Kemenperin Kickoff Program Santriprenuer 2018
A
A
A
SOLO - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar menjalankan program penumbuhan kewirausahaan industri baru di lingkungan pondok pesantren (ponpes) melalui Program Santripreneur. Ponpes dinilai berpotensi besar menciptakan wirausaha baru dan menumbuhkan sektor industri kecil dan menengah (IKM).
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, ponpes memiliki peran penting dalam perekonomian nasional di masa mendatang. Itu ditinjau dari jumlah ponpes maupun jumlah santri yang mayoritas adalah generasi muda berpendidikan, memiliki integritas dan mental yang tangguh.
"Ponpes berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia, utamanya dalam implementasi industri 4.0. Ponpes juga memiliki peran sebagai agen pembangunan yang sangat penting dan strategis dalam pengembangan sumber daya masyarakat di pedesaan serta berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan perekonomian nasional," ungkap Airlangga saat peluncuran Program Penumbuhan Wirausaha Baru di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Senin (21/5/2018).
Airlangga menambahkan, Indonesia akan memasuki periode bonus demografi pada tahun 2030. Artinya jumlah angkatan kerja produktif yang berusia antara 15-64 tahun mencapai 70% dari total angkatan kerja. Kondisi itu diyakininya dapat memacu kinerja ekonomi nasional tumbuh maksimal.
"Dengan bonus demografi, pemerintah memiliki target Indonesia akan menjadi 10 besar ekonomi di tahun 2030," urainya.
Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menambahkan, sudah saatnya ponpes memperkaya perannya, yakni sebagai pusat inkubasi dakwah berbasis kewirausahaan. "Pesantren diharapkan mampu mencetak entrepreneur berbakat yang tidak hanya bisa berdakwah kepada umat, namun juga menyejahterakan umat dalam menciptakan banyak lapangan pekerjaan," ujar Gati.
Sebagai pilot project yang dimulai tahun 2017, Program Santriprenuer telah dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur, yakni di Ponpes Sunan Drajat Kabupaten Lamongan, dan Ponpes Lirboyo Kediri.
Seiring pelaksanaan Program Santripreneur, Kemenperin memiliki dua model penumbuhan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di ponpes, yaitu model Santri Berindustri dan Santri Berkreasi.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, ponpes memiliki peran penting dalam perekonomian nasional di masa mendatang. Itu ditinjau dari jumlah ponpes maupun jumlah santri yang mayoritas adalah generasi muda berpendidikan, memiliki integritas dan mental yang tangguh.
"Ponpes berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia, utamanya dalam implementasi industri 4.0. Ponpes juga memiliki peran sebagai agen pembangunan yang sangat penting dan strategis dalam pengembangan sumber daya masyarakat di pedesaan serta berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan perekonomian nasional," ungkap Airlangga saat peluncuran Program Penumbuhan Wirausaha Baru di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Senin (21/5/2018).
Airlangga menambahkan, Indonesia akan memasuki periode bonus demografi pada tahun 2030. Artinya jumlah angkatan kerja produktif yang berusia antara 15-64 tahun mencapai 70% dari total angkatan kerja. Kondisi itu diyakininya dapat memacu kinerja ekonomi nasional tumbuh maksimal.
"Dengan bonus demografi, pemerintah memiliki target Indonesia akan menjadi 10 besar ekonomi di tahun 2030," urainya.
Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menambahkan, sudah saatnya ponpes memperkaya perannya, yakni sebagai pusat inkubasi dakwah berbasis kewirausahaan. "Pesantren diharapkan mampu mencetak entrepreneur berbakat yang tidak hanya bisa berdakwah kepada umat, namun juga menyejahterakan umat dalam menciptakan banyak lapangan pekerjaan," ujar Gati.
Sebagai pilot project yang dimulai tahun 2017, Program Santriprenuer telah dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur, yakni di Ponpes Sunan Drajat Kabupaten Lamongan, dan Ponpes Lirboyo Kediri.
Seiring pelaksanaan Program Santripreneur, Kemenperin memiliki dua model penumbuhan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di ponpes, yaitu model Santri Berindustri dan Santri Berkreasi.
(fjo)