Pemberlakukan Tarif 25% Bakal Memanaskan Perang Dagang AS-China

Kamis, 02 Agustus 2018 - 02:13 WIB
Pemberlakukan Tarif...
Pemberlakukan Tarif 25% Bakal Memanaskan Perang Dagang AS-China
A A A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan menerapkan tarif tinggi yakni sampai 25% atas USD200 miliar produk impor China. Angka ini lebih tinggi dari sebelumnya 10%. Rencana tersebut kemungkinan besar paling cepat diumumkan tengah pekan ini, seperti disampaikan sumber terdekat pemerintah.

Seperti dilansir BBC, kebijakan Presiden Donald Trump tersebut berisiko meningkatkan ketegangan antara AS dan China yang sudah terperosok dalam perang dagang. Pengenaan tarif ini akan berdampak pada ribuan produk yang datang dari Negeri Tirai Bambu, mulai dari bahan kimia, makanan, furnitur, sampai baja hingga aluminium.

AS sendiri pada bulan Juli menerbitkan daftar produk tambahan senilai USD200 miliar yang dikenakan pajak pada awal September. Daftar tersebut menyebutkan lebih dari 6.000 item termasuk produk makanan, mineral dan barang-barang konsumen seperti tas.

Kabar terbaru AS bakal melepaskan tekanan baru dalam perang dagang lewat penerapan tarif sebesar 25% terhadap produk-produk asal China senilai USD34 miliar yang kemudian dibalas Beijing dengan cara serupa. Ancaman Negeri Paman Sam -julukan AS- telah meningkat sejak Presiden Trump menegaskan siap menerapkan tarif pada semua barang dari China senilai USD500 miliar.

Bahkan AS menuding China telah mencuri hak cipta intelektual, serta menyuarakan tujuan mereka untuk menurunkan defisit perdagangan yang tinggi dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, tersebut. Akan Tetapi perselisihan perdagangan juga dilihat sebagai bagian dari perang yang lebih luas antara dua kelompok kekuatan untuk membuat pengaruh di panggung dunia.

Pada awal pekan kemarin, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan rencana untuk menghabiskan investasi senilai USD113 juta di Asia, sebagai sebuah langkah yang secara luas dilihat sebagai upaya untuk melawan pengaruh China yang berkembang di wilayah tersebut.

Bloomberg, yang pertama kali melaporkan berita tentang tarif yang lebih tinggi, juga mengatakan pejabat AS dan China melakukan percakapan pribadi ketika mereka berusaha untuk melanjutkan negosiasi. AS juga diperkirakan akan segera mengumumkan tarif atas sisa USD16 miliar dari USD50 miliar produk-produk China yang awalnya direncanakan bakal kena pajak.

Juli lalu, Trump sudah menjatuhkan tarif 25% pada produk impor China senilai USD34 miliar. Beijing membalas dengan tarif tinggi juga atas produk impor dari AS senilai yang sama. Kini dengan rencana lanjutan AS diyakini bakal makin memanaskan perang dagang.
(akr)
Berita Terkait
Ancaman Perang Dingin...
Ancaman Perang Dingin AS-China Lebih Besar Ketimbang Virus
China Menyerah? Xi Jinping...
China Menyerah? Xi Jinping Sebut Tak Ada Pemenang dalam Perang Dagang Melawan AS
Apakah Trump 2.0 Bikin...
Apakah Trump 2.0 Bikin Perang Dagang Memanas? China Cari Win-win Solusi
China Membalas Tarif...
China Membalas Tarif Impor AS, Mulai Berlaku 10 Februari 2025
Trump Tepis Ancaman...
Trump Tepis Ancaman Resesi: Ekonomi AS dalam Masa Transisi di Tengah Perang Dagang
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
Berita Terkini
Perang Dagang dan Penurunan...
Perang Dagang dan Penurunan Pendapatan Minyak Bikin Menkeu Rusia Was-was
8 menit yang lalu
Ingin Punya Rumah Terganjal...
Ingin Punya Rumah Terganjal SLIK, Menteri Ara Ajak Pengembang, Bank, dan OJK, Diskusi
34 menit yang lalu
Rapor Bursa Sepekan:...
Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 3,74 Persen, Market Cap Tumbuh Rp441 Triliun
1 jam yang lalu
Intip Cara Hemat Belanja...
Intip Cara Hemat Belanja Online di Tengah Ekonomi Menantang
10 jam yang lalu
Teknologi AI Dorong...
Teknologi AI Dorong Pengembangan Industri Pertambangan
11 jam yang lalu
Dorong PNBP, AUKSI dan...
Dorong PNBP, AUKSI dan DJKN Jatim Perkuat Ekosistem Lelang Sukarela
11 jam yang lalu
Infografis
Tegang, Jet Tempur China...
Tegang, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved