CEO Es Cendol Ini Berbagi Tips Cara Sukses Berbisnis

Selasa, 08 Mei 2018 - 12:38 WIB
CEO Es Cendol Ini Berbagi...
CEO Es Cendol Ini Berbagi Tips Cara Sukses Berbisnis
A A A
GARUT - Jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia masih belum sebanding dengan populasi penduduk. Diperlukan upaya semua pihak mendorong agar generasi muda mau menjadi entrepreneur dan bukan menjadi pekerja.

Namun, untuk menjadi pengusaha tidaklah mudah. Perlu kerja keras dan keikhlasan agar usaha yang kita rintis bisa menjadi besar. "Berhasil bukan hanya mau bekerja keras, tetapi berhasil akan diberikan bagi mereka yang ikhlas," kata owner dan CEO PT JHD Randol Visi Utama Danu Sofwan pada acara Diginesia di Universitas Garut, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018).

Menurut dia, ada beberapa tantangan bagi pengusaha pemula agar usahanya sukses. Pertama, kutuan atau jangan kurang pengetahuan. Pengusaha harus tahu apa usaha yang sedang digeluti. Kedua, jangan kurang disiplin atau anget-angetan. Biasanya pengusaha pemula hanya semangat di awal.

"Ketiga, kurang mengerti yang dilakukan. Tidak tahu siapa target market, bisnisnya bagaimana. Dengan tahu target pasar, kita bisa berinovasi produk dan membuat perencanaan marketing," kata dia.

Menurut dia, kreativitas adalah kunci utama. Misalnya sekarang muncul bakso besar. Itu dilakukan agar ada rebranding. Sarung yang awalnya dijual murah, setelah dikemas bisa dijual lebih mahal. Semua adalah upaya kreativitas untuk menjaga bisnis tetap berjalan.

Menurut dia, kesuksesan adalah akumulasi dari yang kita lakukan kemarin dan sekarang. "Saya dulu tidak malu ngamen dan ngambil pasir. Ketika teman yang lain main, saya cari uang. Kini saya tidak menyangka bisa membangun bisnis dari cendol," jelas Danu.

Lebih lanjut dia becerita, bagaimana dia membangun usaha es cendol. Dia bercerita, bagaimana usaha bukan ingin kaya, tetapi bagaimana keluarga bisa berobat dan tak risau kelak mau makan apa. "Saya lahir dari keluarga yang jatuh dan bangkrut. Saya lamar kerja ijazah SMA tidak ada yang mau menerima. Saya memilih usaha," beber dia.

Langkah dalam membuka usaha, dimulai dengan jualan berbagai macam produk. Dia mulai usaha dengan jualan sepatu, karena waktu itu hobi koleksi sepatu. Hingga akhirnya menciptakan usaha es cendol. Tapi untuk cendol, dia bertranformasi berpikir menjadi pengusaha.

"Cendol yang dulunya dianggap sebelah mata, saya kemas dan branding agar naik daun. Sekarang saya punya 60 pekerja, semua anak yatim. Karena saya tahu bagaimana mereka sulit. Mungkin karena itu, 4 tahun berjalan saya punya 800 aoutlet," imbuhnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0869 seconds (0.1#10.140)