Pasok Jamali, Kuota Premium Akan Ditambah Jadi 12,5 Juta KL

Selasa, 15 Mei 2018 - 17:20 WIB
Pasok Jamali, Kuota Premium Akan Ditambah Jadi 12,5 Juta KL
Pasok Jamali, Kuota Premium Akan Ditambah Jadi 12,5 Juta KL
A A A
JAKARTA - Pemerintah berencana menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis premium tahun ini untuk mencukupi kebutuhan pasokan di Jawa Madura Bali (Jamali).

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa mengatakan, kuota premium akan ditambah sebesar 5 juta kiloliter (KL) dari sebelumnya ditetapkan 7,5 juta KL menjadi 12,5 juta KL. Kuota premium ditambah untuk mencukupi kebutuhan BBM jenis premium di Jamali.

"Angka tersebut dihitung berdasarkan perhitungan minimal. Jumlah ini bisa bertambah dengan mempertimbangkan dampak pertumbuhan ekonomi dan jumlah kendaraan," kata dia di acara HUT BPH Migas ke-15 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Namun, penambahan kuota tersebut masih menunggu revisi Peraturan Presiden No 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Revisi ini nantinya mewajibkan kembali PT Pertamina (Persero) menyalurkan BBM jenis premium yang sebelumnya hanya di wajibkan di luar Jamali.

Dia menargetkan penandatangan revisi Perpres dapat segera selesai. Adapun saat ini revisi perpres masih di meja Menteri Keuangan Sri Mulyani. Setelah ditandatangani selanjutnya akan disetujui oleh Menteri Koordinator Bidang Perkenomian selanjutnya kepada Presiden Joko Widodo.

"Tinggal menunggu waktu saja. Perpres ini diharapkan segera keluar dan Permen ESDM juga dapat diterbitkan. Dan yang paling penting premium masuk ke Jamali," ujar dia.

Dia berujar, kebijakan mewajibkan kembali menyalurkan premium untuk menjaga daya beli mayarakat dan mengamankan pasokan premium khususnya di Jamali. Masyarakat akan kembali diberikan berbagai macam pilihan produk BBM dari yang berkualitas rendah hingga yang paling tinggi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto optimistis revisi Perpres akan segera diteken Presiden. Pihaknya berharap revisi Perpres dapat selesai sebelum lebaran.

"Kami berharap para menteri sudah paraf. Harus bulan ini, karena mengejar sebelum Lebaran," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0121 seconds (0.1#10.140)