Bank Indonesia Diminta Segera Naikkan Suku Bunga

Rabu, 05 September 2018 - 20:35 WIB
Bank Indonesia Diminta...
Bank Indonesia Diminta Segera Naikkan Suku Bunga
A A A
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono meminta agar Bank Indonesia (BI) segera menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Hal tersebut bertujuan untuk meredam pelemahan rupiah yang beberapa hari ini terjadi.

"Saya kira BI mau tidak mau harus naikkan suku bunga acuan secara bertahap. Bisa naikkan sekitar 25 bps," kata Tony saat mengisi materi Economic Outlook pada perhelatan Wealth Wisdom yang digelar PermataBank di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Menurutnya, investor tidak cukup tertarik memegang rupiah ketika BI 7 Day Repo Rate masih di angka 5,5% sehingga para investor memilih untuk melepas rupiah dan membeli dolar Amerika Serikat.

"Ini apa artinya? Artinya daya tariknya kurang," ujar dia. Lebih lanjut Toni mengungkapkan, daya tarik bisa diciptakan dengan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap. Adapun terkait cadangan devisa, meskipun masih normal lantaran masih bisa membiayai 6 bulan impor namun dirasa cadev sebesar USD118,3 miliar perlu diwaspadai.

"Meskipun masih oke biayai impor tapi kita tidak boleh merasa nyaman. Makanya, kenaikan suku bunga salah satu cara mengurangi intervensi. Kalau tidak intervensi maka orang akan terus beli dolar," beber dia. Tony beranggapan, dengan kenaikkan suku bunga acuan lagi maka diharapkan orang akan 'stay' memiliki rupiah.

Selain menaikkan BI 7 Day repo rate, cara lain agar bisa meredam rupiah yakni dengan melakukan reschedule rencana-rencana pemerintah yang boros devisa. "Pemerintah harus berani mengambil langkah, meski menyakitkan tetapi harus pertimbangkan situasi. Misalkan naikkan suku bunga ya pasti akan berdampak pada Non Performing Loan (NPL) bank. Meski NPL naik, tetapi bank harus survive," urainya.

Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam memandang, BI hanya perlu menaikkan suku bunga apabila The Fed menaikkan suku bunga. "The Fed memang diyakini menaikkan suku bunga. Bila itu terjadi maka BI perlu menjaga spread dengan ikut menaikkan suku bunga acuan," kata Piter, Rabu (5/9).

Menurut dia, Pemerintah sudah dan akan terus berupaya mengurangi Current Account Defisit (CAD) diantaranya adalah mengeluarkan kebijakan B20, mengurangi impor 900 komoditas konsumsi, serta memacu sektor pariwisata. Selain itu, pemerintah juga berupaya mengurangi tindakan spekulasi valuta asing (valas).

"Memang kebijakan ini menurut saya terlalu terfokus kepada memperbaiki neraca perdagangan, baik barang maupun jasa," imbuh dia. Seharusnya ada juga upaya pemerintah memperbaiki regulasi terkait return investasi asing di indonesia sehingga bisa menekan defisit di neraca pendapatan primer.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5926 seconds (0.1#10.140)