FSKN, Wujud Modernland Lestarikan Seni Budaya Indonesia

Minggu, 06 Mei 2018 - 05:33 WIB
FSKN, Wujud Modernland Lestarikan Seni Budaya Indonesia
FSKN, Wujud Modernland Lestarikan Seni Budaya Indonesia
A A A
JAKARTA - Sebagai bangsa yang kaya akan seni budaya, sudah sepatutnya kita peduli terhadap budaya bangsa. Mendukung berkepribadian dalam kebudayaan, PT Modernland Realty mengadakan kegiatan Musyawarah Nasional ke-III Forum Silaturahmi Karaton Nusantara (FKSN).

Acara yang dihelat di Gedung Candra Naya, Jakarta, yang berlokasi di superblok Green Central City yang dibangun Modernland, sebagai bentuk kepedulian dan upaya memajukan budaya nasional.

Human Resources & Legal Director PT Modernland Realty Tbk., Dharma Mitra mengatakan, kegiatan FKSN harus terus didukung guna melestarikan seni dan budaya Indonesia ditengah serbuan budaya luar.

"Kebudayaan bangsa Indonesia harus dilestarikan karena sarat nilai luhur dan Modernland Realty ikut bertanggung jawab melestarikannya," ujar Dharma Mitra dalam keterangan resmi, Sabtu (5/5/2018).

Selain mendukung kegiatan seni dan budaya, bentuk dukungan lainnya yang dilakukan Modernland ialah mempertahankan cagar budaya Candra Naya sebagai situs bersejarah yang telah berusia dua abad.

Candra Naya merupakan sebuah rumah kuno bergaya China yang menjadi saksi sejarah hadirnya masyarakat Tionghoa di Indonesia. Masyarakat sekitar juga mengenalnya dengan nama Rumah Mayor. Disebut sebagai Rumah Mayor karena dulu rumah yang dibangun lebih kurang 200 tahun lalu, yakni antara tahun 1806 atau 1867 adalah kantor dan tempat tinggal Mayor Tionghoa Khouw Kim An.

Jabatan Mayor diemban Khouw Kim An pada tahun 1910-1942. Mayor adalah sebuah jabatan yang cukup prestisius dalam struktur pemerintahan Hindia Belanda. Jabatan itu menunjukkan bahwa tuan rumah tersebut berstatus sosial tinggi.

Kembali ke soal Forum Silaturahmi Karaton Nusantara (FSKN) dibentuk oleh para Raja, Sultan, Datu, Penglingsir dan Pemangku Adat sebagai upaya untuk menyelamatkan, melestarikan, dan mengembangkan Keraton sebagai sumber tradisi dan jatidiri bangsa.

Pada Musyawarah Nasional ke-III, FSKN menentukan kepengurusan baru periode 2018-2023 dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga baru, maupun menginventarisasi keanggotaan lama dan baru FSKN yang berjumlah 138 anggota.

Melalui Musyawarah Nasional ke-III, secara aklamasi terpilih Ketua Umum FSKN yang baru yakni Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah dari Banjar, Kalimantan Selatan yang didampingi dengan Sekretaris Jenderal FSKN, Dr. Ir. KRAy. Naniek Widayati Priyomarsono, M.T

Naniek Widayati mengatakan, kegiatan FKSN memperkaya khasanah seni budaya yang hidup dan berkembang di Jakarta, dan hal ini tentu berkaitan erat dengan industri pariwisata.

Pihaknya pun akan menggandeng pemerintah, beberapa pengusaha yang mempunyai kepedulian terhadap budaya, para pemerhati budaya, serta akademisi bekerja sama dalam memajukan budaya dan pendidikan bangsa.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5696 seconds (0.1#10.140)