Perundingan Dagang RI Pertama dengan Kawasan Afrika Disepakati

Selasa, 05 Juni 2018 - 09:49 WIB
Perundingan Dagang RI...
Perundingan Dagang RI Pertama dengan Kawasan Afrika Disepakati
A A A
JAKARTA - Kesepakatan perdagangan antara Indonesia-Mozambik berhasil dicapai atas sebagian besar artikel dalam draf Preferential Trade Agreement (PTA). Kesepakatan ini dicapai pada perundingan PTA Indonesia-Mozambik putaran pertama yang berlangsung pada 31 Mei - Juni 2018 di kantor Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Mozambik, Maputo, Mozambik.

Pada perundingan ini, Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Perundingan Bilateral Kemendag, Ni Made Ayu Marthini mengatakan perjanjanjian ini sangat terbuka. Sehingga membuat hasi perundingan berjalan dengan lancar.

“Pihak Mozambik sangat terbuka atas draf teks usulan Indonesia sehingga perundingan berjalan dengan lancar. Kedua pihak berhasil mencapai kesepakatan atas sebagian besar artikel dalam draf teks PTA. Apabila semua berjalan dengan baik, perjanjian ini akan menjadi PTA yang pertama dimiliki oleh Indonesia dengan negara Afrika,” ujar Made di Jakarta, Selasa (5/6/2018).

Menurutnya Indonesia dan Mozambik berkomitmen menyelesaikan perundingan pada akhir tahun ini sehingga dapat segera dimanfaatkan pelaku usaha. "Perundingan ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan bersama kedua Menteri Perdagangan yang telah dilaksanakan disela-sela Indonesia-Africa Forum (IAF) pada bulan April 2018 di Bali,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Made, penjajakan kerja sama PTA dengan beberapa negara di Afrika ini juga merupkan tindak lanjut kebijakan dan instruksi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan akses pasar ke wilayah nontradisional dalam rangka mendorong ekspor nasional. PTA merupakan perjanjian untuk menurunkan atau menghapuskan tarif bea masuk sejumlah produk.

Mozambik memiliki potensi pasar yang besar karena dapat dijadikan hub masuknya produk Indonesia ke kawasan Afrika, khususnya kawasan Afrika bagian Selatan. Di Mozambik masih banyak potensi produk yang belum tergali dengan maksimal. Selain itu, Mozambik merupakan negara penghasil bahan baku yang dibutuhkan oleh industri di Indonesia.

Total perdagangan Indonesia-Mozambik selama lima tahun terakhir (2013-2017) menunjukkan tren menurun sebesar 23,75% meskipun pada periode tersebut neraca perdagangan Indonesia selalu surplus. Pada tahun 2017, total perdagangan kedua negara mencapai USD 82,2 juta, naik 84,62% dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencapai USD 44,5 juta.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)