467 seconds (0.1#10.140)