Saka Energi Didorong Percepat Pengembangan Blok Pangkah
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mendorong PT Saka Energi Indonesia (Saka) untuk melakukan percepatan pengembangan potensi minyak dan gas bumi yang ada di Wilayah Kerja Blok Pangkah, di laut utara Jawa Timur, setelah berhasil ditemukannya cadangan minyak bumi di sumur eksplorasi Tambakboyo atau disebut TKBY-2.
"Kita mendorong agar lapangan ini secepatnya dikembangkan, saya sudah sampaikan langkah-langkahnya agar lapangan Tambakboyo ini bisa dipercepat," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar dalam keterangan tertulis, Minggu (9/9/2018).
Eksplorasi sumur TKBY-2 ini merupakan proyek strategis yang berpotensi menambah cadangan migas nasional. Arcandra meminta agar Saka Energi melakukan koordinasi dengan Kementerian LHK, TNI Angkatan Laut dan Dirjen Perhubungan Laut untuk meminimalisir kendala sehingga kegiatan ekplorasi dan pengembangan Blok Pangkah ini bisa berjalan dengan baik.
Untuk itu, Kementerian ESDM berjanji akan mempercepat proses perizinnya. "Kita berjanji lewat SKK Migas untuk membantu agar proses izin dan lain-lainnya bisa dipercepat. Kita sangat mendorong dan sangat senang adanya discovery yang baru ini, yang kemungkinan besar cukup signifikan dengan penemuan cadangan minyak kita akhir-akhir ini," tegas Arcandra.
Saka Energi telah menjadi operator di Blok Pangkah sejak tahun 2014, dengan masa kontrak hingga Mei 2026. TKBY-2 merupakan sumur kedua yang berhasil dibor oleh Saka di struktur Tambakboyo, Blok Pangkah.
Dibor sejak Juli lalu, pengeboran sumur ini telah mencapai kedalaman akhir pada 9.500 kaki dan berhasil ditemukan keberadaan minyak bumi di beberapa lapisan. Hasil tersebut, diperoleh berdasarkan hasil analisa data perekaman bawah permukaan, melalui Uji Kandung Lapisan (Drill Stem Test)-3. Uji Kandung Lapisan dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil penemuan secara ekonomis.
Untuk pengembangan Blok Pangkah, Saka Energi sudah terlebih dahulu melakukan investasi pengembangan lapangan Sidayu dan West Pangkah senilai Rp2,4 triliun. Dari kedua lapangan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi Blok Pangkah hingga mencapai 12.500 BOPD minyak dan 90 MMSCFD gas.
Direktur Utama Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan optimistis kinerja Saka Energi di Blok Pangkah akan semakin meningkat setelah berhasil ditemukannya cadangan baru di sumur TKBY-2. Menurutnya jika memang nanti terbukti potensi sumber daya minyak di TKBY-2, hal ini dapat meningkatkan cadangan migas nasional.
"Kegiatan pemboran di Sumur Eksplorasi TKBY-2 meningkatkan keyakinan bahwa cadangan migas yang signifikan masih dapat ditemukan di Indonesia saat ini," kata Tumbur.
Saka mengklaim optimasi yang dilakukan saat ini terhadap fasilitas produksi yang sudah ada, sejalan dengan tingkat keekonomian dari Wilayah Kerja Pangkah. Saat ini, PT Saka Energi Indonesia mengelola 11 wilayah kerja (WK) di Indonesia dan satu blok Shale Gas di Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, anak usaha PGN ini mengelola lima wilayah kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100 persen hak partisipasi, yakni di Pangkah, South Sesulu Wokam II serta Pekawai dan West Yamdena.
"Kita mendorong agar lapangan ini secepatnya dikembangkan, saya sudah sampaikan langkah-langkahnya agar lapangan Tambakboyo ini bisa dipercepat," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar dalam keterangan tertulis, Minggu (9/9/2018).
Eksplorasi sumur TKBY-2 ini merupakan proyek strategis yang berpotensi menambah cadangan migas nasional. Arcandra meminta agar Saka Energi melakukan koordinasi dengan Kementerian LHK, TNI Angkatan Laut dan Dirjen Perhubungan Laut untuk meminimalisir kendala sehingga kegiatan ekplorasi dan pengembangan Blok Pangkah ini bisa berjalan dengan baik.
Untuk itu, Kementerian ESDM berjanji akan mempercepat proses perizinnya. "Kita berjanji lewat SKK Migas untuk membantu agar proses izin dan lain-lainnya bisa dipercepat. Kita sangat mendorong dan sangat senang adanya discovery yang baru ini, yang kemungkinan besar cukup signifikan dengan penemuan cadangan minyak kita akhir-akhir ini," tegas Arcandra.
Saka Energi telah menjadi operator di Blok Pangkah sejak tahun 2014, dengan masa kontrak hingga Mei 2026. TKBY-2 merupakan sumur kedua yang berhasil dibor oleh Saka di struktur Tambakboyo, Blok Pangkah.
Dibor sejak Juli lalu, pengeboran sumur ini telah mencapai kedalaman akhir pada 9.500 kaki dan berhasil ditemukan keberadaan minyak bumi di beberapa lapisan. Hasil tersebut, diperoleh berdasarkan hasil analisa data perekaman bawah permukaan, melalui Uji Kandung Lapisan (Drill Stem Test)-3. Uji Kandung Lapisan dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil penemuan secara ekonomis.
Untuk pengembangan Blok Pangkah, Saka Energi sudah terlebih dahulu melakukan investasi pengembangan lapangan Sidayu dan West Pangkah senilai Rp2,4 triliun. Dari kedua lapangan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi Blok Pangkah hingga mencapai 12.500 BOPD minyak dan 90 MMSCFD gas.
Direktur Utama Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan optimistis kinerja Saka Energi di Blok Pangkah akan semakin meningkat setelah berhasil ditemukannya cadangan baru di sumur TKBY-2. Menurutnya jika memang nanti terbukti potensi sumber daya minyak di TKBY-2, hal ini dapat meningkatkan cadangan migas nasional.
"Kegiatan pemboran di Sumur Eksplorasi TKBY-2 meningkatkan keyakinan bahwa cadangan migas yang signifikan masih dapat ditemukan di Indonesia saat ini," kata Tumbur.
Saka mengklaim optimasi yang dilakukan saat ini terhadap fasilitas produksi yang sudah ada, sejalan dengan tingkat keekonomian dari Wilayah Kerja Pangkah. Saat ini, PT Saka Energi Indonesia mengelola 11 wilayah kerja (WK) di Indonesia dan satu blok Shale Gas di Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, anak usaha PGN ini mengelola lima wilayah kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100 persen hak partisipasi, yakni di Pangkah, South Sesulu Wokam II serta Pekawai dan West Yamdena.
(fjo)