Impor Migas Jadi Biang Kerok Defisit Neraca Perdagangan

Kamis, 16 Agustus 2018 - 15:58 WIB
Impor Migas Jadi Biang...
Impor Migas Jadi Biang Kerok Defisit Neraca Perdagangan
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2018 mengalami defisit hingga USD2,03 miliar. Defisit neraca perdagangan tersebut berasal dari impor yang telah mencapai USD18,27 miliar serta ekspor yang baru mencapai USD16,24 miliar.

Namun jika dicermati, jika saja impor migas tak meningkat terlalu besar, kinerja perdagangan Indonesia masih bisa dibilang ciamik. Hal ini terlihat pada ekspor nonmigas pada Juli 2018 yang tumbuh tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Tren ekspor non migas pun diyakini masih akan tumbuh ke depannya.

Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno mengatakan, untuk mengatasi defisit perdagangan, pemerintah diharapkan meningkatkan produksi migas sendiri. "Salah satunya program peningkatan penggunaan biodiesel dijalankan sesuai rencana," ujar politisi PDI P ini di Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Dari sisi ekspor , Hendrawan menyarankan perlunya pemberian insentif untuk produk-produk dengan konten lokal yang besar. "Hilirisasi industri juga harus dilakukan secara serius agar produk-produk ekspor bernilai tambah tinggi," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia Yati Kurniati di kesempatan berbeda menuturkan, peningkatan defisit neraca perdagangan migas dipengaruhi naiknya impor migas, seiring kenaikan harga minyak global dan permintaan yang lebih tinggi.

BPS sendiri menyebutkan nilai ekspor pada Juli 2018 mencapai USD16,24 miliar atau tumbuh 25,19% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month). Sedangkan, dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor tumbuh 19,33% (year on year).

Jika dirinci, ekspor nonmigas Juli mencapai USD14,81 miliar. Capaian ini tumbuh 31,18% dibandingkan Juni 2018. Sementara dibandingkan ekspor nonmigas Juli 2017 juga naik 19,03%.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari hingga Juli 2018 mencapai USD104,24 miliar atau meningkat 11,35% dibanding periode yang sama tahun 2017. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD94,21 miliar atau meningkat 11,05%. Patut dicatat, kinerja ekspor yang baik ini, dicapai pada saat kondisi perekonomian global yang belum pulih.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1427 seconds (0.1#10.140)