India Naikkan Bea Masuk Kelapa Sawit, Mendag Siap Buka Pembicaraan

Rabu, 23 Mei 2018 - 16:54 WIB
India Naikkan Bea Masuk...
India Naikkan Bea Masuk Kelapa Sawit, Mendag Siap Buka Pembicaraan
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap membuka pembicaraan terkait rencana pemerintah India untuk menaikkan bea masuk impor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Pasalnya kebijakan tersebut bisa menganggu ekspor komoditas sawit RI serta menurukan produktivitas produk sawit.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan akan memanggil pemerintah India untuk membahas pengenaan tarif tinggi bea masuk kelapa sawit. "Masih, mereka masih dikenakan. Nanti akhir bulan ini perdana menteri akan datang dan kita akan bicara," ujar Mendag di Kemendag, Rabu (23/5/2018).

Seperti diketahui, Ekspor sawit Indonesia ke India saat ini dikenakan tarif impor sebesar 7,5% hingga 15%, dengan tarif untuk produk turunan sawit sebesar 15% sampai 25%. Tantangan menjadi kian berat ketika pemerintah India berencana menambah tarif kepabeanan sebesar 45% untuk produk sawit dan 54% untuk produk turunan sawit.

Kinerja ekspor minyak sawit Indonesia pada Februari 2018 menurun sekitar 14%. Padahal sepanjang Februari, harga minyak sawit global cukup rendah yang hanya bergerak di kisaran USD652.50-USD685 per metrik ton.

Sepanjang Februari, volume ekspor minyak sawit Indonesia (tidak termasuk biodiesel dan oleochemical) hanya mampu mencapai 2,37 juta ton, atau turun sekitar 370.770 ton dibandingkan Januari lalu yang mencapai 2,74 juta ton.

Menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag), ekspor nonmigas tahun lalu ke India tercatat USD13,94 miliar, sedangkan impor nonmigas terbilang di angka USD3,7 miliar. Artinya, Indonesia mengalami suprlus perdagangan sebesar USD10,24 miliar.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), ekspor CPO ke India tercatat 7,63 juta ton atau naik 32,01% dari tahun sebelumnya 5,78 juta ton. Angka ekspor itu mencapai 24,05% dari total ekspor CPO Indonesia sebesar 31,05 juta ton.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0891 seconds (0.1#10.140)