Aplikasi Inaportnet 2.0 Pangkas Waktu dan Biaya di Pelabuhan

Sabtu, 30 Juni 2018 - 06:16 WIB
Aplikasi Inaportnet...
Aplikasi Inaportnet 2.0 Pangkas Waktu dan Biaya di Pelabuhan
A A A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meluncurkan aplikasi Inaportnet 2.0 dan layanan Delivery Order Online (DO) yang bertempat di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta. Melalui aplikasi ini maka tingkat efisensi waktu dan biaya pelayanan di pelabuhan akan meningkat.

"Tentunya melalui aplikasi ini, kita berhasil meningkatkan efisiensi waktu dan biaya pelayanan di pelabuhan. Kemudian yang penting juga adalah kejelasan. Jadi kita dapat memastikan barang kita dimana dan bagaimana. Ini suatu langkah yang sangat baik," ujar Budi Karya di Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Aplikasi Inaportnet 2.0 dan layanan Delivery Order (DO) Online akan mulai diterapkan di lima pelabuhan, dimana pada empat pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Makassar serta satu pelabuhan kelas I yaitu Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Aplikasi ini merupakan kelanjutan dari penerapan Inaportnet yang telah dilakukan di 16 pelabuhan pada 2017.

Lebih lanjut, Menhub mengapresiasi kepada semua pihak yang memberikan dukungan terhadap aplikasi ini. Budi Karya berpesan agar aplikasi ini benar-benar digunakan dan dimaksimalkan. Lalu jangan segan untuk memberikan kritikan positif guna peningkatan yang lebih baik.

"Saya minta kepada stakeholder, baik dari Kemenhub maupun semua pihak yang menggunakan agar melakukan dengan allout (maksimal) dan saya juga berpesan untuk jangan sungkan-sungkan memberikan masukan-masukan yang positif, karena masukan dan kritik ini sangat bermanfaat untuk peningkatan layanan," sebutnya.

Budi Karya menambahkan bahwa dalam penerapan aplikasi aplikasi ini nanti, aspek yang pertama harus dijunjung tinggi adalah komitmen. Yaitu bagaimana seluruh stakeholder yang terlibat dapat patuh terhadap standar operasional prosedur yang berlaku. Menurut Menhub, tanpa komitmen yang kuat dari seluruh pihak, maka aplikasi ini tidak akan bisa menjadi sistem yang menjadi rujukan utama untuk pelayanan kapal dan barang di pelabuhan.

Kemudian aspek kedua yang harus tetap dijaga adalah koordinasi, yakni bagaimana setiap pihak yang berkepentingan dapat saling bahu-membahu untuk mewujudkan tujuan implementasi dari aplikasi ini, yang tentunya melibatkan banyak pihak dan instansi terkait.

"Oleh karena itu, saya ingatkan kembali agar kita bisa terus saling menghormati dan menghilangkan ego sektoral demi kepentingan khalayak yang lebih luas, serta terus meningkatkan koordinasi yang sudah terjalin baik selama ini," tutupnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0453 seconds (0.1#10.140)