Kemendag Gandeng Wagub DKI Jaga Stabilitas Harga Pokok Jelang Puasa
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan rapat pimpinan dalam membahas stabilitas harga bahan pokok jelang ramadhan. Dalam rapat ini dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Inspektur Jenderal Sri Agustina selaku Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga dalam membahas stabilitas harga bahan pokok.
"Pasar di DKI Jakarta ada 153 pasar. Jakarta fokus ke 44 pasar dan kita fokus ke 12 pasar, ini yang sangat dinamis aktivitasnya baik jumlah pendagang mau komoditi. Kelasnya adan menengah dan medium mana, itu yang menjadi acuan kita," ujar Sri Agustina di Gedung Balai Kota, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Lebih lanjut Ia juga mengaku bahwa pihaknya memanggil beberapa pengelola pasar tradisional untuk mengetahui harga dan pasokan bahan pokok di DKI Jakarta dalam menjaga pasokan jelang Ramadhan hingga Lebaran. Terkait hal tersebut, Ia memastikan bahwa pasokan untuk stok lebaran dan puasa aman dimana pasokan beras, gula pasir dan bawang merah serta cabe cukup untuk kebutuhan masyarkat DKI Jakarta.
"Dari rapat kami bersama rekan-rekan Pemerintah Daerah dan PD Pasar itu bahwa pada prinsipinya enggak usah khawatir karena pasokan cukup. Seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan bumbu dapur seperti bawang merah dan cabe itu malah banyak karena terus panen. Jadi tersedia cukup dan enggak usah khawatir," tukasnya.
Tidak hanya itu, Kemendag pun juga menerapkan empat langkah dalam menjamin pasokan lebaran. Dalam hal ini, pihaknya menerapkan salah satunya yakni harga eceran tertinggi (HET) untuk mengontrol harga bahan pokok di pasaran.
"Dari empat langkah pertama regulasi. Satu kita menetapkan harga acuan dan harga eceran tertinggi, kita mewajibkan para pelaku distribusi yaitu para distributor memiliki tanda daftar distribusi batang kebutuhan pokok. DKI sudah jalan dan terdaftar pelaku disrributornya," paparnya.
"Pasar di DKI Jakarta ada 153 pasar. Jakarta fokus ke 44 pasar dan kita fokus ke 12 pasar, ini yang sangat dinamis aktivitasnya baik jumlah pendagang mau komoditi. Kelasnya adan menengah dan medium mana, itu yang menjadi acuan kita," ujar Sri Agustina di Gedung Balai Kota, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Lebih lanjut Ia juga mengaku bahwa pihaknya memanggil beberapa pengelola pasar tradisional untuk mengetahui harga dan pasokan bahan pokok di DKI Jakarta dalam menjaga pasokan jelang Ramadhan hingga Lebaran. Terkait hal tersebut, Ia memastikan bahwa pasokan untuk stok lebaran dan puasa aman dimana pasokan beras, gula pasir dan bawang merah serta cabe cukup untuk kebutuhan masyarkat DKI Jakarta.
"Dari rapat kami bersama rekan-rekan Pemerintah Daerah dan PD Pasar itu bahwa pada prinsipinya enggak usah khawatir karena pasokan cukup. Seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan bumbu dapur seperti bawang merah dan cabe itu malah banyak karena terus panen. Jadi tersedia cukup dan enggak usah khawatir," tukasnya.
Tidak hanya itu, Kemendag pun juga menerapkan empat langkah dalam menjamin pasokan lebaran. Dalam hal ini, pihaknya menerapkan salah satunya yakni harga eceran tertinggi (HET) untuk mengontrol harga bahan pokok di pasaran.
"Dari empat langkah pertama regulasi. Satu kita menetapkan harga acuan dan harga eceran tertinggi, kita mewajibkan para pelaku distribusi yaitu para distributor memiliki tanda daftar distribusi batang kebutuhan pokok. DKI sudah jalan dan terdaftar pelaku disrributornya," paparnya.
(akr)