Industri Makanan dan Minuman Diyakini Terus Cemerlang

Senin, 23 April 2018 - 20:08 WIB
Industri Makanan dan...
Industri Makanan dan Minuman Diyakini Terus Cemerlang
A A A
JAKARTA - Kinerja industri makanan dan minuman diyakini akan terus cemerlang. Pada tahun 2017, sektor ini sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas yang mencapai 34,33%. Di samping itu, pertumbuhannya sebesar 9,23% atau mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2016 sekitar 8,46%.

Selanjutnya, nilai ekspor produk makanan minuman termasuk minyak kelapa sawit pada tahun 2017 mencatatkan di angka USD31,7 miliar, sehingga mengalami neraca perdagangan yang positif apabila dibandingkan dengan impor produk makanan dan minuman pada periode yang sama sebesar USD9,6 miliar. Jika dilihat dari perkembangan realisasi investasi sektor industri makanan dan minuman pada tahun 2017, yakni mencapai Rp38,54 triliun untuk PMDN dan PMA sebesar USD1,97 miliar,

Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, industri makanan dan minuman nasional diyakini tetap tumbuh positif pada tahun 2018. Momentum pemilihan kepala daerah yang berlangsung tahun ini di berbagai wilayah di Indonesia berpotensi dapat meningkatkan konsumsi produk mamin lokal.

"Trennya memang pertumbuhan industri makanan dan minuman di atas 7%, dengan catatan adanya aturan atau kebijakan yang mendukung peningkatan produksi. Kami memproyeksi kinerja industri mamin tahun ini sebesar 8-9%, sebagai target moderat," ujarnya lewat keterangan resmi di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Untuk itu, lanjut Panggah, mutlak dilakukan sinergi program dan kegiatan antara pemerintah dan stakeholder dalam pengembangan industri mamin nasional, mulai dari mempermudah akses bahan baku, sistem logistik dan distribusi, serta kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan inovasi. "Upaya ini juga mendukung dalam penerapan Industri 4.0," imbuhnya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menambahkan, guna mendorong percepatan implementasi Industri 4.0 tersebut, Kemenperin bersama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mendorong untuk membangun innovation center.

Dengan adanya pusat inovasi tersebut, diharapkan pelaku IKM sektor makanan dan minuman juga dapat memanfaatkan pengembangan teknologinya sehingga produk yang dihasilkan mampu kompetitif di pasar domestik dan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. "Pemerintah tengah menyiapkan insentif super deductible tax bagi perusahaan yang ingin mengembangkan innovation center," tuturnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8223 seconds (0.1#10.140)