Promosikan Pertumbuhan Pesat Ekonomi Digital Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Zanroo sebuah marketing technology startup yang bertumbuh pesat di Asia Tenggara, memperjuangkan digitalisasi cepat untuk ekonomi Asia-Pasifik pada Konferensi Pemasaran Digital “Gartner” di San Diego, California minggu ini (15-17 Mei, 2018). Pada acara tersebut, Zanroo terlibat dengan para pemimpin global di bidang industri pemasaran menunjukkan kekayaan inovasi dan wawasan digital yang dapat diakses di kawasan melalui platform generasi mendatang dan teknologi mutakhir.
Pada konfrensi tersebut, Zanroo memfokuskan pembahasannya tentang visi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. “Visi kami adalah untuk menjadi perusahaan global yang tetap setia terhadap asal muasalnya, yaitu Asia Tenggara. Zanroo terus berusaha untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wawasan disekitarnya, dan memberdayakan mereka untuk terhubung dengan satu dan lain dalam cara yang mendalam dan bermakna," ujar Founder dan CEO Zanroo Chitpol Mungprom.
"Indonesia bertujuan untuk menjadi ekonomi digital terbesar di ASEAN, dimana perannya akan semakin penting dalam tujuan yang ingin kami capai dalam meningkatkan awareness terhadap pentingnya peran digital marketing untuk pelaku usaha domestik maupun internasional. Itu adalah salah satu alasan mengapa kami mewakili kepentingan Indonesia dan kawasan kami di Konfrensi Gartner," sambungnya.
Zanroo terus berfokus dalam meluncurkan alat-alat Social Media Intelligence yang inovatif yang dapat melampaui Asia Tenggara dan APAC, yang memungkinkan bisnis untuk mengumpulkan wawasan media sosial dari pasar yang sebelumnya belum dapat mereka jangkau. Salah satu keunikan Zanroo yakni alat dan teknologi eksklusifnya, yang memiliki kapasitas untuk menangkap dan menganalisa kumpulan data multibahasa yang kompleks di lebih dari 15 negara yang berbeda di kawasan APAC - termasuk Bahasa Indonesia.
Ini dapat memberdayakan bisnis domestik maupun internasional untuk lebih terlibat dengan konsumen mereka di pasarnya masing-masing. Sejak berdirinya pada tahun 2013, Zanroo telah mengalami pertumbuhan pendapatan yang pesat, dengan pertumbuhan 250 sampai 300 persen per tahunnya.
Perusahaan digital marketing tersebut sudah menerima pendaan seri-A sampai dengan USD7,4 Juta, dimana menjadi perusahaan digital marketing pertama di Asia Tenggara untuk menerima sertifikasi ISO 27001 certification – the gold standard for information security management.
“Pertumbuhan kami terus memberi kemungkinan untuk memperluas dampak pertumbuhan yang positif kepada masyarakat dan klien kami dengan wawasan strategis yang berkelanjutan. Dengan captive market untuk digital market di Indonesia, kami ingin membantu pelaku usaha domestik maupun internasional, untuk memahami keragaman pasar di kawasan APAC,” kata Mungprom.
Pada Q4 2018 ini, Zanroo akan meluncurkan inovasi baru, Arun, platform API terbuka yang ditujukan untuk menjadi jembatan lintas-saluran (cross-channel link) yang terselubung dalam tumpukan teknologi pemasaran. Zanroo saat ini juga sedang menjajaki kemitraan dengan mitra global untuk meningkatkan portofolio produk mereka yang ada dan memenuhi permintaan bisnis yang terus meningkat di pasarnya.
Dengan keterbukaan pasar lintas negara di kawasan APAC dan implementasi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), sangat penting bagi pelaku usaha dan start-up karya anak bangsa untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan terhadap pasarnya sendiri maupun pasar internasional. Hal ini dapat membantu meningkatkan keunggulan dan kompetensi pelaku usaha, serta mendorong perokonomian nasional dan kedepannya dapat membuat semakin banyak bisnis domestik untuk penetrasi ke pasar global.
Pada konfrensi tersebut, Zanroo memfokuskan pembahasannya tentang visi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. “Visi kami adalah untuk menjadi perusahaan global yang tetap setia terhadap asal muasalnya, yaitu Asia Tenggara. Zanroo terus berusaha untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wawasan disekitarnya, dan memberdayakan mereka untuk terhubung dengan satu dan lain dalam cara yang mendalam dan bermakna," ujar Founder dan CEO Zanroo Chitpol Mungprom.
"Indonesia bertujuan untuk menjadi ekonomi digital terbesar di ASEAN, dimana perannya akan semakin penting dalam tujuan yang ingin kami capai dalam meningkatkan awareness terhadap pentingnya peran digital marketing untuk pelaku usaha domestik maupun internasional. Itu adalah salah satu alasan mengapa kami mewakili kepentingan Indonesia dan kawasan kami di Konfrensi Gartner," sambungnya.
Zanroo terus berfokus dalam meluncurkan alat-alat Social Media Intelligence yang inovatif yang dapat melampaui Asia Tenggara dan APAC, yang memungkinkan bisnis untuk mengumpulkan wawasan media sosial dari pasar yang sebelumnya belum dapat mereka jangkau. Salah satu keunikan Zanroo yakni alat dan teknologi eksklusifnya, yang memiliki kapasitas untuk menangkap dan menganalisa kumpulan data multibahasa yang kompleks di lebih dari 15 negara yang berbeda di kawasan APAC - termasuk Bahasa Indonesia.
Ini dapat memberdayakan bisnis domestik maupun internasional untuk lebih terlibat dengan konsumen mereka di pasarnya masing-masing. Sejak berdirinya pada tahun 2013, Zanroo telah mengalami pertumbuhan pendapatan yang pesat, dengan pertumbuhan 250 sampai 300 persen per tahunnya.
Perusahaan digital marketing tersebut sudah menerima pendaan seri-A sampai dengan USD7,4 Juta, dimana menjadi perusahaan digital marketing pertama di Asia Tenggara untuk menerima sertifikasi ISO 27001 certification – the gold standard for information security management.
“Pertumbuhan kami terus memberi kemungkinan untuk memperluas dampak pertumbuhan yang positif kepada masyarakat dan klien kami dengan wawasan strategis yang berkelanjutan. Dengan captive market untuk digital market di Indonesia, kami ingin membantu pelaku usaha domestik maupun internasional, untuk memahami keragaman pasar di kawasan APAC,” kata Mungprom.
Pada Q4 2018 ini, Zanroo akan meluncurkan inovasi baru, Arun, platform API terbuka yang ditujukan untuk menjadi jembatan lintas-saluran (cross-channel link) yang terselubung dalam tumpukan teknologi pemasaran. Zanroo saat ini juga sedang menjajaki kemitraan dengan mitra global untuk meningkatkan portofolio produk mereka yang ada dan memenuhi permintaan bisnis yang terus meningkat di pasarnya.
Dengan keterbukaan pasar lintas negara di kawasan APAC dan implementasi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), sangat penting bagi pelaku usaha dan start-up karya anak bangsa untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan terhadap pasarnya sendiri maupun pasar internasional. Hal ini dapat membantu meningkatkan keunggulan dan kompetensi pelaku usaha, serta mendorong perokonomian nasional dan kedepannya dapat membuat semakin banyak bisnis domestik untuk penetrasi ke pasar global.
(akr)