CIMB Niaga Syariah Akan Luncurkan Kartu Kredit Syariah Platinum
A
A
A
JAKARTA - Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk berencana untuk meluncurkan kartu kredit CIMB Niaga Syariah Platinum. Kartu kredit syariah tersebut rencananya akan launching pada bulan September 2018 dengan limit mencapai Rp1 miliar.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, kartu kredit CIMB Niaga Syariah Platinum ini akan menyasar segmen masyarakat kelas menengah ke atas. Adapun ditahun pertama, perseroan menargetkan dapat menerbitkan sekitar 50-60 ribu kartu.
"Saat ini kartu kredit syariah mencapai 340 ribu kartu, sementara tahun lalu itu kartu kredit syariah mencapai 240 ribu. Di satu tahun pertama ini, kita targetkan 50-60 ribu kartu kredit syariah yang akan diterbitkan," ujar Pandji dalam Diskusi Bersama CIMB Niaga Syariah di Jakarta, Senin (20/8/2018).
Peluncuran kartu kredit CIMB Niaga Platinum Syariah ini diharapkan akan mampu menambah jumlah pengguna kartu kredit Syariah CIMB Niaga. Disamping itu, perseroan mengaku akan terus mengoptimalkan platform teknologi untuk mengembangkan beragam produk dan layanan berbasis digital.
Terbaru, inovasi tersebut diwujudkan melalui mobile apps e-Salaam, yaitu aplikasi hasil kerja sama rekanan dengan CIMB Niaga Syariah untuk membantu nasabah membayar zakat dan wakaf ke berbagai Lembaga Amil Zakat dan lembaga wakaf.
Head of Syariah Consumer and Bussiness Management CIMB Niaga Diah Rahma Paramaiswari menuturkan, inovasi ini merupakan implementasi dari strategi jemput bola yang sudah direncanakan sejak awal tahun untuk mendekatkan diri kepada nasabah.
Selain itu, e-Salaam juga akan dilengkapi dengan fitur lainnya yaitu channel pendaftaran dan pembayaran biaya ibadah umrah. “Kami ingin memfasilitasi beragam aspirasi nasabah, termasuk untuk menunaikan ibadah,” imbuhnya.
CIMB Niaga Syariah juga akan mengoptimalkan infrastruktur digital milik induk usaha seperti Go Mobile, CIMB Clicks, Rekening Ponsel, dan BizChannel@CIMB. Dengan demikian, nasabah CIMB Niaga Syariah mendapatkan kualitas layanan digital banking yang setara dengan nasabah induk.
Menurut dia, dengan memanfaatkan platform teknologi dan terus berinovasi, pihaknya optimistis akan semakin kompetitif di industri perbankan syariah nasional. Hal tersebut juga diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan kinerja CIMB Niaga Syariah. Hingga 30 Juni 2018, CIMB Niaga Syariah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp21,3 triliun, tumbuh 56,4% year-on-year.
Pandji mengungkapkan, pencapaian ini berkontribusi sebesar 11,4% terhadap total pembiayaan CIMB Niaga, meningkat dari 7,5% pada posisi yang sama tahun lalu. Penyaluran pembiayaan tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio pembiayaan bermasalah kotor (gross non-performing financing/NPF) sebesar 0,98%.
Sedangkan per 30 Juni 2018, aset CIMB Niaga Syariah tumbuh 57,3% menjadi Rp24,4 triliun. "Di akhir tahun 2018, pembiayaan CIMB Niaga Syariah diharapkan mencapai Rp24 triliun dengan target aset berada di angka Rp31 triliun," ungkap dia.
Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 59,6% menjadi Rp19,7 triliun. Pandji memaparkan, capaian DPK ini memberikan kontribusi sebesar 10,4% terhadap total DPK CIMB Niaga, meningkat dari 7,1% pada posisi yang sama tahun lalu. “Kami akan terus memperkuat proposisi bisnis dan penawaran produk Syariah guna menjaga tren kinerja yang positif," tandasnya.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, kartu kredit CIMB Niaga Syariah Platinum ini akan menyasar segmen masyarakat kelas menengah ke atas. Adapun ditahun pertama, perseroan menargetkan dapat menerbitkan sekitar 50-60 ribu kartu.
"Saat ini kartu kredit syariah mencapai 340 ribu kartu, sementara tahun lalu itu kartu kredit syariah mencapai 240 ribu. Di satu tahun pertama ini, kita targetkan 50-60 ribu kartu kredit syariah yang akan diterbitkan," ujar Pandji dalam Diskusi Bersama CIMB Niaga Syariah di Jakarta, Senin (20/8/2018).
Peluncuran kartu kredit CIMB Niaga Platinum Syariah ini diharapkan akan mampu menambah jumlah pengguna kartu kredit Syariah CIMB Niaga. Disamping itu, perseroan mengaku akan terus mengoptimalkan platform teknologi untuk mengembangkan beragam produk dan layanan berbasis digital.
Terbaru, inovasi tersebut diwujudkan melalui mobile apps e-Salaam, yaitu aplikasi hasil kerja sama rekanan dengan CIMB Niaga Syariah untuk membantu nasabah membayar zakat dan wakaf ke berbagai Lembaga Amil Zakat dan lembaga wakaf.
Head of Syariah Consumer and Bussiness Management CIMB Niaga Diah Rahma Paramaiswari menuturkan, inovasi ini merupakan implementasi dari strategi jemput bola yang sudah direncanakan sejak awal tahun untuk mendekatkan diri kepada nasabah.
Selain itu, e-Salaam juga akan dilengkapi dengan fitur lainnya yaitu channel pendaftaran dan pembayaran biaya ibadah umrah. “Kami ingin memfasilitasi beragam aspirasi nasabah, termasuk untuk menunaikan ibadah,” imbuhnya.
CIMB Niaga Syariah juga akan mengoptimalkan infrastruktur digital milik induk usaha seperti Go Mobile, CIMB Clicks, Rekening Ponsel, dan BizChannel@CIMB. Dengan demikian, nasabah CIMB Niaga Syariah mendapatkan kualitas layanan digital banking yang setara dengan nasabah induk.
Menurut dia, dengan memanfaatkan platform teknologi dan terus berinovasi, pihaknya optimistis akan semakin kompetitif di industri perbankan syariah nasional. Hal tersebut juga diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan kinerja CIMB Niaga Syariah. Hingga 30 Juni 2018, CIMB Niaga Syariah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp21,3 triliun, tumbuh 56,4% year-on-year.
Pandji mengungkapkan, pencapaian ini berkontribusi sebesar 11,4% terhadap total pembiayaan CIMB Niaga, meningkat dari 7,5% pada posisi yang sama tahun lalu. Penyaluran pembiayaan tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio pembiayaan bermasalah kotor (gross non-performing financing/NPF) sebesar 0,98%.
Sedangkan per 30 Juni 2018, aset CIMB Niaga Syariah tumbuh 57,3% menjadi Rp24,4 triliun. "Di akhir tahun 2018, pembiayaan CIMB Niaga Syariah diharapkan mencapai Rp24 triliun dengan target aset berada di angka Rp31 triliun," ungkap dia.
Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 59,6% menjadi Rp19,7 triliun. Pandji memaparkan, capaian DPK ini memberikan kontribusi sebesar 10,4% terhadap total DPK CIMB Niaga, meningkat dari 7,1% pada posisi yang sama tahun lalu. “Kami akan terus memperkuat proposisi bisnis dan penawaran produk Syariah guna menjaga tren kinerja yang positif," tandasnya.
(akr)