Kepedulian Pertamina pada Korban Gempa Lombok Diapresiasi
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) telah menyalurkan bantuan di 12 titik posko pengungsian korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagai bentuk dukungan, Plt Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengunjungi korban gempa di pengungsian, sekaligus memantau operasi penyaluran BBM dan LPG serta penyerahan bantuan.
Kunjungan tersebut sekaligus menyerahkan tambahan bantuan meliputi logistik berupa sembako, makanan bayi dan Ibu menyusui, pakaian serta selimut. Bantuan dalam bentuk sarana dan prasarana, seperti penambahan 3 unit Mandi Cuci Kakus (MCK), Land clearing dan tangga menuju MCK, Genset, Terpal, Lampu dan jaringan kabel, dan senter. Adapun untuk bahan bakar, Pertamina menyerahkan bantuan 4 Bright Gas 12 Kg untuk umat Hindu di Posko Terengan.
"Kami ingin datang langsung ke sini (Lombok Utara) bertemu dengan masyarakat yang terkena dampak bencana untuk memberikan support supaya semuanya tetap semangat, tetap positif," ujar Plt Direktur Utama, Nicke Widyawati dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/8/2018).
Kepedulian PT Pertamina untuk membantu korban gempa bumi di Lombok mendapat apresiasi. Menurut psikolog Tika Bisono, bantuan tersebut sangat besar manfaatnya bagi korban, termasuk untuk memulihkan kondisi kesehatan dan psikologisnya. "Upaya tersebut harus diapreasi, karena penanganan korban gempa memang harus melibatkan banyak pihak," kata Tika di Jakarta Rabu (15/8/2018).
Menurut Tika, upaya pemulihan kondisi kesehatan dan psikologis korban gempa sejalan dengan upaya pihak lain. Melalui trauma healing Pertamina, Tika berharap bahwa korban gempa bisa melupakan trauma yang menghinggapi mereka. Karena memang tidak mudah menghilangkan bayang-bayang yang pernah dialami pada saat kejadian.
"Misalnya saja ketika itu mereka melihat cuaca gelap atau tanah turun. Nah ketika mereka melihat mendung, bisa saja mereka menjadi stres dan ketakutan. Itu yang harus dihilangkan," kata dia.
Dalam trauma healing, Pertamina menurunkan tim medis secara langsung untuk menangani pasien korban gempa. Lokasi yang disambangi yakni Dusun Terengan Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, yang merupakan wilayah terdampak parah gempa.
Dalam trauma healing ini, tim medis Pertamina mendukung proses perawatan pasien korban gempa, baik perawatan fisik maupun psikologis. Karena berdasarkan temuan tim medis di lapangan, selain mengalami trauma kepala, trauma tulang, banyak juga yang mengalami ketakutan psikis.
Selain trauma healing, Tika juga mengapresiasi bantuan Pertamina yang diberikan dalam bentuk lain. Termasuk upaya ketika Pertamina tetap melayani pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji meski kondisi masih mencekam. Seusai gempa, SPBU Pertamina bahkan 100 persen beroperasi sehingga memperlancar mobilitas warga terdampak bencana. Bahkan, SPBU di Kayangan Lombok Utara yang merupakan wilayah terparah terdampak gempa, juga melayani masyarakat seperti biasa.
Selain itu, Pertamina menyalurkan bantuan ke lokasi-lokasi gempa. Bantuan berupa sembako, obat-obatan, dapur umum, dan mendirikan Mandi Cuci Kakus (MCK). "Semua bagus, harusnya semua pihak memang bahu-membahu meringankan beban warga terdampat gempa," kata dia.
Kunjungan tersebut sekaligus menyerahkan tambahan bantuan meliputi logistik berupa sembako, makanan bayi dan Ibu menyusui, pakaian serta selimut. Bantuan dalam bentuk sarana dan prasarana, seperti penambahan 3 unit Mandi Cuci Kakus (MCK), Land clearing dan tangga menuju MCK, Genset, Terpal, Lampu dan jaringan kabel, dan senter. Adapun untuk bahan bakar, Pertamina menyerahkan bantuan 4 Bright Gas 12 Kg untuk umat Hindu di Posko Terengan.
"Kami ingin datang langsung ke sini (Lombok Utara) bertemu dengan masyarakat yang terkena dampak bencana untuk memberikan support supaya semuanya tetap semangat, tetap positif," ujar Plt Direktur Utama, Nicke Widyawati dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/8/2018).
Kepedulian PT Pertamina untuk membantu korban gempa bumi di Lombok mendapat apresiasi. Menurut psikolog Tika Bisono, bantuan tersebut sangat besar manfaatnya bagi korban, termasuk untuk memulihkan kondisi kesehatan dan psikologisnya. "Upaya tersebut harus diapreasi, karena penanganan korban gempa memang harus melibatkan banyak pihak," kata Tika di Jakarta Rabu (15/8/2018).
Menurut Tika, upaya pemulihan kondisi kesehatan dan psikologis korban gempa sejalan dengan upaya pihak lain. Melalui trauma healing Pertamina, Tika berharap bahwa korban gempa bisa melupakan trauma yang menghinggapi mereka. Karena memang tidak mudah menghilangkan bayang-bayang yang pernah dialami pada saat kejadian.
"Misalnya saja ketika itu mereka melihat cuaca gelap atau tanah turun. Nah ketika mereka melihat mendung, bisa saja mereka menjadi stres dan ketakutan. Itu yang harus dihilangkan," kata dia.
Dalam trauma healing, Pertamina menurunkan tim medis secara langsung untuk menangani pasien korban gempa. Lokasi yang disambangi yakni Dusun Terengan Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, yang merupakan wilayah terdampak parah gempa.
Dalam trauma healing ini, tim medis Pertamina mendukung proses perawatan pasien korban gempa, baik perawatan fisik maupun psikologis. Karena berdasarkan temuan tim medis di lapangan, selain mengalami trauma kepala, trauma tulang, banyak juga yang mengalami ketakutan psikis.
Selain trauma healing, Tika juga mengapresiasi bantuan Pertamina yang diberikan dalam bentuk lain. Termasuk upaya ketika Pertamina tetap melayani pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji meski kondisi masih mencekam. Seusai gempa, SPBU Pertamina bahkan 100 persen beroperasi sehingga memperlancar mobilitas warga terdampak bencana. Bahkan, SPBU di Kayangan Lombok Utara yang merupakan wilayah terparah terdampak gempa, juga melayani masyarakat seperti biasa.
Selain itu, Pertamina menyalurkan bantuan ke lokasi-lokasi gempa. Bantuan berupa sembako, obat-obatan, dapur umum, dan mendirikan Mandi Cuci Kakus (MCK). "Semua bagus, harusnya semua pihak memang bahu-membahu meringankan beban warga terdampat gempa," kata dia.
(ven)