Indeks S & P, Nasdaq Jatuh Terseret Saham Teknologi, Dow Jones Naik
A
A
A
NEW YORK - Wall Street berakhir variatif pada perdagangan kemarin waktu setempat ketika indeks S & P dan Nasdaq jatuh terseret saham teknologi. Investor masih terus memantau perkembangan situasi ketegangan perdagangan global dan menanti kebijakan lanjutan dari Amerika Serikat dan Eropa hingga Bank Sentral.
Sementara imbal hasil obligasi AS masih terus menanjak seiring masih adanya perselisihan perdagangan antara Negeri Paman Sam dan mitra dagang utama mereka menjelang KTT G7. Kekhawatiran perang dagang kembali muncul setelah Presiden AS Donald Trump memberi isyarat bahwa ia akan tetap mengenakan tarif untuk impor baja dan aluminium dari Kanada, Meksiko dan Uni Eropa.
Di sisi lain Fed secara luas diharapkan mengumumkan kenaikan suku bunga pada hari Rabu, tetapi investor terus mencari petunjuk tentang apakah bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan alias Fed rate untuk keempat kalinya pada tahun 2018.
Tercatat, Dow Jones Industrial Average naik 95,02 poin atau 0,38% menjadi 25.241,41 sedangkan indeka S & P 500 kehilangan mencapai sebesar 1,98 poin yang setara dengab 0,07% ke level 2.770,37. Komposit Nasdaq lebih rendah 54,17 poin atau 0,7% di posisi 7,635.07 setelah sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi tiga hari beruntun.
Indeks teknologi S & P telah mengalami kejatuhan 1,1% dipimpin oleh sahan kelas berat seperti Microsoft Corp yang mengakhiri sesi perdagangan kemarin lebih rendah 1,6%. Kejatuhan juga terlihat pada saham Facebook mencapai 1,7% untuk terus mendorong indeks menuju zona merah.
Dow Jones pada perdagangan menjelang akhir pekan mendapatkan dorongan dari saham McDonald's Corp melompat 4,4%. Indeks energi menjadi penopang terbesar S & P 500 dibandingkan 11 sektor utama, dengan lonjakan 1,6% yang dibantu oleh kenaikan harga minyak.Volume dagang pada bursa saham AS mencapai 7,25 miliar saham, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 6,64 miliar.
Sementara imbal hasil obligasi AS masih terus menanjak seiring masih adanya perselisihan perdagangan antara Negeri Paman Sam dan mitra dagang utama mereka menjelang KTT G7. Kekhawatiran perang dagang kembali muncul setelah Presiden AS Donald Trump memberi isyarat bahwa ia akan tetap mengenakan tarif untuk impor baja dan aluminium dari Kanada, Meksiko dan Uni Eropa.
Di sisi lain Fed secara luas diharapkan mengumumkan kenaikan suku bunga pada hari Rabu, tetapi investor terus mencari petunjuk tentang apakah bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan alias Fed rate untuk keempat kalinya pada tahun 2018.
Tercatat, Dow Jones Industrial Average naik 95,02 poin atau 0,38% menjadi 25.241,41 sedangkan indeka S & P 500 kehilangan mencapai sebesar 1,98 poin yang setara dengab 0,07% ke level 2.770,37. Komposit Nasdaq lebih rendah 54,17 poin atau 0,7% di posisi 7,635.07 setelah sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi tiga hari beruntun.
Indeks teknologi S & P telah mengalami kejatuhan 1,1% dipimpin oleh sahan kelas berat seperti Microsoft Corp yang mengakhiri sesi perdagangan kemarin lebih rendah 1,6%. Kejatuhan juga terlihat pada saham Facebook mencapai 1,7% untuk terus mendorong indeks menuju zona merah.
Dow Jones pada perdagangan menjelang akhir pekan mendapatkan dorongan dari saham McDonald's Corp melompat 4,4%. Indeks energi menjadi penopang terbesar S & P 500 dibandingkan 11 sektor utama, dengan lonjakan 1,6% yang dibantu oleh kenaikan harga minyak.Volume dagang pada bursa saham AS mencapai 7,25 miliar saham, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 6,64 miliar.
(akr)