Trump dan Uni Eropa Setuju Turunkan Tarif, Hindari Perang Dagang
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan hubungan negaranya dengan Uni Eropa telah memasuki "fase baru", dimana kedua ekonomi utama ini akan segera memulai perundingan di sejumlah bidang, termasuk menurunkan tarif untuk barang-barang industri mereka.
"Hari ini kami sepakat, pertama-tama untuk bekerja sama menurunkan tarif bahkan menuju tarif nol. Hambatan non tarif ini untuk barang-barang industri non otomotif," ujar Trump bersama Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih, Washington.
Melansir dari CNBC, Kamis (26/7), Juncker mengatakan kedua pemimpin juga sepakat selama negosiasi berlangsung, akan menunda tarif lebih lanjut dan meninjau kembali tarif masuk untuk baja dan aluminium. "Ini adalah pertemuan yang baik dan konstruktif," ujarnya.
Kendati rincian perjanjian itu masih akan dibahas lagi, tetapi kesepakatan menurunkan tarif ini bisa mencegah perang dagang antara Amerika Serikat dengan Uni Eropa. "Perang dagang itu bisa jauh lebih buruk. Dan saya pikir ini adalah hasil terbaik yang semua harapkan," kata Greg Valliere, ahli strategi global di Horizon Investments. Ia menilai reaksi dari Partai Republik yang menolak perang dagang dengan Uni Eropa mendorong Trump untuk mengadakan pembicaraan.
Perjanjian ini pun mengejutkan para ahli kebijakan di Washington dan Brussels, Belgia--markas Uni Eropa--dimana mereka sebelumnya memprediksi akan terjadi peningkatan ketegangan perdagangan.
Sebelum perjanjian ini, pada Selasa (24/7), Trump menulis di twitternya akan mengabaikan segala kemungkinan sebelum pertemuan dimulai. "Uni Eropa akan datang ke Washington besok (Rabu 25 Juli) untuk menegosiasikan kesepakatan tentang perdagangan. Saya punya ide untuk mereka. Baik AS dan Uni Eropa menurunkan semua tarif, hambatan dan subsidi! Itu akhirnya disebut pasar bebas dan perdagangan yang adil! Semoga mereka melakukannya tetapi mereka tidak akan!"
Kunjungan Juncker menjadi titik terang bagi hubungan AS dan Uni Eropa yang terbengkalai oleh perang dagang Trump, dan dukungan Trump terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah tekanan Uni Eropa. Dan Juncker menambahkan akan membahas berbagai prioritas dengan AS, termasuk masalah luar negeri, keamanan, kontraterorisme, energi dan pertumbuhan ekonomi. "Fokus pada peningkatan perdagangan Trans Atlantik dan menjalin kemitraan ekonomi yang lebih kuat".
Sebelumnya, Trump memberi komentar tegas terhadap Uni Eropa--di luar China--yang telah memperlakukan AS dengan buruk. Dalam kunjungannya ke Eropa pada Mei lalu, Trump berbicara di depan NATO bahwa Uni Eropa melakukan hambatan perdagangan dengan AS. "Sebagian besar petani kami tidak diizinkan untuk menjual produk mereka ke Uni Eropa".
Data Departemen Pertanian Amerika Serikat melaporkan pada 2017, ekspor pertanian Amerika ke Uni Eropa mencapai USD11,2 miliar. Menjadikan Uni Eropa sebagai pasar ekspor terbesar kelima di dunia bagi para petani AS.
"Hari ini kami sepakat, pertama-tama untuk bekerja sama menurunkan tarif bahkan menuju tarif nol. Hambatan non tarif ini untuk barang-barang industri non otomotif," ujar Trump bersama Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih, Washington.
Melansir dari CNBC, Kamis (26/7), Juncker mengatakan kedua pemimpin juga sepakat selama negosiasi berlangsung, akan menunda tarif lebih lanjut dan meninjau kembali tarif masuk untuk baja dan aluminium. "Ini adalah pertemuan yang baik dan konstruktif," ujarnya.
Kendati rincian perjanjian itu masih akan dibahas lagi, tetapi kesepakatan menurunkan tarif ini bisa mencegah perang dagang antara Amerika Serikat dengan Uni Eropa. "Perang dagang itu bisa jauh lebih buruk. Dan saya pikir ini adalah hasil terbaik yang semua harapkan," kata Greg Valliere, ahli strategi global di Horizon Investments. Ia menilai reaksi dari Partai Republik yang menolak perang dagang dengan Uni Eropa mendorong Trump untuk mengadakan pembicaraan.
Perjanjian ini pun mengejutkan para ahli kebijakan di Washington dan Brussels, Belgia--markas Uni Eropa--dimana mereka sebelumnya memprediksi akan terjadi peningkatan ketegangan perdagangan.
Sebelum perjanjian ini, pada Selasa (24/7), Trump menulis di twitternya akan mengabaikan segala kemungkinan sebelum pertemuan dimulai. "Uni Eropa akan datang ke Washington besok (Rabu 25 Juli) untuk menegosiasikan kesepakatan tentang perdagangan. Saya punya ide untuk mereka. Baik AS dan Uni Eropa menurunkan semua tarif, hambatan dan subsidi! Itu akhirnya disebut pasar bebas dan perdagangan yang adil! Semoga mereka melakukannya tetapi mereka tidak akan!"
Kunjungan Juncker menjadi titik terang bagi hubungan AS dan Uni Eropa yang terbengkalai oleh perang dagang Trump, dan dukungan Trump terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah tekanan Uni Eropa. Dan Juncker menambahkan akan membahas berbagai prioritas dengan AS, termasuk masalah luar negeri, keamanan, kontraterorisme, energi dan pertumbuhan ekonomi. "Fokus pada peningkatan perdagangan Trans Atlantik dan menjalin kemitraan ekonomi yang lebih kuat".
Sebelumnya, Trump memberi komentar tegas terhadap Uni Eropa--di luar China--yang telah memperlakukan AS dengan buruk. Dalam kunjungannya ke Eropa pada Mei lalu, Trump berbicara di depan NATO bahwa Uni Eropa melakukan hambatan perdagangan dengan AS. "Sebagian besar petani kami tidak diizinkan untuk menjual produk mereka ke Uni Eropa".
Data Departemen Pertanian Amerika Serikat melaporkan pada 2017, ekspor pertanian Amerika ke Uni Eropa mencapai USD11,2 miliar. Menjadikan Uni Eropa sebagai pasar ekspor terbesar kelima di dunia bagi para petani AS.
(ven)