September Kelabu untuk Wall Street
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup jatuh pada hari perdagangan pertama September, Selasa (4/9) waktu AS--setelah Senin merupakan libur Hari Buruh Nasional. September kelabu ini karena meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Kanada dan China.
Melansir CNBC, Rabu (5/9), indeks S&P 500 mundur 0,2% menjadi 2.896,72 dengan penurunan pada saham telekomunikasi dan real estat. Nasdaq merosot 0,2% menjadi 8.091,25, dipimpin oleh penurunan saham Facebook, yang mengimbangi kenaikan di Amazon yang menjadikannya perusahaan AS kedua yang mencapai kapitalisasi pasar USD1 triliun. Dow Jones Industrial Average tergelincir 12,34 poin menjadi 25.952,48 karena jatuhnya saham Nike dan Verizon.
Akhir pekan lalu, AS dan Kanada gagal mengamankan perjanjian untuk menggantikan pakta NAFTA saat ini sebelum batas waktu Jumat lalu. Setelah kesepakatan telah dicapai dengan Meksiko, Presiden Donald Trump mengatakan "tidak ada keharusan politik untuk membuat Kanada berada dalam kesepakatan NAFTA yang baru."
Trump menambahkan bahwa Kongres seharusnya tidak campur tangan dalam perundingan, dan mengklaim bahwa jika hal itu terjadi, dia akan "hanya mengakhiri NAFTA sepenuhnya." Namun pembicaraan perdagangan dengan Kanada diharapkan kembali dilakukan pada minggu ini.
"Ketika pemimpin memiliki retorika semacam itu (meningkatnya ketegangan perdagangan) maka menjadi suram untuk pasar. Inilah yang terjadi," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.
Selain itu, para investor juga mengawasi pasar negara berkembang karena tertekan oleh meningkatnya kekhawatiran perdagangan dan dolar yang kuat.
Melansir CNBC, Rabu (5/9), indeks S&P 500 mundur 0,2% menjadi 2.896,72 dengan penurunan pada saham telekomunikasi dan real estat. Nasdaq merosot 0,2% menjadi 8.091,25, dipimpin oleh penurunan saham Facebook, yang mengimbangi kenaikan di Amazon yang menjadikannya perusahaan AS kedua yang mencapai kapitalisasi pasar USD1 triliun. Dow Jones Industrial Average tergelincir 12,34 poin menjadi 25.952,48 karena jatuhnya saham Nike dan Verizon.
Akhir pekan lalu, AS dan Kanada gagal mengamankan perjanjian untuk menggantikan pakta NAFTA saat ini sebelum batas waktu Jumat lalu. Setelah kesepakatan telah dicapai dengan Meksiko, Presiden Donald Trump mengatakan "tidak ada keharusan politik untuk membuat Kanada berada dalam kesepakatan NAFTA yang baru."
Trump menambahkan bahwa Kongres seharusnya tidak campur tangan dalam perundingan, dan mengklaim bahwa jika hal itu terjadi, dia akan "hanya mengakhiri NAFTA sepenuhnya." Namun pembicaraan perdagangan dengan Kanada diharapkan kembali dilakukan pada minggu ini.
"Ketika pemimpin memiliki retorika semacam itu (meningkatnya ketegangan perdagangan) maka menjadi suram untuk pasar. Inilah yang terjadi," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.
Selain itu, para investor juga mengawasi pasar negara berkembang karena tertekan oleh meningkatnya kekhawatiran perdagangan dan dolar yang kuat.
(ven)