Harga Minyak Merosot Karena Naiknya Pasokan Minyak Mentah AS
A
A
A
TOKYO - Harga minyak jatuh pada perdagangan Rabu (1/8/2018), setelah data industri menunjukkan pasokan minyak mentah AS meningkat. Ini menjadi penurunan bulanan terbesar dalam dua tahun.
Melansir dari Reuters, harga minyak Brent International turun 29 sen atau 0,4% menjadi USD73,92 per barel pada pukul 00:44 GMT, menambah kerugian 1,8% pada sesi sebelumnya. Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 44 sen atau 0,6% menjadi USD68,32 per barel, setelah turun hampir 2% pada Selasa.
Alhasil, Brent telah turun lebih dari 6% selama bulan Juli, sedangkan minyak mentah WTI merosot sekitar 7%. Ini menjadi penurunan bulanan terbesar untuk kedua benchmark sejak Juli 2016.
Data American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat naik 5,6 juta barel pada pekan lalu. Sementara, data resmi dari Administrasi Informasi Energi AS akan dirilis pada hari Rabu waktu AS atau Kamis waktu Indonesia.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Reuters menunjukkan, harga minyak kemungkinan akan terus stabil tahun ini dan tahun depan karena peningkatan produksi dari OPEC dan Amerika Serikat untuk memenuhi meningkatnya permintaan dari Asia.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah berjanji untuk meningkatan produksi, demi mengimbangi pasokan minyak yang menurun karena sanksi ekspor terhadap Iran, negara produsen minyak terbesar ketiga di OPEC.
Sanksi ekspor AS terhadap Iran sudah mulai memangkas ekspor Iran, dimana pembeli dan pelanggan terbesarnya dari Asia. Ekspor minyak Iran pun kian turun ke level terendah tujuh bulan pada Juni kemarin.
Melansir dari Reuters, harga minyak Brent International turun 29 sen atau 0,4% menjadi USD73,92 per barel pada pukul 00:44 GMT, menambah kerugian 1,8% pada sesi sebelumnya. Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 44 sen atau 0,6% menjadi USD68,32 per barel, setelah turun hampir 2% pada Selasa.
Alhasil, Brent telah turun lebih dari 6% selama bulan Juli, sedangkan minyak mentah WTI merosot sekitar 7%. Ini menjadi penurunan bulanan terbesar untuk kedua benchmark sejak Juli 2016.
Data American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat naik 5,6 juta barel pada pekan lalu. Sementara, data resmi dari Administrasi Informasi Energi AS akan dirilis pada hari Rabu waktu AS atau Kamis waktu Indonesia.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Reuters menunjukkan, harga minyak kemungkinan akan terus stabil tahun ini dan tahun depan karena peningkatan produksi dari OPEC dan Amerika Serikat untuk memenuhi meningkatnya permintaan dari Asia.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah berjanji untuk meningkatan produksi, demi mengimbangi pasokan minyak yang menurun karena sanksi ekspor terhadap Iran, negara produsen minyak terbesar ketiga di OPEC.
Sanksi ekspor AS terhadap Iran sudah mulai memangkas ekspor Iran, dimana pembeli dan pelanggan terbesarnya dari Asia. Ekspor minyak Iran pun kian turun ke level terendah tujuh bulan pada Juni kemarin.
(ven)