Pacu Tim untuk Naik ke Level Tinggi

Kamis, 05 Juli 2018 - 12:50 WIB
Pacu Tim untuk Naik...
Pacu Tim untuk Naik ke Level Tinggi
A A A
JAKARTA - Teknologi digital berperan penting membantu masyarakat melakukan beragam aktivitas dengan lebih efektif, efisien, dan mudah. PT FWD Life Indonesia berupaya menjawab kebutuhan masyarakat dan nasabahnya dengan memperkuat layanan dan produk berbasis digital.

Sejalan dengan digitalisasi, inovasi juga menjadi kunci bagi perusahaan dalam merebut hati pelanggan atau nasabah. FWD Life selaku perusahaan asuransi jiwa berinovasi dengan melahirkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Salah satu produk terbarunya Asuransi Bebas Tawakkal hadir untuk membantu perencanaan keuangan bagi masyarakat muslim yang ingin berhaji atau umrah. Untuk melahirkan produk-produk kreatif dan inovatif, Wakil Direktur Utama FWD Life Rudi Kamdani menyadari pentingnya kerja sama dan mencari solusi bersama timnya.

Pria yang sudah lebih dari dua dekade berkecimpung di industri asuransi ini, juga mendorong karyawannya agar berani mengutarakan pendapat atau ide-idenya. Untuk mengetahui lebih jauh, berikut wawancara KORAN SINDO dengan Rudi Kamdani di Jakarta baru-baru ini.

Bagaimana pandangan Anda mengenai perkembangan asuransi saat ini?
Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan asuransi turun-naik. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) juga menyatakan, total pendapatan premi pada kuartal I/2018 tercatat sebesar Rp52,49 triliun atau tumbuh 23,3% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp42,58 triliun. Tapi saya lihat, di Indonesia walaupun memiliki pasar yang besar namun tantangan juga besar.

Hal ini terlihat dari penetrasi asuransi yang saat ini masih di angka 2,9%. Selama saya di dunia asuransi sekitar 22 tahun, meraih angka penetrasi sebesar 2,9% itu membutuhkan waktu lama. Jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan lainnya, angka tersebut terbilang relatif kecil. Meski demikian, pasar di Indonesia masih menggiurkan dengan total populasi sekitar 260 juta.

Dari jumlah tersebut, sekitar 11% yang menggunakan asuransi. Artinya, harus ada cara bagaimana penetrasi ini bisa ditingkatkan serta harus diiringi dengan inklusi dan edukasi akan asuransi. FWD Life dari awal didirikan memiliki visi mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi. Kami di sini selalu menggunakan digital, menjual dan melengkapi, serta agennya juga dengan digital. Inovasi teknologi digital akan terlahir mendukung transformasi bisnis asuransi untuk seluruh proses bisnis mulai dari penjualan sampai dengan aspek underwriting,manajemen risiko, serta klaim sehingga dapat menciptakan pengalaman berasuransi lebih mudah, cepat, dan nyaman.

Kalau kita amati, masyarakat Indonesia zaman now memiliki lebih dari satu smartphone dan dari situlah sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk berasuransi. Kalau masyarakat sudah teredukasi dan diberikan kemudahan dalam mengakses asuransi, maka masyarakat akan memilih.

Lalu bagaimana strategi menghadapi persaingan dunia asuransi yang kian digital?
Inovatif dan kreatif. Menurut saya, happy-happy saja, yang penting perusahaan itu mempunyai ciri khas. Kami harus memberikan customer experience berbeda. Yang penting adalah FWD Life punya visi mengubah sudut pandang masyarakat tentang asuransi. Salah satu inovasi sudah kami luncurkan adalah FWD MAX sebagai program customer engagement yang hadir seperti seorang sahabat, untuk membantu nasabah menikmati hidup tanpa batas dengan memberikan support, information, dan protection.

Manfaat yang diperoleh dari FWD MAX di antaranya berbagai penawaran menarik di lebih dari 70 merchants ternama yang tersebar di lebih dari 500 outlets untuk mendukung kebutuhan lifestyle dan passion masyarakat. Kemudian informasi yang sesuai dengan kebutuhan lifestyle dan passion masyarakat, serta perlindungan asuransi untuk mendukung aktivitas apa pun dengan cara mudah dan cepat secara online.

Dengan produk ini nasabah bisa mendapatkan poin yang nantinya bisa ditukarkan dengan beragam voucher menarik. Kami mau di FWD Life bukan hanya menawarkan produk dan klaim, tetapi terus berkomunikasi dengan nasabahnya. Dengan digital ini, kami dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif.

Bicara mengenai produk, apa latar belakang FWD Life untuk meluncurkan Asuransi Bebas Tawakkal?
Kami melihat fenomena saat ini bahwa berhaji menunggu waktu lama, belum lagi uang muka atau down payment (DP) mahal. Jadi, kami berpikir bagaimana caranya mengeluarkan produk yang bisa membantu perencanaan keuangan mereka. Dengan premi mulai dari Rp1 juta per bulan, diperkirakan dalam waktu sekitar 10 tahun bisa berangkat haji.

Siapa saja yang menjadi target utama dari produk Asuransi Bebas Tawakkal ini?
Sebenarnya adalah seluruh umat muslim, tapi kami juga melakukan pendekatan pemasaran produk yang cocok untuk generasi milenial atau segmen G yang memang sudah ingin berhaji atau umrah pada kemudian hari juga bisa.

Apa keunggulan produk ini?
Di sini, investasi dari awal sudah dialokasikan. Selain itu, bonus loyalty akan diberikan tahun ketujuh sebesar 25% dari kontribusi yang dibayarkan selama empat tahun. Lalu enam tahun ke depan lagi sekitar 10%. Jadi, total bonus loyalty sekitar 160%. Dengan begitu, bisa mempercepat investasi. Itulah yang mendorong kami menciptakan produk ini karena niatnya bukan hanya investasi melainkan ibadah.

Produk ini tujuannya untuk berhaji, kalau produk lain untuk investasi. Umumnya sama-sama unit link, tetapi tujuannya berbeda. Selain membantu mewujudkan haji, Asuransi Bebas Tawakkal juga dilengkapi dengan fitur donasi. Bekerja sama dengan Dompet Dhuafa sehingga nasabah diberikan pilihan untuk mendonasikan sebagian hartanya untuk kemaslahatan umat atau untuk kepentingan masyarakat yang sesuai dengan rukun Islam.

Apakah FWD Life bekerja sama dengan agen perjalanan Haji. Seperti apa bentuk kerja samanya?
Kami bekerja sama dengan dua agen, Abhinaya Tour & Travel serta Toyib Travel. Jadi, baik FWD Life dan mitra agen perjalanan menjalankan tugasnya masing-masing, karena agen-agen ini hanya mengurus keberangkatan, sedangkan perencanaan keuangan masih di perusahaan. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa kerja sama dengan travel lainnya.

Bagaimana produk ini dapat menjawab kekhawatiran masyarakat terhadap risiko riba, yang bisa berlawanan dengan niat baik untuk menunaikan kegiatan beribadah mereka?
Tidak ada riba di produk ini, karena urusannya dengan Allah, jadi kami tidak berani main-main. Investasi di FWD Life juga sudah sesuai dengan syariah karena ada Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang mengawasi.

Apa harapan terhadap produk Asuransi Bebas Tawakkal?
Kami berharap produk ini membantu nasabah agar mulai merencanakan keuangan untuk haji. Karena melalui produk asuransi ini, masyarakat muslim diajak lebih disiplin dalam mengelola dana haji.

Bicara konsep leadership, bagaimana gaya komunikasi Anda kepada karyawan?
Kalau saya selalu memimpin dengan lead by coaching.Jadi, saya bukan memberikan instruksi, tetapi memberikan solusi untuk tim. Prinsipnya, saya tidak akan memerintahkan mereka melainkan menyuruh mereka untuk menggali diri mereka sendiri agar berani berbicara dan mengutarakan pendapatan. Saya akan men-drive mereka untuk mengeluarkan pendapat.

Saya ingin tim setiap harinya naik ke level lebih tinggi. Harus ada ilmu yang mereka dapat tiap hari. Karena diri situ, mereka akan terbiasa berargumentasi. Saya mau mereka berorientasi solusi. Saya tidak mau mereka katakan tidak bisa. Tim harus terbiasa mengutarakan pendapat, mereka harus berani.

Saya Teknologi digital berperan penting membantu masyarakat melakukan beragam aktivitas dengan lebih efektif, efisien, dan mudah. PT FWD Life Indonesia berupaya menjawab kebutuhan masyarakat dan nasabahnya dengan memperkuat layanan dan produk berbasis digital. Di tengah kesibukannya, Wakil Direktur Utama FWD Life Rudi Kamdani masih bisa meluangkan waktu untuk memelihara dan bercengkerama dengan belasan ekor kucing. Pria setengah baya itu rupanya sangat suka kucing. Dia mengaku memiliki 15 ekor kucing yang dipelihara di dalam rumah. Menurut dia, apabila ada seorang laki-laki pencinta kucing, artinya laki-laki tersebut sudah dipastikan memiliki perasaan yang sensitif.

“Kalau ada cowok yang suka kucing, pasti dia sensitif dan peka terhadap lingkungan sekitar, karena lihat kucing saja tidak tegaan. Kucing saja disayang, apalagi orang,” kata dia tertawa.

Lebih lanjut Rudi menuturkan, terkadang dirinya tidur bersama kucing-kucing peliharaan. “Saya tidur saja terkadang sama kucing. Kucingnya tidur di dada saya dulu. Kotoran mereka juga saya bersihkan sendiri,” urainya.

Selain menghabiskan waktu dengan ke-15 kucing peliharaan, Rudi juga selalu mengunjungi istri dan anaknyadiKualaLumpur, Malaysia. Disana, dirinya selalu travelling bersama keluarga. Ada kalanya berwisata sampai ke Amerika Serikat (AS). “Anak pertama saya ada di sana (Amerika). Jadi, kita kesana nengokin anak, sekalian jalan-jalan,” imbuhnya.

Selain jalan-jalan ke luar negeri, dirinya mengaku suka berkunjung ke Kota Gudeg, Yogyakarta. Selain budayanya yang masih kental dengan adat Jawa, kuliner menjadi salah satu tujuan wisatanya. Namun, ketika di tanya kuliner favorit, jawabannya bukanlah gudeg. “Favorit saya itu ke Yogyakarta. Kalau ditanya kuliner, saya sangat suka hidangan tengkleng,” ungkapnya.

Selain tengkleng, lanjut dia, makanan favorit lainnya adalah empal. Kesukaan Rudi pada empal lantaran hal itu mengingatkannya kepada masakan sang bunda.

“Dulu waktu masih kecil, saya suka lihat ibu saya numbuk-numbuk daging buat empal. Dari situ saya suka ngambil-ngambilin dagingnya secuil-secuil, sambil ibu saya numbuk. Terus abis deh. Nah, kalau di rumah, saya suka minta tolong istri untuk buatin empal,” tuturnya.

Terakhir, ketika ditanya terkait arti kesuksesan, menurut Rudi, adalah ketika dirinya bisa terus menghasilkan karyawan yang memiliki jiwa pemimpin. Karena dengan demikian, regenerasi akan terus berjalan menghasilkan sosok pemimpin-pemimpin baru dan pada akhirnya bekerja itu menjadi suatu ibadah.

“Ilmu yang saya punya harus saya tularkan. Dan hari ini harus lebih baik dari kemarin. Setiap hari harus ada kemajuan, ” ungkapnya. (Kunthi Fahmar Sandy)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)