Masyarakat Mulai Beralih Gunakan Transaksi Non Tunai di Momen Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri selalu diiringi dengan tradisi mudik dan bertambahnya pengeluaran untuk bepergian, akomodasi atau penginapan, membeli bingkisan dan makanan. Sebelumnya, transaksi tersebut selalu menggunakan uang tunai. Akan tetapi seiring hadirnya inovasi pembayaran digital yang memberikan keamanan dan kenyamanan lebih dalam bertransaksi, masyarakat kini mulai bertransaksi non tunai selama mudik Lebaran.
Pada bulan Ramadhan tahun lalu saja, Visa Indonesia mencatatkan volume dan jumlah transaksi elektronik bertumbuh 13,2% dan 11,4% dibandingkan tahun sebelumnya, baik transaksi di toko ritel maupun online.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memprediksi penjualan sektor ritel selama periode Lebaran tahun ini akan mengalami peningkatan sebesar 25% dibandingkan tahun lalu.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, perubahan positif ini mencerminkan pergeseran cara membayar masyarakat dari menggunakan uang tunai menjadi pembayaran elektronik, untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri.
"Berdasarkan studi Consumer Payment Attitudes terbaru kami, 42% responden menyatakan sudah pernah mencoba hidup tanpa tunai. Sedangkan 72% responden merasa percaya diri dapat hidup tanpa uang tunai selama 24 jam. Survei tersebut juga menunjukkan semakin sedikit masyarakat Indonesia yang masih mengandalkan uang tunai karena mereka sudah berpindah ke pembayaran elektronik dan merasa lebih aman menggunakan kartu pembayaran," ungkap Riko di Jakarta baru-baru ini.
Meluasnya penetrasi smartphone dan konektivitas internet, kata dia, juga telah memengaruhi kebiasaan belanja masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat sangat memprioritaskan kenyamanan, kecepatan dan keamanan. Sehingga, wajar bila banyak yang lebih suka berbelanja secara online dan menggunakan pembayaran elektronik untuk bertransaksi, baik untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun mempersiapkan perjalanan mudik.
Studi Visa ini juga menunjukkan bahwa 8 dari 10 responden berbelanja secara online, setidaknya satu kali dalam sebulan, dengan fashion (59%) dan travel (49%) menjadi kategori yang paling banyak diminati dalam 12 bulan terakhir.
Riko menambahkan bahwa beragam manfaat pembayaran elektronik juga akan turut mendorong pergeseran tren dari tunai menjadi non tunai selama mudik Lebaran nanti.
"Pembayaran elektronik menawarkan banyak manfaat seperti detail transaksi pembayaran yang terdata dengan jelas, beragam promo spesial menarik dari merchant, dan pembayaran juga lebih aman. Cara membayar juga beragam, bisa pakai kartu (kredit atau debit), uang elektronik, atau melalui aplikasi mobile banking," tandasnya.
Pada bulan Ramadhan tahun lalu saja, Visa Indonesia mencatatkan volume dan jumlah transaksi elektronik bertumbuh 13,2% dan 11,4% dibandingkan tahun sebelumnya, baik transaksi di toko ritel maupun online.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memprediksi penjualan sektor ritel selama periode Lebaran tahun ini akan mengalami peningkatan sebesar 25% dibandingkan tahun lalu.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, perubahan positif ini mencerminkan pergeseran cara membayar masyarakat dari menggunakan uang tunai menjadi pembayaran elektronik, untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri.
"Berdasarkan studi Consumer Payment Attitudes terbaru kami, 42% responden menyatakan sudah pernah mencoba hidup tanpa tunai. Sedangkan 72% responden merasa percaya diri dapat hidup tanpa uang tunai selama 24 jam. Survei tersebut juga menunjukkan semakin sedikit masyarakat Indonesia yang masih mengandalkan uang tunai karena mereka sudah berpindah ke pembayaran elektronik dan merasa lebih aman menggunakan kartu pembayaran," ungkap Riko di Jakarta baru-baru ini.
Meluasnya penetrasi smartphone dan konektivitas internet, kata dia, juga telah memengaruhi kebiasaan belanja masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat sangat memprioritaskan kenyamanan, kecepatan dan keamanan. Sehingga, wajar bila banyak yang lebih suka berbelanja secara online dan menggunakan pembayaran elektronik untuk bertransaksi, baik untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun mempersiapkan perjalanan mudik.
Studi Visa ini juga menunjukkan bahwa 8 dari 10 responden berbelanja secara online, setidaknya satu kali dalam sebulan, dengan fashion (59%) dan travel (49%) menjadi kategori yang paling banyak diminati dalam 12 bulan terakhir.
Riko menambahkan bahwa beragam manfaat pembayaran elektronik juga akan turut mendorong pergeseran tren dari tunai menjadi non tunai selama mudik Lebaran nanti.
"Pembayaran elektronik menawarkan banyak manfaat seperti detail transaksi pembayaran yang terdata dengan jelas, beragam promo spesial menarik dari merchant, dan pembayaran juga lebih aman. Cara membayar juga beragam, bisa pakai kartu (kredit atau debit), uang elektronik, atau melalui aplikasi mobile banking," tandasnya.
(ven)