Mnuchin: Percakapan Perundingan Dagang AS-RRC Membaik
A
A
A
BEIJING - Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin mengatakan delegasi perdagangan yang dipimpinnya telah melakukan percakapan yang baik dengan China di Beijing.
Mengutip dari Reuters, Jumat (4/5/2018), Mnuchin menyatakan kepada media massa bahwa hari kedua perundingan AS-RRC di Beijing, telah melakukan kemajuan pembicaraan perdagangan dengan Negeri Tirai Bambu.
Diskusi yang dipimpin Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri RRC Liu He, mencakup berbagai protes AS tentang praktik perdagangan China dan tuduhan pencurian teknologi perusahaan AS oleh China.
Meski demikian, China disinyalir tidak akan mengubah kebijakannya dalam waktu cepat. Namun pembicaraan ini, kabarnya bisa menunda keputusan Washington mengenakan tarif pada ekspor China senilai USD50 miliar.
Saat Mnuchin tiba di Beijing, Presiden AS Donald Trump menulis di twitternya: "Tim keuangan kami yang hebat berada di China mencoba menegosiasikan level bermain di bidang perdagangan! Saya berharap bisa bertemu Presiden Xi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kami akan selalu memiliki hubungan yang baik!"
Namun belum jelas kapan pertemuan Trump dengan Xi Jinping. Keduanya kemungkinan akan menghadiri beberapa KTT multilateral yang sama tahun ini, termasuk G-20 dan APEC.
Sepanjang kampanye pemilu 2016-nya, Trump secara rutin mengancam untuk memaksakan tarif 45% untuk barang-barang China sebagai cara melindungi produk dan pekerja Amerika. Saat itu, dia juga menuduh China memanipulasi mata uangnya untuk mendapatkan keuntungan ekspor.
Di Washington, Dewan Bisnis AS-China, yang mewakili perusahaan Amerika yang melakukan bisnis di China, mengatakan senang kedua pemerintah berbicara dan mendesak kesepakatan untuk mengakhiri pencurian teknologi dan meningkatkan perlindungan hak kekayaan intelektual AS.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan hasil perundingan, harus saling menguntungkan kedua negara. Kantor berita resmi China, Xinhua mengatakan jika keadaan berjalan buruk dan perang dagang pecah, China tidak akan pernah menyerah dan akan memukul balik dengan kuat.
Mengutip dari Reuters, Jumat (4/5/2018), Mnuchin menyatakan kepada media massa bahwa hari kedua perundingan AS-RRC di Beijing, telah melakukan kemajuan pembicaraan perdagangan dengan Negeri Tirai Bambu.
Diskusi yang dipimpin Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri RRC Liu He, mencakup berbagai protes AS tentang praktik perdagangan China dan tuduhan pencurian teknologi perusahaan AS oleh China.
Meski demikian, China disinyalir tidak akan mengubah kebijakannya dalam waktu cepat. Namun pembicaraan ini, kabarnya bisa menunda keputusan Washington mengenakan tarif pada ekspor China senilai USD50 miliar.
Saat Mnuchin tiba di Beijing, Presiden AS Donald Trump menulis di twitternya: "Tim keuangan kami yang hebat berada di China mencoba menegosiasikan level bermain di bidang perdagangan! Saya berharap bisa bertemu Presiden Xi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kami akan selalu memiliki hubungan yang baik!"
Namun belum jelas kapan pertemuan Trump dengan Xi Jinping. Keduanya kemungkinan akan menghadiri beberapa KTT multilateral yang sama tahun ini, termasuk G-20 dan APEC.
Sepanjang kampanye pemilu 2016-nya, Trump secara rutin mengancam untuk memaksakan tarif 45% untuk barang-barang China sebagai cara melindungi produk dan pekerja Amerika. Saat itu, dia juga menuduh China memanipulasi mata uangnya untuk mendapatkan keuntungan ekspor.
Di Washington, Dewan Bisnis AS-China, yang mewakili perusahaan Amerika yang melakukan bisnis di China, mengatakan senang kedua pemerintah berbicara dan mendesak kesepakatan untuk mengakhiri pencurian teknologi dan meningkatkan perlindungan hak kekayaan intelektual AS.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan hasil perundingan, harus saling menguntungkan kedua negara. Kantor berita resmi China, Xinhua mengatakan jika keadaan berjalan buruk dan perang dagang pecah, China tidak akan pernah menyerah dan akan memukul balik dengan kuat.
(ven)