Indeks S & P, Nasdaq Jatuh Terseret Saham Teknologi, Dow Jones Naik

Jum'at, 08 Juni 2018 - 08:29 WIB
Indeks S & P, Nasdaq...
Indeks S & P, Nasdaq Jatuh Terseret Saham Teknologi, Dow Jones Naik
A A A
NEW YORK - Wall Street berakhir variatif pada perdagangan kemarin waktu setempat ketika indeks S & P dan Nasdaq jatuh terseret saham teknologi. Investor masih terus memantau perkembangan situasi ketegangan perdagangan global dan menanti kebijakan lanjutan dari Amerika Serikat dan Eropa hingga Bank Sentral.

Sementara imbal hasil obligasi AS masih terus menanjak seiring masih adanya perselisihan perdagangan antara Negeri Paman Sam dan mitra dagang utama mereka menjelang KTT G7. Kekhawatiran perang dagang kembali muncul setelah Presiden AS Donald Trump memberi isyarat bahwa ia akan tetap mengenakan tarif untuk impor baja dan aluminium dari Kanada, Meksiko dan Uni Eropa.

Di sisi lain Fed secara luas diharapkan mengumumkan kenaikan suku bunga pada hari Rabu, tetapi investor terus mencari petunjuk tentang apakah bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan alias Fed rate untuk keempat kalinya pada tahun 2018.

Tercatat, Dow Jones Industrial Average naik 95,02 poin atau 0,38% menjadi 25.241,41 sedangkan indeka S & P 500 kehilangan mencapai sebesar 1,98 poin yang setara dengab 0,07% ke level 2.770,37. Komposit Nasdaq lebih rendah 54,17 poin atau 0,7% di posisi 7,635.07 setelah sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi tiga hari beruntun.

Indeks teknologi S & P telah mengalami kejatuhan 1,1% dipimpin oleh sahan kelas berat seperti Microsoft Corp yang mengakhiri sesi perdagangan kemarin lebih rendah 1,6%. Kejatuhan juga terlihat pada saham Facebook mencapai 1,7% untuk terus mendorong indeks menuju zona merah.

Dow Jones pada perdagangan menjelang akhir pekan mendapatkan dorongan dari saham McDonald's Corp melompat 4,4%. Indeks energi menjadi penopang terbesar S & P 500 dibandingkan 11 sektor utama, dengan lonjakan 1,6% yang dibantu oleh kenaikan harga minyak.Volume dagang pada bursa saham AS mencapai 7,25 miliar saham, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 6,64 miliar.
(akr)
Berita Terkait
Wall Street Terdongkrak...
Wall Street Terdongkrak Diterpa Optimisme Pengembangan Vaksin Corona
Wall Street Berbalik...
Wall Street Berbalik Jatuh di Tengah Ancaman Trump Tutup Facebook dan Twitter
Wall Street Bangkit...
Wall Street Bangkit Ditopang Dua Raksasa Teknologi
Ditopang Saham-saham...
Ditopang Saham-saham Bank, Wall Street Dibuka Naik
Wall Street Turun Tajam...
Wall Street Turun Tajam Dihantam Aksi Jual Saham Teknologi
Wall Street Mixed Saat...
Wall Street Mixed Saat Dow dan S&P 500 Jatuh Dibayangi Kasus Baru Covid-19
Berita Terkini
Bukan Cuma BUMN, Aset...
Bukan Cuma BUMN, Aset Negara Seperti GBK Akan Diambil Alih Danantara
22 menit yang lalu
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
8 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
10 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
11 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
11 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
12 jam yang lalu
Infografis
6 Pekan, Houthi Tembak...
6 Pekan, Houthi Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved