BUMN Bersinergi Kembangkan Bisnis Industri Sandang Nusantara
A
A
A
JAKARTA - Lima badan usaha milik negara (BUMN) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk mendukung PT Industri Sandang Nusantara dalam mengembangkan pasar sarung dan industri tekstil.
Kelima BUMN itu adalah PT Danareksa, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Kliring Berjangka Indonesia, Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia dan PT Industri Sandang Nusantara.
MoU yang ditandatangani ini merupakan sinergi dalam hal pembiayaan, pengadaan bahan baku dan penjaminannya serta penjaminan pembayaran untuk pengembangan bisnis PT Industri Sandang Nusantara.
Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, model kerja sama seperti ini yang ke depan perlu dilakukan terus menerus.
"Dalam 4 tahun terakhir Kementerian terus mendorong pola seperti ini. Tiap-tiap BUMN mempunyai kelebihan masing-masing, kalau bisa kerja sama seperti ini, tentu akan mendapatkan hasil yang lebih besar lagi," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Menurutnya, Danareksa sebagai lembaga keuangan bukan bank, memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi untuk membiayai PT Industri Sandang Nusantara. Berbeda dengan industri sandang harus ke bank yang belum tentu bisa seperti ini karena ada regulasi-regulasi tertentu yang membatasi.
"Langkah yang diambil Danareksa dan Industri sandang ini sudah tepat. Bagi industri sandang, kerja sama ini adalah sebuah small step untuk taking off," kata Aloy.
Sementara, Direktur Utama PT Industri Sandang Nusantara Robby E Quento berharap, sinergi ini dapat berjalan sukses demi kemajuan perusahaan ke depan. "Kami harap bahwa ini merupakan awal yang baik serta komitmen bersama untuk berbakti kepada negeri," pungkasnya.
Kelima BUMN itu adalah PT Danareksa, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Kliring Berjangka Indonesia, Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia dan PT Industri Sandang Nusantara.
MoU yang ditandatangani ini merupakan sinergi dalam hal pembiayaan, pengadaan bahan baku dan penjaminannya serta penjaminan pembayaran untuk pengembangan bisnis PT Industri Sandang Nusantara.
Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, model kerja sama seperti ini yang ke depan perlu dilakukan terus menerus.
"Dalam 4 tahun terakhir Kementerian terus mendorong pola seperti ini. Tiap-tiap BUMN mempunyai kelebihan masing-masing, kalau bisa kerja sama seperti ini, tentu akan mendapatkan hasil yang lebih besar lagi," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Menurutnya, Danareksa sebagai lembaga keuangan bukan bank, memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi untuk membiayai PT Industri Sandang Nusantara. Berbeda dengan industri sandang harus ke bank yang belum tentu bisa seperti ini karena ada regulasi-regulasi tertentu yang membatasi.
"Langkah yang diambil Danareksa dan Industri sandang ini sudah tepat. Bagi industri sandang, kerja sama ini adalah sebuah small step untuk taking off," kata Aloy.
Sementara, Direktur Utama PT Industri Sandang Nusantara Robby E Quento berharap, sinergi ini dapat berjalan sukses demi kemajuan perusahaan ke depan. "Kami harap bahwa ini merupakan awal yang baik serta komitmen bersama untuk berbakti kepada negeri," pungkasnya.
(fjo)