Kemendag: Nilai Perdagangan Indonesia-Palestina Capai USD2,3 Juta
A
A
A
JAKARTA - Indonesia terus mendukung keberadaan Palestina, salah satunya melalui peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, pada 2017, nilai perdagangan Indonesia dan Palestina mencapai USD2,3 juta atau setara Rp32,65 miliar (kurs Rp14.197 per USD).
"Tahun 2017 merupakan pertama kali kita melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Palestina. Nilai perdagangannya mencapai USD2,3 juta," ujar Enggar di Gedung Kemendag, kawasan Ridwan Rais, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Dari angka tersebut, ekspor Indonesia ke Palestina mencapai USD2,057 juta dengan komoditas utama ialah kopi, teh, pasta, roti, parfum dan sabun. Sementara itu, Palestina mengekspor kurma dan minyak zaitun.
Enggar menerangkan, Palestina membuka seluas-luasnya pasar Indonesia untuk masuk. Seiring itu, pemerintah Indonesia berdiskusi dengan Palestina mengenai kebutuhan apa yang diperlukan agar disiapkan. Adapun daftar produk yang masuk, jelas Enggar, menggunakan zero tarif sehingga tidak membebankan masyarakat Palestina karena mendapatkan produk dengan harga terjangkau, lantaran tidak ada bea masuk.
Kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia dengan Palestina ini, merupakan implementasi dari pertemuan Mendag Enggartiasto Lukita dengan Menteri Ekonomi Palestina Abeer Odeh di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Bebas (WTO) di Buenos Aires, Argentina, pada tahun lalu.
"Tahun 2017 merupakan pertama kali kita melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Palestina. Nilai perdagangannya mencapai USD2,3 juta," ujar Enggar di Gedung Kemendag, kawasan Ridwan Rais, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Dari angka tersebut, ekspor Indonesia ke Palestina mencapai USD2,057 juta dengan komoditas utama ialah kopi, teh, pasta, roti, parfum dan sabun. Sementara itu, Palestina mengekspor kurma dan minyak zaitun.
Enggar menerangkan, Palestina membuka seluas-luasnya pasar Indonesia untuk masuk. Seiring itu, pemerintah Indonesia berdiskusi dengan Palestina mengenai kebutuhan apa yang diperlukan agar disiapkan. Adapun daftar produk yang masuk, jelas Enggar, menggunakan zero tarif sehingga tidak membebankan masyarakat Palestina karena mendapatkan produk dengan harga terjangkau, lantaran tidak ada bea masuk.
Kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia dengan Palestina ini, merupakan implementasi dari pertemuan Mendag Enggartiasto Lukita dengan Menteri Ekonomi Palestina Abeer Odeh di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Bebas (WTO) di Buenos Aires, Argentina, pada tahun lalu.
(ven)