HSBC-PSF Tingkatkan Riset dan Publikasi Keuangan dan Perbankan

Kamis, 19 Juli 2018 - 05:26 WIB
HSBC-PSF Tingkatkan...
HSBC-PSF Tingkatkan Riset dan Publikasi Keuangan dan Perbankan
A A A
TUBAN - Konferensi Internasional tentang keuangan, Perbankan dan stabilitas financial kembali digelar di Tuban, Bali. Konferensi internasional tersebut tingkatkan publikasi ilmiah internasional Indonesia.

Publikasi ilmiah, utamanya di level internasional merupakan salah satu indikator penting kemajuan dan kualitas pendidikan di sebuah negara. Hal ini yang mendasari fokus PT Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui Sampoerna University (SU) melakukan berbagai inisiatif yang mendukung peningkatan kualitas riset dan publikasi di Indonesia, khususnya di bidang keuangan dan perbankan.

Kali ini, HSBC Indonesia dan (PSF) melalui SU mendukung pelaksanaan konferensi internasional tentang keuangan, perbankan dan stabilitas finansial dengan melibatkan The Journal of Financial Stability, salah satu jurnal ilmiah terkemuka di bidang keuangan dan perbankan.

Konferensi yang diselenggarakan di Bali pada 17-19 Juli 2018 diikuti berbagai akademisi Indonesia dan akademisi internasional dari berbagai negara. Mereka mempresentasikan serta mendiskusikan hasil riset seputar finansial dan perbankan yang nantinya berkesempatan untuk dipublikasikan di level internasional.

Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko, mengatakan, sejak 2015, pihaknya bersama PSF dan SU menginisiasi program literasi dan edukasi finansial perbankan. HSBC percaya program tersebut sebagai salah satu pondasi menjaga stabilitas keuangan di Indonesia, dengan menjangkau masyarakat dan kalangan civitas akademika di berbagai daerah di indonesia.

"Di tahun ini, program ini dititikberatkan pada fasilitasi academic exchange of knowledge lintas negara dan wilayah mengenai industri keuangan dan perbankan global, salah satunya melalui dukungan terhadap konferensi internasional ini," kata Nuni Sutyoko di Anvaya Beach Resort, Tuban, Bali, Rabu (18/7/2018).

Berdasarkan data Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti), hingga Juli 2017, jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia yang terindeks global naik secara signifikan mencapai 9.349 dokumen dari 4.084 dokumen di tahun 2016. Posisi tersebut melebihi negara ASEAN lain seperti Thailand.

Kendati terus mengalami peningkatan, kualitas pendidikan melalui riset dan publikasi internasional perlu terus didorong agar Indonesia mampu bersaing dengan negara maju lainnya seperti Amerika Serikat dan Inggris. Untuk itu, pemerintah melalui Kemenristekdikti mencanangkan peningkatan target publikasi ilmiah Indonesia bereputasi internasional di tahun 2019 mencapai lebih dari 30.000 publikasi.

Wahyoe Soedarmono, Project Manager Program Kerja Sama HSBC-PSF sekaligus ekonom dari Sampoerna University menuturkan, di era global yang tumbuh dengan begitu pesat, pendidikan berkualitas memiliki peran kunci dalam membentuk generasi masa depan yang siap bersaing. Salah satu indikator kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari suatu negara adalah banyaknya hasil penelitian yang dipublikasikan dan dimanfaatkan.

"Melalui riset-riset ilmiah tersebut, para peneliti diharapkan mampu memberikan solusi-solusi bagi permasalahan dan tantangan yang dihadapi industri masa kini, sehingga Indonesia dapat bersaing di tingkat global," ungkapnya.

The Journal of Financial Stability turut hadir sebagai partner dalam penyelenggaraan konferensi internasional ini. The Journal of Financial Stability hadir untuk memfasilitasi para peneliti agar karya ilmiahnya di bidang keuangan, perbankan, intermediasi dan stabilitas finansial dapat dipublikasikan dalam jurnal-jurnal internasional bereputasi.

Managing Editor of The Journal of Financial Stability, Iftekhar Hasan mengatakan, riset dan publikasi akademik berperan penting sebagai pondasi pembuatan kebijakan ekonomi dan keuangan suatu negara.

"Dalam kesempatan kali ini, kami melihat ada banyak sekali riset dan publikasi menarik dari para peneliti Indonesia, yang selain mampu menjawab tantangan stabilitas keuangan Indonesia, juga dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi para peneliti lintas negara yang hadir dalam konferensi hari ini," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengapresi penyelenggaraan konferensi internasional ini. Menurutnya, riset merupakan salah satu pilar penting dalam pengambilan kebijakan stabilisasi serta pertumbuhan ekonomi, apalagi di tengah kondisi global yang dinamis.

"Konferensi ini saya harapkan dapat memperluas kesempatan bagi peneliti sektor keuangan Indonesia untuk saling bertukar pengetahuan, ide dan wawasan baru dengan peneliti dari negara lain. Sehingga dapat mendukung para pembuat kebijakan dan praktisi industri dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di Tanah Air," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0917 seconds (0.1#10.140)