Stabilkan Harga, Kementan Gelar Operasi Pasar Telur

Kamis, 19 Juli 2018 - 13:54 WIB
Stabilkan Harga, Kementan...
Stabilkan Harga, Kementan Gelar Operasi Pasar Telur
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar operasi pasar untuk meredam harga telur ayam ras yang saat ini masih berkisar Rp25.000-Rp28.000 per kilogram (kg).

Operasi pasar telur ayam ini dilakukan di 50 titik, meliputi Toko Tani Indonesia (TTI) Center, 43 pasar dan 6 perumahan atau kelurahan yang tersebar di Jabodetabek dengan harga Rp19.500 per kg.

Kementan menyiapkan 100 truk pick up telur ayam atau sebanyak 100 ton yang diperoleh langsung dari peternak Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, salah satu penyebab tingginya harga telur adalah masalah rantai pasok. Hal ini menyebabkan harga di warung atau konsumen akhir menjadi melambung.

"Dulu, dua tahun lalu harga telur hancur-hancuran, bahkan ada peternak yang gulung tikar. Tapi dua tahun terakhir, produksi telur bagus dan harga stabil menguntungkan," ujarnya pada peluncuran operasi pasar dilakukan di TTI Center, Pasar Minggu Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Amran melanjutkan, harga di tingkat produsen hanya berkisar Rp18.000 per kg hingga Rp22.000 per kg. Bahkan, ketersediaan telur ayam Januari hingga Juli 2018 surplus. Stabilkan Harga, Kementan Besok Gelar Operasi Pasar Telur Ayam

Menurut Amran, berdasarkan perhitungan pemerintah, ketersediaan telur masih surplus. Bahkan pertama dalam sejarah Indonesia di tahun 2018 ini, mengekspor daging ayam dan telur tembus ke Jepang.

"Memang permasalahan masih ada yang diselesaikan bersama, yakni rantai pasok dan ikim tak menentu, sehingga harus diselesaikan bersama," jelasnya

Pada operasi pasar ini, Mentan melepas 100 truk pick up telur dari 4 perusahaan, yakni Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN), Charien Pokphand, JAPFA Comfeed dan Malindo. Harga telur pada operasi pasar ini sama dengan harga dari peternak atau produsen.

Amran menuturkan, pemerintah akan terus melakukan melakukan operasi pasar telur ayam hingga harga kembali stabil. Apabila harga telur ayam sudah mulai stabil maka operasi pasar akan dihentikan agar tidak mengganggu peternak.

"Sesuai perintah Bapak Presiden Jokowi, hari ini kami sepakat guyur pasar harga telur Rp9.500 secara terus menerus. Jadi paling lambat satu minggu, harga kami pastikan turun. Kami sudah sepakat dalam rapat bersama Kemendag dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar)," tuturnya.

Dia juga meminta agar produsen tidak mengambil untung terlalu banyak. "Harga di produsen sudah turun, memang disparitasnya 60%. Jadi tolong kawan-kawan produsen jangan ambil untuk banyak," tandasnya.

Berdasarkan data Direktorat Pemasaran dan Pengolahan Hasil Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, harga terendah telur di kandang peternak Jawa Timur Rp19.500 per kg. Di Jawa Tengah Rp19.000 per kg. Sedangkan harga tertinggi di Bodetabek Rp22.000 per kg.

Sementara menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, per Rabu (18/7), tercatat harga telur di provinsi DKI Jakarta berada di kisaran Rp28.650 per kilogram. Harga tertinggi di Provinsi Maluku Utara mencapai Rp36.550 per kilogram.

Lebih lanjut, Amran menyebutkan, prognosa produksi telur ayam ras tahun 2018 sebesar 1,732 juta ton. Pola produksi perbulannya mengikuti pola produksi peningkatan kebutuhan per bulannya (misal pada saat HBKN). Pemerintah sudah mengantisipasi kebutuhan HBKN yang meningkat.

"Kondisi telur nasional masih mengalami surplus. Sampai bulan Juni 2018 kemarin, terdapat surplus sebanyak 31.490 ton. Karena itu, tidak ada kekurangan produksi telur sampai bulan Juni 2018," ungkapnya.

Untuk periode Januari hingga Desember 2018, perkiraan ketersediaan produksi telur ayam ras sebanyak 1.732.952 ton. Sementara perkiraan kebutuhan 1.730.550 ton. Maka untuk periode ini ada surplus sebanyak 2.402 ton.

"Produksi telur Januari hingga Juli mencapai 733.714 ton, sementara kebutuhanya hanya 722.812 ton sehingga surplus 10.902 ton. Artinya tidak ada kekurangan pasokan telur," katanya.

Sebagai informasi, selain di TTI Center, lokasi operasi pasar, yakni Pasar Baru Metro Atom, Pasar Cibubur, Pasar Tebet Barat, Pasar Rawamangun, Pasar Cempaka Putih, Pasar Cijantung, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Ciplak, Pasar Jembatan Lima, Pasar Gondangdia, Pasar Rumpur, Pasar Grogol, Kalibaru, Klender, Tanah Abang, Pos Pengumben, Mayestik, Johar Baru, Pasar Induk Kramat Jati, Cipete Selatan, Paseban, Rawa Badak, Palmeriam, Glodok, Pasar Minggu dan Kelapa Gading.

Operasi pasar juga dilakukan di Kebayoran Lama, Pluit, Petoko Ilir, Pulogadung, Pramuka, Lenteng Agung, Ujung Menteng, Cengkareng, Santa, Pademangan Timur, Pasanggrahan, Perumahan Astri Permai Citayam, PKK Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Mampang, Perumahan Jatisari Bekasi, Kecamatan Tebet, dan Pasar Tomang Barat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0547 seconds (0.1#10.140)