Bukalapak Gandeng Persis Bandung, Perkenalkan Skema Jualan Online
A
A
A
BANDUNG - Platform marketplace Bukalapak menggandeng organisasi masyarakat Persatuan Islam (Persis) Bandung dengan memperkenalkan skema jualan online kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Skema berupa pelatihan ini diharapkan meningkatkan penjualan pelaku usaha yang selama ini lebih banyak offline.
Strategic Advisor to CEO Bukalapak Muhammad Isa mengatakan, hingga kini masih banyak pelaku usaha yang mengandalkan penjualan offline. Padahal, perkembangan teknologi yang semakin pesat, semakin banyak konsumen yang memilih belanja online.
"Konsep pelatihan ini, bagaimana kita bisa membantu ekonomi umat agar mereka paham jualan online. Bahwa peluang untuk memasarkan produk secara online terbuka lebar. Kami berharap pelaku usaha yang selama ini mengandalkan jualan offline bisa memanfaatkan konsep digital," jelas Isa di sela-sela pelatihan UKM Digital di Pesantren Persis, Jalan Ciginitri, Selasa (14/8/2018).
Dia bersyukur, pelatihan tersebut mendapat respons positif dari pelaku usaha kecil. Dari target 200 peserta, ternyata pendaftar mencapai 330 orang. Hal itu menunjukan antusiasme pelaku usaha untuk bertransformasi dari jualan konvensional ke digital.
Bukalapak juga menawarkan produk investasi syariah, Buka Reksa Syariah. Produk investasi tersebut difasilitasi untuk para pelapak dan masyarakat umum. Mereka diharapkan dapat menyisihkan sebagian keuntungannya untuk investasi masa depan.
"Bagaimana hasil penjualan itu dialokasikan untuk investasi. Jangan semua untuk foya-foya atau kegiatan konsumtif lainnya. Sehingga mereka bisa mempersiapkan masa depan," kata Investment Solution Manajer Bukalapak Abdul Hafizt Asri.
Menurut dia, pertumbuhan Buka Reksa Syariah cukup baik. Padahal, produk investasi ini baru dibuka pada awal 2017. Hingga kini sudah ada 115.000 account yang terdaftar di Buka Reksa Syariah. Dari jumlah itu, sekitar 60% mengakses produk syariah.
"Kalau bicara potensi, saya kira cukup bagus. Apalagi penghasilan masyarakat Bandung terus meningkat. Dari sisi transaksi juga terus naik. Targetnya, pengakses Buka Reksa syariah bisa dua kali lipat dari sekarang," imbuh dia.
Strategic Advisor to CEO Bukalapak Muhammad Isa mengatakan, hingga kini masih banyak pelaku usaha yang mengandalkan penjualan offline. Padahal, perkembangan teknologi yang semakin pesat, semakin banyak konsumen yang memilih belanja online.
"Konsep pelatihan ini, bagaimana kita bisa membantu ekonomi umat agar mereka paham jualan online. Bahwa peluang untuk memasarkan produk secara online terbuka lebar. Kami berharap pelaku usaha yang selama ini mengandalkan jualan offline bisa memanfaatkan konsep digital," jelas Isa di sela-sela pelatihan UKM Digital di Pesantren Persis, Jalan Ciginitri, Selasa (14/8/2018).
Dia bersyukur, pelatihan tersebut mendapat respons positif dari pelaku usaha kecil. Dari target 200 peserta, ternyata pendaftar mencapai 330 orang. Hal itu menunjukan antusiasme pelaku usaha untuk bertransformasi dari jualan konvensional ke digital.
Bukalapak juga menawarkan produk investasi syariah, Buka Reksa Syariah. Produk investasi tersebut difasilitasi untuk para pelapak dan masyarakat umum. Mereka diharapkan dapat menyisihkan sebagian keuntungannya untuk investasi masa depan.
"Bagaimana hasil penjualan itu dialokasikan untuk investasi. Jangan semua untuk foya-foya atau kegiatan konsumtif lainnya. Sehingga mereka bisa mempersiapkan masa depan," kata Investment Solution Manajer Bukalapak Abdul Hafizt Asri.
Menurut dia, pertumbuhan Buka Reksa Syariah cukup baik. Padahal, produk investasi ini baru dibuka pada awal 2017. Hingga kini sudah ada 115.000 account yang terdaftar di Buka Reksa Syariah. Dari jumlah itu, sekitar 60% mengakses produk syariah.
"Kalau bicara potensi, saya kira cukup bagus. Apalagi penghasilan masyarakat Bandung terus meningkat. Dari sisi transaksi juga terus naik. Targetnya, pengakses Buka Reksa syariah bisa dua kali lipat dari sekarang," imbuh dia.
(ven)