Awak Garuda Paling Ramah di Dunia
A
A
A
LONDON - Garuda Indonesia berhasil menunjukkan keunggulan adat keramahtamahan bangsa Timur di mata internasional. Untuk kelima kalinya, maskapai penerbangan nasional itu kembali menyabet penghargaan The World’s Best Cabin Crew 2018 versi Skytrax.
Tak hanya itu, Garuda Indonesia juga kembali masuk dalam Top 10 The World Best Airline 2018.Penghargaan bergengsi ini sudah diraih Garuda Indonesia sejak 2014 silam. Capaian ini kian memotivasi Garuda Indonesia untuk bekerja lebih baik di tengah sejumlah tantangan berat yang kini menderanya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mempersembahkan prestasi ini kepada bangsa Indonesia sebagai kado HUT ke -73 Kemerdekaan RI 17 Agustus nanti.“Penghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen dan kerja keras karyawan Garuda Indonesia, khususnya para awak kabin yang memberikan layanan terbaik,” ujar Pahala dalam keterangannya.
Apresiasi dari Skytrax ini, tandas Pahala, juga itu memiliki arti tersendiri bagi kami. Garuda Indonesia merupakan satu-satunya maskapai penerbangan yang mempertahankan predikat The World’s Best Cabin Crew selama lima tahun beruntun. Namun, penghargaan itu menghadirkan tantangan dan ekspektasi baru. Ke depannya, Garuda Indonesia harus mampu mempertahankan layanan di atas standar internasional.
Pahala menerima penghargaan itu langsung dari CEO Skytrax Edward Plaisted di Hotel Langham, London, Inggris, Selasa (17/6). Turut hadir dalam penyerahan ini adalah Direktur Layanan Garuda Indonesia Nicodemus P Lampe. Penetapan penghargaan tersebut didasarkan pada penilaian 18 juta pengguna jasa penerbangan di seluruh dunia.
Garuda Indonesia patut bangga karena menjadi yang terbaik dari total 335 perusahaan penerbangan internasional lainnya. Plaisted juga memuji konsistensi layanan Garuda Indonesia yang membuat pengalaman penerbangan menjadi nyaman dan menyenangkan, baik penerbangan jarak dekat ataupun jauh.
“Keberhasilan Garuda Indonesia dalam mempertahankan predikat ini selama lima tahun berturut-turut merupakan capaian yang luar biasa. Garuda Indonesia telah membuktikan wujud konsistensi yang nyata dalam memberikan kesempurnaan pelayanan kepada seluruh penumpang pesawatnya,” kata pendiri Skytrax tersebut.
Pujian serupa juga diungkapkan Duta Besar (Dubes) RI untuk Inggris dan Irlandia Rizal Sukma. Dia mengatakan penghargaan ini adalah prestasi yang sangat istimewa. Penghargaan ini menjadi bukti keberhasilan Garuda Indonesia menjaga layanan terbaik dan menunjukkan bangsa Indonesia berprestasi di tingkat global.
Sebelumnya, Garuda Indonesia mendapatkan status maskapai bintang lima setelah melalui proses audit yang panjang dan menyeluruh pada 2014. Pada 11 Juli lalu, perusahaan yang mulai berdiri pada 1949 itu beserta anak usahanya, Citilink Indonesia, juga sukses meraih penghargaan TripAdvisor Travelers Choice Awards 2018.
Garuda Indonesia juga kembali dinobatkan sebagai maskapai penerbangan terbaik di Indonesia untuk kedua kalinya. Selain menjadi maskapai terbaik di Indonesia, Garuda Indonesia juga berhasil masuk pada pemeringkatan Travelers Choice Winner, Major Carriers- Asia dan Travelers Choice Winner, Economy Class-Asia.
Secara keseluruhan, Singapore Airlines kembali memuncaki The World Best Airline 2018 versi Skytrax sejak direbut Qatar Airways pada tahun lalu. Saat ini, Qatar Airways berada di posisi runner-up di depan ANA All Nippon Airways, Emirates, EVA Air, Cathay Pacific, Lufthansa, Hainan Airlines, Garuda Indonesia, dan Thai Airways. “Saya sangat senang sekali,” kata Yeoh Phee Teik kepada cnn.com setelah staf senior dan awak kabin turun dari atas panggung membawa penghargaan.
The World Best Airline 2018 merupakan satu dari empat penghargaan yang diraih Singapore Airlines, yakni Best First Class, Best First Class Seat, dan Best Airlines in Asia. Qatar Airways yang memenangi The World Best Airline pada 2017, 2015, 2012, dan 2011 juga tidak pulang dengan tangan kosong. CEO Qatar Airways Akbar Al Baker terus naik ke atas panggung dan meraih penghargaan demi penghargaan, mulai dari Best Business Class, Best Airlines in Middle East, hingga Best Business Class Seat.
Persaingan antara Singapore Airlines dan Qatar Airways menandai dominasi maskapai penerbangan Asia di panggung dunia. Faktanya, maskapai penerbangan Asia mendominasi posisi puncak The World Best Airline sejak penghargaan itu diluncurkan pada 2001. Investasi dan tuntutan Asia di dunia penerbangan sangat besar.
Skytrax sangat bergengsi karena merupakan perusahaan konsultasi asal Inggris yang mempublikasikan kajian dan daftar ranking bandara atau maskapai penerbangan di setiap tahun. Mereka melakukan riset terbatas pada pesawat komersial, juga melakukan survei terhadap para pengguna jasa penerbangan untuk menilai awak kabin dan elemen lainnya.
Jumlah responden Skytrax di www.worldairlinesurvey.com mencapai 20,36 juta orang dengan 100 kewarganegaraan. IP yang sama tidak akan dihitung dan akan dihapus. Bahasa yang digunakan selama survei meliputi bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, China, Rusia, dan Jepang. Survey dilakukan dari Agustus 2017-Mei 2018.
Mei lalu, Garuda juga dinobatkan menjadi maskapai paling tepat waktu (on time) di Indonesia versi Official Airline Guide (OAG) Flightview. Secara global, Garuda Indonesia berada pada peringkat ke-26 dengan tingkat ketepatan waktu mencapai 88,0% di 18.442 penerbangan. Garuda Indonesia berada di bawah Singapore Airline (25) dengan 88,1%, Japan Airlines (24) dengan 88,2%, dan Qantas Airlines (23) dengan 88,6%. Japan Airline selama Mei menerbangkan 25.385 penerbangan, sedangkan Qantas Airways memiliki 22.144 penerbangan. Dengan capaian itu, Garuda Indonesia makin mang layak ditempatkan sebagai maskapai kelas dunia yang mampu bersaing dengan maskapai besar lain.
Terpisah, Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan penghargaan yang diraih Garuda Indonesia merupakan bukti bahwa maskapai pelat merah itu tetap berusaha memperbaiki diri bahkan meningkatkan kualitasnya di tengah banyaknya tantangan internal yang dihadapi. “Garuda terus memperbaiki kualitasnya, di tengah masalah internal yang dihadapi seperti tuntutan pilot dan Sekarga belum lama ini. Berarti manajemen Garuda juga fokus untuk menjadi yang terbaik,” ucap dia kepada KORAN SINDO di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, Garuda Indonesia memanfaatkan Skytrax dalam beberapa tahun terakhir sebagai tolok ukur menjual brand. “Saya kira kita semua menyambut baik prestasi ini. Bukan cuma sebagai awak kabin terbaik dunia, namun menjadi sepuluh besar maskapai terbaik di dunia,” ujarnya.
Dia menambahkan, prestasi tersebut menunjukkan langkah awal bagi Garuda untuk bangkit kembali tidak hanya menjadi sembilan maskapai terbaik global. “Saya kira, manajemen Garuda melihat ini langkah awal bangkit untuk terus memacu menjadi maskapai terbaik dunia,” pungkasnya. (Muh Shamil/Ichsan Amin)
Tak hanya itu, Garuda Indonesia juga kembali masuk dalam Top 10 The World Best Airline 2018.Penghargaan bergengsi ini sudah diraih Garuda Indonesia sejak 2014 silam. Capaian ini kian memotivasi Garuda Indonesia untuk bekerja lebih baik di tengah sejumlah tantangan berat yang kini menderanya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mempersembahkan prestasi ini kepada bangsa Indonesia sebagai kado HUT ke -73 Kemerdekaan RI 17 Agustus nanti.“Penghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen dan kerja keras karyawan Garuda Indonesia, khususnya para awak kabin yang memberikan layanan terbaik,” ujar Pahala dalam keterangannya.
Apresiasi dari Skytrax ini, tandas Pahala, juga itu memiliki arti tersendiri bagi kami. Garuda Indonesia merupakan satu-satunya maskapai penerbangan yang mempertahankan predikat The World’s Best Cabin Crew selama lima tahun beruntun. Namun, penghargaan itu menghadirkan tantangan dan ekspektasi baru. Ke depannya, Garuda Indonesia harus mampu mempertahankan layanan di atas standar internasional.
Pahala menerima penghargaan itu langsung dari CEO Skytrax Edward Plaisted di Hotel Langham, London, Inggris, Selasa (17/6). Turut hadir dalam penyerahan ini adalah Direktur Layanan Garuda Indonesia Nicodemus P Lampe. Penetapan penghargaan tersebut didasarkan pada penilaian 18 juta pengguna jasa penerbangan di seluruh dunia.
Garuda Indonesia patut bangga karena menjadi yang terbaik dari total 335 perusahaan penerbangan internasional lainnya. Plaisted juga memuji konsistensi layanan Garuda Indonesia yang membuat pengalaman penerbangan menjadi nyaman dan menyenangkan, baik penerbangan jarak dekat ataupun jauh.
“Keberhasilan Garuda Indonesia dalam mempertahankan predikat ini selama lima tahun berturut-turut merupakan capaian yang luar biasa. Garuda Indonesia telah membuktikan wujud konsistensi yang nyata dalam memberikan kesempurnaan pelayanan kepada seluruh penumpang pesawatnya,” kata pendiri Skytrax tersebut.
Pujian serupa juga diungkapkan Duta Besar (Dubes) RI untuk Inggris dan Irlandia Rizal Sukma. Dia mengatakan penghargaan ini adalah prestasi yang sangat istimewa. Penghargaan ini menjadi bukti keberhasilan Garuda Indonesia menjaga layanan terbaik dan menunjukkan bangsa Indonesia berprestasi di tingkat global.
Sebelumnya, Garuda Indonesia mendapatkan status maskapai bintang lima setelah melalui proses audit yang panjang dan menyeluruh pada 2014. Pada 11 Juli lalu, perusahaan yang mulai berdiri pada 1949 itu beserta anak usahanya, Citilink Indonesia, juga sukses meraih penghargaan TripAdvisor Travelers Choice Awards 2018.
Garuda Indonesia juga kembali dinobatkan sebagai maskapai penerbangan terbaik di Indonesia untuk kedua kalinya. Selain menjadi maskapai terbaik di Indonesia, Garuda Indonesia juga berhasil masuk pada pemeringkatan Travelers Choice Winner, Major Carriers- Asia dan Travelers Choice Winner, Economy Class-Asia.
Secara keseluruhan, Singapore Airlines kembali memuncaki The World Best Airline 2018 versi Skytrax sejak direbut Qatar Airways pada tahun lalu. Saat ini, Qatar Airways berada di posisi runner-up di depan ANA All Nippon Airways, Emirates, EVA Air, Cathay Pacific, Lufthansa, Hainan Airlines, Garuda Indonesia, dan Thai Airways. “Saya sangat senang sekali,” kata Yeoh Phee Teik kepada cnn.com setelah staf senior dan awak kabin turun dari atas panggung membawa penghargaan.
The World Best Airline 2018 merupakan satu dari empat penghargaan yang diraih Singapore Airlines, yakni Best First Class, Best First Class Seat, dan Best Airlines in Asia. Qatar Airways yang memenangi The World Best Airline pada 2017, 2015, 2012, dan 2011 juga tidak pulang dengan tangan kosong. CEO Qatar Airways Akbar Al Baker terus naik ke atas panggung dan meraih penghargaan demi penghargaan, mulai dari Best Business Class, Best Airlines in Middle East, hingga Best Business Class Seat.
Persaingan antara Singapore Airlines dan Qatar Airways menandai dominasi maskapai penerbangan Asia di panggung dunia. Faktanya, maskapai penerbangan Asia mendominasi posisi puncak The World Best Airline sejak penghargaan itu diluncurkan pada 2001. Investasi dan tuntutan Asia di dunia penerbangan sangat besar.
Skytrax sangat bergengsi karena merupakan perusahaan konsultasi asal Inggris yang mempublikasikan kajian dan daftar ranking bandara atau maskapai penerbangan di setiap tahun. Mereka melakukan riset terbatas pada pesawat komersial, juga melakukan survei terhadap para pengguna jasa penerbangan untuk menilai awak kabin dan elemen lainnya.
Jumlah responden Skytrax di www.worldairlinesurvey.com mencapai 20,36 juta orang dengan 100 kewarganegaraan. IP yang sama tidak akan dihitung dan akan dihapus. Bahasa yang digunakan selama survei meliputi bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, China, Rusia, dan Jepang. Survey dilakukan dari Agustus 2017-Mei 2018.
Mei lalu, Garuda juga dinobatkan menjadi maskapai paling tepat waktu (on time) di Indonesia versi Official Airline Guide (OAG) Flightview. Secara global, Garuda Indonesia berada pada peringkat ke-26 dengan tingkat ketepatan waktu mencapai 88,0% di 18.442 penerbangan. Garuda Indonesia berada di bawah Singapore Airline (25) dengan 88,1%, Japan Airlines (24) dengan 88,2%, dan Qantas Airlines (23) dengan 88,6%. Japan Airline selama Mei menerbangkan 25.385 penerbangan, sedangkan Qantas Airways memiliki 22.144 penerbangan. Dengan capaian itu, Garuda Indonesia makin mang layak ditempatkan sebagai maskapai kelas dunia yang mampu bersaing dengan maskapai besar lain.
Terpisah, Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan penghargaan yang diraih Garuda Indonesia merupakan bukti bahwa maskapai pelat merah itu tetap berusaha memperbaiki diri bahkan meningkatkan kualitasnya di tengah banyaknya tantangan internal yang dihadapi. “Garuda terus memperbaiki kualitasnya, di tengah masalah internal yang dihadapi seperti tuntutan pilot dan Sekarga belum lama ini. Berarti manajemen Garuda juga fokus untuk menjadi yang terbaik,” ucap dia kepada KORAN SINDO di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, Garuda Indonesia memanfaatkan Skytrax dalam beberapa tahun terakhir sebagai tolok ukur menjual brand. “Saya kira kita semua menyambut baik prestasi ini. Bukan cuma sebagai awak kabin terbaik dunia, namun menjadi sepuluh besar maskapai terbaik di dunia,” ujarnya.
Dia menambahkan, prestasi tersebut menunjukkan langkah awal bagi Garuda untuk bangkit kembali tidak hanya menjadi sembilan maskapai terbaik global. “Saya kira, manajemen Garuda melihat ini langkah awal bangkit untuk terus memacu menjadi maskapai terbaik dunia,” pungkasnya. (Muh Shamil/Ichsan Amin)
(nfl)