Pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta Rampung Januari 2019
Pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta Rampung Januari 2019
A
A
A
JAKARTA - PT PP Tbk (PTPP) tengah menggarap proyek pembangunan Runway 3 Section 2 Bandara Soekarno-Hatta untuk mendorong peningkatan infrastruktur penerbangan yang semakin mendesak.
Komisaris Utama PTPP Andi Gani Nena Wea mengatakan, aktivitas Bandara Soetta semakin padat untuk melayani penumpang dan barang (kargo) dengan jumlah pergerakan pesawat mencapai 391.000 per tahun. Melihat runway yang ada saat ini sudah melebihi kapasitas maka diperlukan penambahan dan fasilitas penunjangnya atau taxiway untuk memenuhi kebutuhan akan layanan transportasi udara.
"Proyek runway tersebut merupakan salah satu proyek infrastruktur, di mana dana pembangunannya berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN)," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (20/7/2018).
Andi optimistis proyek dapat diselesaikan sesuai target yang telah ditetapkan baik dari sisi waktu maupun kualitas. Sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat atas pembangunan ini. "Selain itu, Dewan Komisaris juga mengingatkan agar quality control atas pelaksanaan proyek tersebut terus dilakukan," katanya.
Proyek tersebut, kata Andi, telah dikunjungi langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juni lalu dan ditargetkan akan rampung pada Januari 2019.
"Proyek ini mampu diselesaikan dalam kurun waktu 425 hari kerja. Metode yang digunakan dalam pengerjaan proyek tersebut antara lain pekerjaan clearing, timbunan subgrade, sand blanket, predrilling dan control fill," pungkasnya.
Komisaris Utama PTPP Andi Gani Nena Wea mengatakan, aktivitas Bandara Soetta semakin padat untuk melayani penumpang dan barang (kargo) dengan jumlah pergerakan pesawat mencapai 391.000 per tahun. Melihat runway yang ada saat ini sudah melebihi kapasitas maka diperlukan penambahan dan fasilitas penunjangnya atau taxiway untuk memenuhi kebutuhan akan layanan transportasi udara.
"Proyek runway tersebut merupakan salah satu proyek infrastruktur, di mana dana pembangunannya berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN)," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (20/7/2018).
Andi optimistis proyek dapat diselesaikan sesuai target yang telah ditetapkan baik dari sisi waktu maupun kualitas. Sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat atas pembangunan ini. "Selain itu, Dewan Komisaris juga mengingatkan agar quality control atas pelaksanaan proyek tersebut terus dilakukan," katanya.
Proyek tersebut, kata Andi, telah dikunjungi langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juni lalu dan ditargetkan akan rampung pada Januari 2019.
"Proyek ini mampu diselesaikan dalam kurun waktu 425 hari kerja. Metode yang digunakan dalam pengerjaan proyek tersebut antara lain pekerjaan clearing, timbunan subgrade, sand blanket, predrilling dan control fill," pungkasnya.
(fjo)
Explore More