Jonan Tinjau Penjualan Premium di SPBU Sleman
A
A
A
SLEMAN - Pemerintah kembali menyediakan premium di SPBU, setelah sebelumnya sempat menarik peredaran premium tersebut. Hanya saja belum semua SPBU mendapat pasokan premium. Sebab untuk tahap awal, baru memasok di 571 SPBU yang ada di Jawa, Madura dan Bali (Jamali).
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat penjual premium, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan peninjauan di SPBU Jalan Kaliurang KM 11,5, Ngaglik, Sleman, Kamis (7/6/2018) malam. Hasil dari peninjauan nantinya akan menjadi bahan evaluasi, apakah premium masih perlu dipertahanan atau tidak. Termasuk untuk menentukan penyediaan premium di tanah air.
Dalam peninjauan tersebut, Jonan bertanya langsung kepada pembeli, baik premium dan pertalite, terutama apa alasan mereka membeli BBM jenis tersebut. Dari jawaban mereka, diketahui membeli premium karena harganya lebih murah dibandingkan pertalite. Sedangkan yang membeli pertalite karena lebih irit penggunaannya dibandingkan premium, termasuk untuk tarikan mesin juga lebih halus.
Secara umum, baik yang membeli premium maupun pertalite mengaku tidak masalah jika premium diganti pertalite. Meskipun begitu berharap premium tetap ada di SPBU.
Terkait itu, Jonan mengatakan, pihaknya akan terus memantau permintaan masyarakat akan bahan bakar beroktan paling rendah tersebut. Jika memang premium di berbagai SPBU tersebut tidak laku, maka pihaknya akan melakukan evaluasi terkait penjualan jenis bahan bakar tersebut. "Kita akan evaluasi, ya minimal sampai akhir bulan ini," kata Jonan.
Namun Jonan belum mengetahui berapa yang menjadi standar minimal untuk membuat kebijakan yang akhirnya harus menghapus premium. Sebab, saat ini baru melakukan pemantauan dan terus menghitung nilai keekonomian dari bahan bakar jenis ini. Sejauh ini, dari pemantauan secara random, pertalite memang sudah mulai menggantikan premium. "Dari pantauan tadi kebanyakan pembeli memilih pertalite," ungkapnya.
Mengenai apakah akan ada regulasi penghapusan premium, Jonan tidak ingin berbicara lebih jauh dan berandai-andai apakah premium akan benar-benar dihapus ataupun tidak. Termasuk kemungkinan adanya regulasi yang menjadi dasar untuk menghapus premium tersebut.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina Basuki Trikora mengatakan, untuk menghadapi Lebaran ini akan menambah pasokan premium hingga 25%. Dari jumlah tersebut, 35% untuk memenuhi di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Premium tersebut bukan hanya di SPBU jalan umum, juga yang ada di sepanjang tol.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat penjual premium, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan peninjauan di SPBU Jalan Kaliurang KM 11,5, Ngaglik, Sleman, Kamis (7/6/2018) malam. Hasil dari peninjauan nantinya akan menjadi bahan evaluasi, apakah premium masih perlu dipertahanan atau tidak. Termasuk untuk menentukan penyediaan premium di tanah air.
Dalam peninjauan tersebut, Jonan bertanya langsung kepada pembeli, baik premium dan pertalite, terutama apa alasan mereka membeli BBM jenis tersebut. Dari jawaban mereka, diketahui membeli premium karena harganya lebih murah dibandingkan pertalite. Sedangkan yang membeli pertalite karena lebih irit penggunaannya dibandingkan premium, termasuk untuk tarikan mesin juga lebih halus.
Secara umum, baik yang membeli premium maupun pertalite mengaku tidak masalah jika premium diganti pertalite. Meskipun begitu berharap premium tetap ada di SPBU.
Terkait itu, Jonan mengatakan, pihaknya akan terus memantau permintaan masyarakat akan bahan bakar beroktan paling rendah tersebut. Jika memang premium di berbagai SPBU tersebut tidak laku, maka pihaknya akan melakukan evaluasi terkait penjualan jenis bahan bakar tersebut. "Kita akan evaluasi, ya minimal sampai akhir bulan ini," kata Jonan.
Namun Jonan belum mengetahui berapa yang menjadi standar minimal untuk membuat kebijakan yang akhirnya harus menghapus premium. Sebab, saat ini baru melakukan pemantauan dan terus menghitung nilai keekonomian dari bahan bakar jenis ini. Sejauh ini, dari pemantauan secara random, pertalite memang sudah mulai menggantikan premium. "Dari pantauan tadi kebanyakan pembeli memilih pertalite," ungkapnya.
Mengenai apakah akan ada regulasi penghapusan premium, Jonan tidak ingin berbicara lebih jauh dan berandai-andai apakah premium akan benar-benar dihapus ataupun tidak. Termasuk kemungkinan adanya regulasi yang menjadi dasar untuk menghapus premium tersebut.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina Basuki Trikora mengatakan, untuk menghadapi Lebaran ini akan menambah pasokan premium hingga 25%. Dari jumlah tersebut, 35% untuk memenuhi di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Premium tersebut bukan hanya di SPBU jalan umum, juga yang ada di sepanjang tol.
(ven)