Pertumbuhan Kredit Diprediksi Menguat di Triwulan III/2018
A
A
A
JAKARTA - Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan pertumbuhan triwulanan kredit baru meningkat pada triwulan II/2018. Pertumbuhan kredit tersebut diperkirakan akan semakin menguat pada triwulan III/2018.
Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan II/2018 yang meningkat dari 75,9% menjadi 90,3%, kemudian naik menjadi 97,6% pada triwulan III/2018.
"Perbankan diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III/2018," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman di Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Dia menjelaskan, hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standar triwulan III/2018 sebesar 13,9, lebih tinggi dibandingkan indeks pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,6.
"Pengetatan penyaluran kredit oleh perbankan dilakukan melalui kenaikan suku bunga kredit dan pembatasan plafon kredit, terutama pada penyaluran kredit investasi dan kredit modal kerja," paparnya.
Hasil survei perbankan juga mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit 2018. Rata-rata responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2018 akan mencapai 11,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit tahun 2017 sebesar 8,2% (yoy).
"Optimisme tersebut didorong oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi pada 2018, serta pelonggaran kebijakan makroprudensial yang ditempuh Bank Indonesia guna menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan stabilitas sistem keuangan yang tetap terkendali," tandasnya.
Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan II/2018 yang meningkat dari 75,9% menjadi 90,3%, kemudian naik menjadi 97,6% pada triwulan III/2018.
"Perbankan diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III/2018," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman di Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Dia menjelaskan, hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standar triwulan III/2018 sebesar 13,9, lebih tinggi dibandingkan indeks pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,6.
"Pengetatan penyaluran kredit oleh perbankan dilakukan melalui kenaikan suku bunga kredit dan pembatasan plafon kredit, terutama pada penyaluran kredit investasi dan kredit modal kerja," paparnya.
Hasil survei perbankan juga mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit 2018. Rata-rata responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2018 akan mencapai 11,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit tahun 2017 sebesar 8,2% (yoy).
"Optimisme tersebut didorong oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi pada 2018, serta pelonggaran kebijakan makroprudensial yang ditempuh Bank Indonesia guna menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan stabilitas sistem keuangan yang tetap terkendali," tandasnya.
(fjo)