DI ECGL Leadership Forum, Rini Ungkap 5 Kunci Sukses Pimpin BUMN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kembali menegaskan tentang pentingnya kepemimpinan dalam BUMN dan kontribusinya bagi kemajuan bangsa dan negara.
Rini mengatakan, untuk menjadi seorang leader di BUMN, terdapat 5 kompetensi utama yang harus dimiliki. Yaitu dapat membangun hubungan yang strategis bagi pemangku kepentingan, tajam dalan melihat peluang bisnis, harus bisa menjadi agen perubahan di BUMN yang dipimpin, dapat mengambil keputusan yang selaras dengan tujuan strategis organisasi serta berani melakukan investasi di jangka panjang untuk kelangsungan perusahaan.
Kemitraan strategis dengan para pemangku dilakukan untuk mencapai dan meningkatkan hasil yang optimal dan mampu meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
"Dalam hal ketajaman bisnis, pemimpin BUMN harus memiliki kemampuan dalam memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan dan mengembangkan kegiatan bisnis perusahaan," ujar Rini dalam acara Executive Center for Global Leadership (ECGL) yang bertema "Redefining Leadership Making a difference" dalam rangka merayakan pencapaiannya di tahun ke-16 ECGL di Fairmont Hotel Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Sementara itu, sebagai agen perubahan, pemimpin BUMN harus bisa membawa perubahan signifikan pada pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan. Pemimpin juga merupakan pengambil keputusan dalam sebuah organisasi perusahaan. Oleh karena itu, keputusan yang diambil harus berdasarkan evaluasi dan pertimbangan berbagai aspek serta pemantauan pelaksanaan yang selaras dengan tujuan strategis organisasi.
Tak lupa, seorang leader di BUMN juga harus bisa melakukan investasi di jangka panjang. Dalam hal ini pemimpin di BUMN harus berani melakukan investasi dalam jangka panjang supaya BUMN yang dipimpin dapat berkelanjutan untuk jangka waktu 100 tahun ke depan.
"Ini yang selalu saya tekankan kepada seluruh pemimpin, baik para Direktur Utama mapun Direksi-direksi di BUMN.Dalam pelaksanaannya, BUMN tidak hanya saja mencetak laba atau keuntungan tetapi juga memiliki tanggung jawab baik di dalam maupun di luar perusahaan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Rini.
Rini juga menambahkan, terdapat tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju dimana salah satu hal yang paling utama adalah peningkatan produktivitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
BUMN telah mengambil peran dalam program-program seperti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat dan program-program vokasi untuk mahasiswa di seluruh Indonesia sebagai wujud nyata dukungan BUMN dalam pengembangan SDM Indonesia.
"Saya bangga direksi-direksi BUMN sekarang sudah bisa saling sinergi atau tidak sendiri-sendiri, ini sebuah transformasi yang terus menerus kita lakukan dan terus saya dorong. Saya percaya bahwa pemimpin-pemimpin di BUMN ke depannya layak untuk menjadi pemimpin bangsa," tegas Rini.
Dalam acara ini hadir pula jajaran Deputi Kementerian BUMN, pimpinan dari perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta, duta besar dari negara-negara sahabat dan ketua lembaga-lembaga tinggi negara.
Rini mengatakan, untuk menjadi seorang leader di BUMN, terdapat 5 kompetensi utama yang harus dimiliki. Yaitu dapat membangun hubungan yang strategis bagi pemangku kepentingan, tajam dalan melihat peluang bisnis, harus bisa menjadi agen perubahan di BUMN yang dipimpin, dapat mengambil keputusan yang selaras dengan tujuan strategis organisasi serta berani melakukan investasi di jangka panjang untuk kelangsungan perusahaan.
Kemitraan strategis dengan para pemangku dilakukan untuk mencapai dan meningkatkan hasil yang optimal dan mampu meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
"Dalam hal ketajaman bisnis, pemimpin BUMN harus memiliki kemampuan dalam memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan dan mengembangkan kegiatan bisnis perusahaan," ujar Rini dalam acara Executive Center for Global Leadership (ECGL) yang bertema "Redefining Leadership Making a difference" dalam rangka merayakan pencapaiannya di tahun ke-16 ECGL di Fairmont Hotel Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Sementara itu, sebagai agen perubahan, pemimpin BUMN harus bisa membawa perubahan signifikan pada pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan. Pemimpin juga merupakan pengambil keputusan dalam sebuah organisasi perusahaan. Oleh karena itu, keputusan yang diambil harus berdasarkan evaluasi dan pertimbangan berbagai aspek serta pemantauan pelaksanaan yang selaras dengan tujuan strategis organisasi.
Tak lupa, seorang leader di BUMN juga harus bisa melakukan investasi di jangka panjang. Dalam hal ini pemimpin di BUMN harus berani melakukan investasi dalam jangka panjang supaya BUMN yang dipimpin dapat berkelanjutan untuk jangka waktu 100 tahun ke depan.
"Ini yang selalu saya tekankan kepada seluruh pemimpin, baik para Direktur Utama mapun Direksi-direksi di BUMN.Dalam pelaksanaannya, BUMN tidak hanya saja mencetak laba atau keuntungan tetapi juga memiliki tanggung jawab baik di dalam maupun di luar perusahaan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Rini.
Rini juga menambahkan, terdapat tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju dimana salah satu hal yang paling utama adalah peningkatan produktivitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
BUMN telah mengambil peran dalam program-program seperti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat dan program-program vokasi untuk mahasiswa di seluruh Indonesia sebagai wujud nyata dukungan BUMN dalam pengembangan SDM Indonesia.
"Saya bangga direksi-direksi BUMN sekarang sudah bisa saling sinergi atau tidak sendiri-sendiri, ini sebuah transformasi yang terus menerus kita lakukan dan terus saya dorong. Saya percaya bahwa pemimpin-pemimpin di BUMN ke depannya layak untuk menjadi pemimpin bangsa," tegas Rini.
Dalam acara ini hadir pula jajaran Deputi Kementerian BUMN, pimpinan dari perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta, duta besar dari negara-negara sahabat dan ketua lembaga-lembaga tinggi negara.
(ven)