Durian Lokal Indonesia Siap Bersaing di Kancah Dunia

Jum'at, 27 Juli 2018 - 15:30 WIB
Durian Lokal Indonesia Siap Bersaing di Kancah Dunia
Durian Lokal Indonesia Siap Bersaing di Kancah Dunia
A A A
JAKARTA - Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) saat ini tengah mengalami musim durian di mana hampir seluruh daerah di provinsi tersebut kini tengah panen durian. Hal itu mendorong Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah Kabupaten Sanggau menggelar kontes durian lokal unggulan di Sanggau.

"Saya apresiasi Provinsi Kalbar dan Kabupaten Sanggau yang menyelenggarakan kontes durian lokal ini. Saya harap, kontes, pameran, expo dan promosi yang sama juga bisa dilakukan oleh kabupaten dan provinsi lain," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi melalui keterangan tertulis, Jumat (27/7/2018).

Suwandi mengatakan, dari sisi produksi, Kementan terus mengembangkan kawasan hortikultura. Termasuk di antaranya durian, jeruk, cabai, bawang dan lainnya. Bahkan Kementan turut membangun aspek hilir, sistem perbenihan serta pasca panen dan pengolahan.

"Juga termasuk kemitraan pelaku usaha dengan petani, sehingga keduanya saling menguntungkan. Ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk membangun kawasan pertanian dan menyejahterakan petani," ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau, John Hendri mengatakan, kontes durian ini diikuti 102 kontestan dengan berbagai varietas lokal yakni kelomui, keropu, binong, kulit sapi, tembaga, bari, nijou, tajau, belimbing, kabau, kerona, bakul, bay patek, merah, singku, karois, srombut dan lainnya.

"Tujuan kontes untuk sosialisasi durian lokal dan melestarikan plasma nutfah dan dijadikan ajang pencarian pohon induk," kata dia.

Pohon induk tersebut nantinya akan dijadikan sumber benih dan hasil benih diedarkan ke para petani setelah varietasnya didaftarkan dan dilabelisasi.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Horenimus Hero mengatakan, Kalimantan Barat memang terus berupaya mengembangkan kawasan sentra durian dan mengajak agar masyarakat tetap menjaga kawasan sentra.

Eksplorer durian dunia Karim Aristides yang hadir untuk menjadi juri kontes mengaku sangat menikmati dan menantikan acara ini. Karim telah mengklasifikasi jenis-jenis durian yang tumbuh di Balai Karangan sejak tahun 2007.

"Saya sudah keliling Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara hanya untuk mencicipi durian. Dari Aceh hingga Papua sudah saya jelajahi, tetapi durian terbaik memang ada di Kalbar. Tepatnya durian dari hutan di Balai Karangan. Ini durian terbaik di dunia. Thailand pun kalah," ujarnya.

Karim menyebutkan dalam enam tahun terakhir, Kabupaten Sanggau merupakan wilayah kedua terbesar yang ditanami komoditas durian, setelah Kabupaten Nunukan. Tak heran jika Kabupaten Sanggau memiliki varietas durian andalan, yaitu durian srombut.

Durian Srombut memiliki porsi daging 45-48%, jauh di atas porsi durian Musangking yang hanya 19-21%. Daging durian srombut pun menurutnya halus seperti es krim.

Selain durian srombut, kata Karim, masih ada beberapa varietas durian andalan lokal lainnya seperti supertembaga junfung, plakin, dan yorens.

"Durian-durian tersebut sangat berpotensi menjadi durian kelas dunia dan mengalahkan durian ochee (durian hitam) asal Malaysia," sebutnya.

Karim mengakui pemerintah terus mendorong pengembangan durian lokal unggul dalam kawasan seperti Kota Semarang, Pati, Gunungkidul, Kulonprogo, Nunukan, Deliserdang, Sanggau, Ponorogo, Trenggalek, Kebumen, Gresik, Sorong, dan lainnya. Produksi durian nasional tahun 2017 mencapai 795.000 ton.

"Produk durian lokal tidak hanya digemari di dalam negeri, tetapi juga diminati negara lain. Hal ini dibuktikan tahun 2017 yang sudah ekspor sebanyak 201 ton ke Hong Kong, Thailand, Vietnam, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Belanda dan Australia," jelasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3960 seconds (0.1#10.140)