Kinerja Apartemen Membaik, Kertabakti Raharja Kebut Proyek Madison Avenue
A
A
A
SURABAYA - PT Kertabakti Raharja mempercepat penyelesaian proyek tower A apartemen Madison Avenue yang berada di Jalan Jemur Andayani. Pengembang tersebut sudah minta kontraktor agar menambah peralatan sekaligus waktu pengerjaan proyek nonstop.
Sesuai rencana, bangunan vertikal ini akan berdiri sebanyak lima tower. Saat ini, progres pengerjaan konstruksi tower A yang sudah dikerjakan PT Pulau Intan sudah berjalan. Diantaranya pekerjaan tahap awal untuk enam lantai. Stock precast untuk persediaan pembangunan sudah didatangkan ke lokasi proyek.
"Alat sudah kami tambah untuk mempercepat pembangunan. Ini dilakukan agar pembangunan cepat selesai dan serah terima dilakukan sesuai jadwal. Pekerjaan finishing akan dilakukan dengan sistem overlaping agar selesai lebih cepat," kata Direktur Utama PT Kertabakti Raharja, Sony Wibisono, Jumat (27/7/2018).
Dia mengungkapkan, sesuai jadwal, serah terima apartemen ini dilakukan pada akhir 2019. Tak hanya itu, Sony memastikan legalitas pembangunan apartemen sudah selesai. Karena itu, pihaknya menyampaikan pada customer yang sudah membayar tidak perlu khawatir karena pembangunan sudah berjalan.
"IMB (izin mendirikan bangunan) apartemen sudah ada dan tidak ada masalah. Saat ini pembangunan sudah kami kebut untuk mengejar target penyelesaian," katanya.
Sementara, data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim) menunjukkan, kinerja sektor properti sampai triwulan II 2018 masih cukup baik. Ini ditandai dengan kucuran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) naik dari 11,60% triwulan I 2018 menjadi 12,22% di triwulan II 2018.
Peningkatan KPR ini didorong peningkatan KPR tipe diatas 70 m² yang tumbuh 12,11%. "Selain KPR, KPA (kredit pemilikan apartemen) di Jatim juga masih tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2017," kata Deputi Kepala KPBI Jatim, Harmanta.
Sedangkan tingkat resiko kredit macet (non performing loan/NPL) KPR dan KPA masih terjaga di tingkat level 2,18% untuk KPR dan 1,08% KPA. "Dengan perlambatan kenaikan harga properti yang diikuti penurunan suku bunga KPR dan KPA, diharapkan dapat mendorong peningkatan konsumsi dan penyaluran kredit sektor Rumah Tangga (RT)," tandas Harmanta.
Sesuai rencana, bangunan vertikal ini akan berdiri sebanyak lima tower. Saat ini, progres pengerjaan konstruksi tower A yang sudah dikerjakan PT Pulau Intan sudah berjalan. Diantaranya pekerjaan tahap awal untuk enam lantai. Stock precast untuk persediaan pembangunan sudah didatangkan ke lokasi proyek.
"Alat sudah kami tambah untuk mempercepat pembangunan. Ini dilakukan agar pembangunan cepat selesai dan serah terima dilakukan sesuai jadwal. Pekerjaan finishing akan dilakukan dengan sistem overlaping agar selesai lebih cepat," kata Direktur Utama PT Kertabakti Raharja, Sony Wibisono, Jumat (27/7/2018).
Dia mengungkapkan, sesuai jadwal, serah terima apartemen ini dilakukan pada akhir 2019. Tak hanya itu, Sony memastikan legalitas pembangunan apartemen sudah selesai. Karena itu, pihaknya menyampaikan pada customer yang sudah membayar tidak perlu khawatir karena pembangunan sudah berjalan.
"IMB (izin mendirikan bangunan) apartemen sudah ada dan tidak ada masalah. Saat ini pembangunan sudah kami kebut untuk mengejar target penyelesaian," katanya.
Sementara, data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim) menunjukkan, kinerja sektor properti sampai triwulan II 2018 masih cukup baik. Ini ditandai dengan kucuran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) naik dari 11,60% triwulan I 2018 menjadi 12,22% di triwulan II 2018.
Peningkatan KPR ini didorong peningkatan KPR tipe diatas 70 m² yang tumbuh 12,11%. "Selain KPR, KPA (kredit pemilikan apartemen) di Jatim juga masih tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2017," kata Deputi Kepala KPBI Jatim, Harmanta.
Sedangkan tingkat resiko kredit macet (non performing loan/NPL) KPR dan KPA masih terjaga di tingkat level 2,18% untuk KPR dan 1,08% KPA. "Dengan perlambatan kenaikan harga properti yang diikuti penurunan suku bunga KPR dan KPA, diharapkan dapat mendorong peningkatan konsumsi dan penyaluran kredit sektor Rumah Tangga (RT)," tandas Harmanta.
(ven)