Ewindo Siap Gantikan 80% Impor Kacang Hijau

Selasa, 29 Mei 2018 - 22:02 WIB
Ewindo Siap Gantikan 80% Impor Kacang Hijau
Ewindo Siap Gantikan 80% Impor Kacang Hijau
A A A
JAKARTA - PT East West Seed Indonesia (Ewindo), produsen benih sayuran hibrida, siap memproduksi 480 ton benih kacang hijau untuk menggantikan produk impor. Perseroan optimistis petani lokal dapat menyuplai 80% benih nasional sehingga mengurangi impor kacang hijau setiap tahunnya.

Potensi kebutuhan domestik kacang hijau sangat besar mencapai 288.000 ton per tahun. Jumlah tersebut masih akan bertambah seiring bertumbuhnya bisnis makanan dan minuman berbahan dasar kacang hijau.

Managing Director Ewindo Glenn Pardede mengatakan pihaknya berencana mengembangkan benih kacang hijau berkerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementerian Pertanian. Menurutnya budi daya kacang hijau selama ini memang belum menjadi perhatian pemerintah dibandingkan misalnya kedelai, sehingga menjadi tantangan bagi pihak swasta untuk mengembangkannya.

"Rencananya area tempat pengembangan kacang hijau mencapai 240.000 ha. Secara bisnis tanaman ini memberikan imbal hasil (yield) yang besar buat petani. Sekaligus sebagai bentuk kepedulian untuk mengatasi permasalahan gizi di masyarakat dan pencegahan stunting," kata Glenn di Jakarta, Selasa (29/5/2018).

Menurut Glenn sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan pasar kacang hijau di samping dari petani lokal dengan cara bertanam yang masih belum standar. Selain itu mayoritas juga masih harus didatangkan dari impor (Vietnam dan Thailand). Dia optimistis bersama petani yang menjadi mitranya akan dapat mengembangkan kacang hijau apalagi tanaman ini minim biaya perawatan dan mampu tumbuh di lahan tidak subur.

"Sudah ada dua varietas yang akan dikembangkan secara komersial serta akan diproduksi tahun 2018, sedangkan untuk penjualannya sendiri diharapkan dapat dimulai pada tahun 2019," ujarnya.

Sementara Sales and Marketing Director Ewindo Afrizal Gindow menjelaskan, produktivitas petani kacang hijau Indonesia selama ini masih rendah atau baru bisa mencapai 0,7-0,8 ton per ha. "Kalau petani mencapai 1 ton per ha itu sudah hebat. Sedangkan benih yang dikembangkan Balitkabi sudah bisa mencapai 1,5 ton per ha, sehingga bisa menjadi terobosan," ujarnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4948 seconds (0.1#10.140)